Altcoins Talks - Cryptocurrency Forum

Local => Kripto berita dan diskusi (Bahasa Indonesia) => Diluar Topik => Topic started by: arnold dudicove on October 08, 2020, 03:19:58 AM

Title: Repotnya punya tetangga
Post by: arnold dudicove on October 08, 2020, 03:19:58 AM
Dari sekian banyak tetangga saya, ada 2 keluarga yang mempunyai cerita unik yang akan saya share tentu dengan nama samaran, bukan bertujuan untuk membuka aib, tapi mungkin dari cerita tersebut ada hikmah yang dapat kita renungkan :

cerita 1:
Pak Maruf adalah pegawai bank swasta ternama. Kariernya bagus, saat itu dia sudah menduduki posisi kepala divisi. Gajinya tentu sudah 2 digit lebih. Dia tidak ada usaha lain, selain pekerjaannya tersebut. Tidak perlu sampingan, toh gajinya sudah lebih-lebih untuk hidup di kampung. Istrinya ibu rumah tangga biasa, hanya mengurusi 2 anaknya yang beranjak dewasa. Sepulang mereka berhaji, dia memutuskan untuk resign. Mau hijrah katanya. Dengan modal pesangon, kemudian dia membeli dan membuka toko. Di pasar dan dirumah. Karena selama ini tidak ada pengalaman berwirausaha, akhirnya usahanya bangkrut. Modal habis. Padahal kebutuhan hidup masih banyak. Kebimbangan muncul, akhirnya dia mencari pekerjaan, tapi karena usianya sudah diatas 40 tahun, sulit baginya untuk bersaing dengan yang lebih muda. Saat ini dia belum bekerja, dia memilih menjadi marbot mushola. Sedang istrinya harus pontang panting jualan diluar rumah. Anak pertamanya terpaksa tidak kuliah, dan memilih bekerja di koperasi mingguan. Suatu ketika saya tanya, alasan kenapa resign dari bank, lalu dia menjawab saya ingin menghindari dunia riba. Mak jleb saya...dalam hati saya apakah hijrah seperti itu yang diinginkan?

cerita 2 :
Pak Udin dan Pak Tono, mereka berdua saudara kandung. Tahun 2010, Pak Udin meminjam uang kepada Pak Tono untuk membayar kuliah anaknya. Saat itu karena Pak Tono tidak punya uang, lalu dijualkan lah 2 ekor kambing untuk membantu saudaranya tersebut. Lalu kemudian uang senilai 3 juta rupiah dipinjamkan. Selang sepuluh tahunan, tepatnya di awal tahun 2020, Pak Udin baru mampu membayar hutangnya . Uang 3 juta diserahkan kepada Pak Tono. Tapi Pak Tono keberatan, kok cuma 3 juta katanya. Harusnya 4 juta dong. Lalu daripada ribut dengan saudara, Pak Udin pun memberi tambahan 1 juta. Suatu ketika, Pak Udin pulang bareng saya dari mushola, dia bertanya kepada saya, uang tambahan 1 juta itu halal apa haram ya Mas? Waddduuhh...bingung saya menjawabnya.

