[COVID-19] Mencegah Tsunami Covid-19 Di Indonesia

[CyberAnonymous]

dengan adanya protokol tersebut kebanykan malah dibuat permainan oleh pemerintah2 lainnya dan akhirnya di slah gunakan oleh pihak2 berwajib.

Contoh dipermainkan ini,  maksudnya gak tetap sasaran begitu kah gan?

Y seperti hal nya orang sakit dibawa kerumah sakit tanpa di cek penyakitnya langsung dibilang corona dan juga seperti vaksin gratis untuk masyarkat yang dimana untuk orang 2 tertentu saja yang lainnya masih bayar di tempat2 tertentu 😁

[hair]

Kalau ini namanya penipuan publik gan,  hanya untuk mendapatkan keuntungan dari kasus corana

[CyberAnonymous]

Kalau ini namanya penipuan publik gan,  hanya untuk mendapatkan keuntungan dari kasus corana

ya seperti itulah gan, bagaimana mau menghilangkan virus corona di indonesia kalou saja pemerintah masih memilih2 bantuan untuk masyarakat nya sendiri,
aturan udah dituruti,sekrang ekonomi bagaimana bisa membantu kalou indonesia masyrakat bisa mematuhi 

[yohananaomi]

Y seperti hal nya orang sakit dibawa kerumah sakit tanpa di cek penyakitnya langsung dibilang corona dan juga seperti vaksin gratis untuk masyarkat yang dimana untuk orang 2 tertentu saja yang lainnya masih bayar di tempat2 tertentu 😁

anda mengatakan ini benar apa isyu atau katanya orang, tidak mungkinlah pasien datang kerumah sakit kalau tanpa diperiksa langsung diberikan diagnosa corona. semua yang datang berobat dapat dipastikan akan diperiksa dahulu, tetapi karena corona cepat penularannya biasanya kalau yang bergejala klinis seperti corona akan dipisahkan dan diisolasi untuk menghindari penularan dan setelah di rotgen dan ada flek maka rumah sakit yang bukan tempat corona akan merujuk ke rumah sakit corona.


jelas vaksin sampai sekarang belum ada yang berbayar, sedang dibuatkan aturan pemerintah untuk bisa perusahaan besar melakukan vaksin kepada karyawan dan keluarganya (dan sudah dilakukan oleh BUMN ), tetapi tidak boleh mengurangi jumlah vaksin untuk masyarakat umum. jadi saya tidak percaya kalau hanya katanya karena ini program pemerintah yang jelas ada UU yang melekat. apabila melanggar dapat dipastikan akan menerima hukuman berat.

[hair]

ya seperti itulah gan, bagaimana mau menghilangkan virus corona di indonesia kalou saja pemerintah masih memilih2 bantuan untuk masyarakat nya sendiri,
aturan udah dituruti,sekrang ekonomi bagaimana bisa membantu kalou indonesia masyrakat bisa mematuhi 

Biasa gan ada unsur politik bahkan ada yang mengkorupsi dana covid. Entahlah kenapa orang-orang berkepentingan menyalagunakan kekuasaanya

[yohananaomi]

Biasa gan ada unsur politik bahkan ada yang mengkorupsi dana covid. Entahlah kenapa orang-orang berkepentingan menyalagunakan kekuasaanya

ya namanya manusia hidup terkadang tidak ada cukupnya selalu merasa kurang padahal pekerjaan yang diemban adalah amanah tetapi banyak yang menyalah gunakan amanah tersebut. negara kita memang menganut pemimpin daerah mempunyai wewenang penuh sehingga kontrol pusat agak kewalahan juga apabia menyangkut bantuan yang dikirim kedaerah. tetapi kita harus menikmati ini biar tambah hari ada kemajuan masyarakat bisa mengontrol daerahnya apabila ada penyimpangan.


kalau soal vaksin jelas ada satgas khusus yang tersebar diseluruh indonesia kemungkinan agak kecil bila ada penyimpangan, karena dibawah komando satu atap, berbeda dengan bantuan sembako yang diserahkan kepada kepala daerah untuk menentukan dan mendistribusikan. tetapi sekali lagi kalau ada penyimpangan jelas itu oknum dan tidak bisa semua disalahkan.

