Ada negara yang melek terhadap teknologi dan bisa menerima crypto + blockchain agar di maksimalkan dan dikembangkan di negaranya... Dan juga ada negara yang masih menghakimi crypto + blockchain atau salah satu dari itu sebagai aset yang berbahaya jika di legalkan...
Anak muda memang bisa saja mengembangkan keberadaan crypto dan blockchain, tetapi regulasi pemerintah jadi batasan lain yang menentukan apakah itu bisa dijadikan sebuah teknologi yang berpotensi atau malah jadi teknologi yang akan mati.
Di Indonesia sekarang ini memang ada penggiat crypto dan blockchain yang berfikir lebih maju dan tidak hanya memikirkan cuan-cuan dari trading harian, tapi jumlahnya masih sangat sedikit. Ada yang dinaungi oleh pemerintah pun hingga kini tidak terdengar kabarnya lagi soal progress mereka sampai mana[1].
[1] https://finance.detik.com/fintech/d-7014495/bamsoet-dukung-gagasan-anak-muda-ciptakan-kripto-wallet-pertama-di-ri
hampir semua negara dalam memutuskan tentang perkembangan teknologi terbarukan akan berbeda dalam penerapan.
karena selalu akan dikaitkan dengan situasi negara tersebut, sudah bisa menerima atau mempersiapkan semua regulasinya dengan baik atau belum.
yang sudah, maka dapat dipastikan mereka akan yang bisa menerima, tetapi ada yang tidak secepat itu dan harus melihat perkembangan terlebih dahulu.
bahkan tidak sedikit yang belum siap dan tidak bisa menerimanya dengan alasan justru membahayakan, tetapi itulah kenyataan yang terjadi.
disetiap negara yang teknologi sudah maju jelas peranan anak muda sangat potensial mereka bisa dengan cepat menyerap informasi itu dan mungkin bisa mengembangkan untuk kebaikan.