[CyberAnonymous]

Biasa gan ada unsur politik bahkan ada yang mengkorupsi dana covid. Entahlah kenapa orang-orang berkepentingan menyalagunakan kekuasaanya
[/quote]
biasa gan, mereka haus karna dunia lupa dengan akhiratnya masing2,

[yohananaomi]

Apa Itu Rapid Test, Swab, dan PCR, apakah tahu Perbedaannya?


Di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), banyak pertanyaan tentang apa itu rapid test, swab, dan PCR serta apa perbedaannya. Ketiganya adalah istilah yang berkaitan dengan diagnosis Covid-19. Membekali diri dengan pengetahuan tentang ketiga hal tersebut penting di masa pandemi ini.


Pengertian Rapid Test, Swab, dan PCR
Tenaga medis mungkin sudah tahu apa itu rapid test, swab, dan PCR. Tapi tidak demikian dengan masyarakat awam. Rapid test, swab, dan PCR adalah istilah dalam metode pemeriksaan medis untuk mengetahui adanya Covid-19 dalam tubuh seseorang.


Dokter menegakkan diagnosis Covid-19 setelah melakukan pemeriksaan tersebut. Namun swab dan PCR sebenarnya berkaitan, berbeda dengan rapid test. Berikut ini penjelasannya:


Apa itu Rapid test
Media massa sudah banyak menyampaikan penjelasan tentang apa itu rapid test setelah kasus pertama Covid-19 diumumkan. Rapid test adalah metode pemeriksaan / tes secara cepat didapatkan hasilnya. Pemeriksaan ini menggunakan alat catridge untuk melihat adanya  antibodi yang ada dalam tubuh ketika ada infeksi virus. Tes ini dijalankan dalam rangka menyaring pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) dengan mengambil sampel darah dari kapiler ( jari ) atau dari vena.


Rapid test juga sering disebut sebagai tes serologis. Dalam hal diagnosis Covid-19, akurasi rapid test bisa mencapai 90 persen. Proses untuk mengetahui hasil tes ini sangat cepat, bisa hanya dalam waktu 30 – 60 menit dan sebaiknya dilakukan di laboratorium oleh petugas yang mempunyai kompetensi . Harga alatnya pun terjangkau. Itu menjadi salah satu kelebihan rapid test sehingga dapat digunakan untuk memeriksa banyak orang sekaligus dalam satu waktu.


Rapid tes untuk deteksi virus SARS co-2 saat ini ada yang bisa mendeteksi antibodi dan ada yang bisa antigennya .Tetapi yang dapat mendeteksi antigen banyak laboratorium belum banyak yang melakukan. Rapid tes yang untuk mendeteksi antibodi tidak dapat mendeteksi pada awal sakit , karena mungkin belum terbentuk antibodi atau  kadar antibodinya  masih rendah.


Sehingga bila hasil pemeriksaan non reaktif , harus diulang lagi pada hari 7 – 14 hari kemudian untuk memastikan apakah yang bersangkutan  benar tidak mengandung virus dalam tubuhnya. Terutama bila yang bersangkutan ada riwayat terpapar virus SARS co-2.


Pemeriksaan Swab Test – PCR
Swab dan PCR tak terpisahkan dalam metode tes untuk menegakkan diagnosis Covid-19. Swab adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan ( sampel ) . Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings  dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti  kapas lidi khusus.


Adapun PCR adalah singkatan dari polymerase chain reaction. PCR merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Uji ini akan  didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2.


Dibanding rapid test, pemeriksaan RT-PCR lebih akurat. Metode ini jugalah yang direkomendasikan WHO untuk mendeteksi Covid-19. Namun akurasi ini dibarengi dengan kerumitan proses dan harga alat yang lebih tinggi. Selain itu, proses untuk mengetahui hasilnya lebih lama ketimbang rapid test.


Apa Perbedaannya Rapid Test, Swab, dan PCR?
Dari penjelasan tentang apa itu rapid test, dan PCR di atas, bisa diketahui perbedaannya seperti terangkum berikut ini:


Apa yang diambil
Rapid test: sampel darah dengan tusuk jari atau darah dari vena


Swab-PCR: sampel dari rongga nasofaring dan atau orofarings


 


Bagaimana prosedurnya
Rapid test: Sederhana dan lebih cepat


Swab-PCR: Lebih rumit dan memakan waktu


Apa hasilnya
Rapid test: reaktif atau non reaktif


Swab-PCR: positif atau negatif


 
Baik rapid test maupun PCR memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Keduanya bisa dipakai dalam rangka diagnosis Covid-19. Rapid test direkomendasikan bagi masyarakat untuk tes skrining yang hendak secara mandiri mengetahui kondisinya terkait dengan Covid-19. Terlebih saat ini banyak rumah sakit yang sudah mampu memberikan pelayanan rapid test secara komprehensif dan praktis.


 


Ditinjau oleh:


dr. V. Fridawati, Sp.PK
Primaya Hospital Tangerang
 


Referensi:


https://kawalcovid19.id/content/1183/rapid-test-atau-swab-test-apa-bedanya-mana-yang-lebih-baik


https://www.labtestsonline.org.au/learning/index-of-conditions/covid-19/learn-more-about-covid-19

[hair]

Saya belum pernah melakukan rapid test dan swap atingen. Apakah melakukan swap antingen prosesnya sama seperti swap pcr?

[yohananaomi]

Saya belum pernah melakukan rapid test dan swap atingen. Apakah melakukan swap antingen prosesnya sama seperti swap pcr?

yang membedakan pemulisan swab dokter dan swap seorang crypto adalah berbeda dihurup akhir b dan p, he3 .....
sepertinya gan @hair kalau pemeriksaan sich sama saja melakukan dengan swab lendir di mulut dan hidung, tetapi kalau antigen bisa dilakukan sendiri dan klinik kecil (tetangga sering menggunakan kalau mau keluar kota),  kalau PCR harus dengan laboraturium dengan peralatan khusus dan adanya di rumah sakit besar. (mungkin ada yang bisa yang menambahkan kekurangan).

[hair]

Oleh sebab itu makanya swap antigen lebih murah karena bisa dilakukan di puskesmas ya sis?

[yohananaomi]

Oleh sebab itu makanya swap antigen lebih murah karena bisa dilakukan di puskesmas ya sis?

iya, tapi kalau dipuskemas bukannya gratis ya(aku gak tau) tapi tetangga diklinik dekat rumah bayar 200ribu , kalau beli sendiri mau ngelakuin lebih murah tapi cuma gak dapat surat, butuhnya khan surat dari hasil swab nya.

tapi yang lagi ditakutkan saat ini adalah variant dari india itu gan @hair karena katanya(benar atau salah atau cuma rumor) variant yang dari india tanpa gejala dan langsung ke paru2, dan test pcr tidak bisa dilakukan harus periksa torak/rotgen. makanya banyak yang tidak terdeteksi. sekarang malaysia sudah lockdown nasional. kita disini masih ributin pulang kampung yang penyekat dekat rumahku jebol di hadang motor dua arah jadi gak bisa jalan. terpaksa dilepas, padahal dikampung juga pasti kalau ketahuan dikarantina belum kalau otg khan kasihan orang rumah dapat penularan.

[hair]

wah sangat memperihatikannya ya,  nampaknya virus ini selalu berevolusi sehingga sangat sulit dideteksi.  Kapan segera berakhir

[yohananaomi]

wah sangat memperihatikannya ya,  nampaknya virus ini selalu berevolusi sehingga sangat sulit dideteksi.  Kapan segera berakhir

ya, memang mata rantai penularan segera harus diakhiri dengan semua bisa menyadari diri untuk terus mengikuti aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah. karena kalau dijalankan dengan baik dan vaksin bisa mencapai batasan jumlah yang harus dilakukan bisa dapat dipastikan bahwa penularan dengan sendirinya akan segera berakhir. yang ditakutkan sekarang adalah OTG yang tidak terdeteksi tetapi dia tidak melakukan aturan pemerintah untuk tetap menggunakan masker dan cuci tangan serta tidak berkumpul kalau tidak penting sekali. karena kalau masa inkubasi tidak ada lagi penularan maka jelas bahwa akhirnya pandemi akan hilang sendiri, karena inkubasi waktunya sangat panjang sehingga kalau tidak mengikuti aturan maka tidak akan selesai selasi penularan itu.

[hair]

Sering mematuhi aturan pemerintah adalah cara untuk menekan penyebaran virus ini. Selalu tetap jaga kesehatan dimana pun