Dari 2 cerita tetangga saya tersebut, mungkin agan-agan ada yang berkenan memberi pencerahan...
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: hair on October 08, 2020, 03:34:14 AM
Mungkin judul OP tidak sesuai sama isinya gan. Saya pikir ini masalah tentang riba yang ada disistem kapitalisme. Jadi kita tidak ikutan-ikutan bisa memproteksi diri dengan cara tidak terlibat di dalamnya. Satu hal lagi, bicara tentang investasi dan tidak tergantung kepada gaji memang sangat penting. Walaupun sedikit saya rasa lebih baik daripada tidak ada ( tabungan masa depan)
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: arnold dudicove on October 08, 2020, 04:21:38 AM
Mungkin judul OP tidak sesuai sama isinya gan. Saya pikir ini masalah tentang riba yang ada disistem kapitalisme. Jadi kita tidak ikutan-ikutan bisa memproteksi diri dengan cara tidak terlibat di dalamnya. Satu hal lagi, bicara tentang investasi dan tidak tergantung kepada gaji memang sangat penting. Walaupun sedikit saya rasa lebih baik daripada tidak ada ( tabungan masa depan)
Mungkin korelasi judul dengan isinya adalah kerepotan saya yang tidak mampu menjawab pertanyaan tetangga gan, karena ilmu saya yang masih cetek. Makanya saya share disini agar saya juga dapat belajar dari kisah tersebut.
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: hair on October 08, 2020, 05:23:35 AM
Mungkin korelasi judul dengan isinya adalah kerepotan saya yang tidak mampu menjawab pertanyaan tetangga gan
Mungkin juga bisa " Bagaimana tanggapan anda tentang Riba" lebih masuk gan, karena inti 2 cerita tersebut berkaitan dengan sistem kapitalis
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: arnold dudicove on October 09, 2020, 04:50:56 AM
Mungkin juga bisa " Bagaimana tanggapan anda tentang Riba" lebih masuk gan, karena inti 2 cerita tersebut berkaitan dengan sistem kapitalis
Benar gan, tapi saya lebih memilih judul yang ringan agar lebih memikat. Sebenarnya membahas riba itu memang riskan. Bisa memancing perdebatan yang ujungnya tanpa kesimpulan. Lebih riskan lagi kalau komennya tanpa didasari ilmunya. Tapi tidak ada salahnya kita coba bahas, cukup semampu kita saja, tidak perlu memaksakan diri, minimal kita bisa tahu cara pandang orang lain terhadap hal ini.
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: hair on October 09, 2020, 04:58:35 AM
Tapi tidak ada salahnya kita coba bahas, cukup semampu kita saja, tidak perlu memaksakan diri, minimal kita bisa tahu cara pandang orang lain terhadap hal ini.
Benar gan, Saya pikir ini memang mengarah ke agama, jadi cukup panjang kalau mau dibahas. Intinya jangan ikut-ikutan aja karena gak berkah hasilnya
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: arnold dudicove on October 09, 2020, 05:06:47 AM
Benar gan, Saya pikir ini memang mengarah ke agama, jadi cukup panjang kalau mau dibahas. Intinya jangan ikut-ikutan aja karena gak berkah hasilnya
Benar gan, saya juga sepakat kalau riba itu dilarang dalam agama. Ini tidak dapat ditawar. Hanya saja karena dalam kehidupan kita ini hampir setiap hari berhubungan dengan transaksi keuangan, ada baiknya kita juga mengenal apa saja yang bisa dikategorikan sebagai riba. contohnya apakah bunga bank itu riba dan sebagainya, termasuk 2 contoh kasus tetangga saya tersebut.
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: hair on October 09, 2020, 05:18:50 AM
contohnya apakah bunga bank itu riba dan sebagainya, termasuk 2 contoh kasus tetangga saya tersebut.
Saya tidak pandai dalam menilai gan, tetapi kalau memang itu merugikan salah satu pihak, saya pikir Kita perlu menghindarinya. Apakah menurut agan mendapatkan keuntungan dari Bunga itu riba??
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: arnold dudicove on October 10, 2020, 01:47:42 PM
tetapi kalau memang itu merugikan salah satu pihak, saya pikir Kita perlu menghindarinya.
Menurut saya dalam akad perjanjian awalnya tidak ada yang berniat merugikan pihak lain ya gan. Semua transaksi dilakukan secara sukarela dengan perhitungan yang disepakati bersama.

Apakah menurut agan mendapatkan keuntungan dari Bunga itu riba??
Saya belum bisa memastikannya gan. Tapi satu hal yang saya tidak suka dengan pola bank adalah, adanya kewajiban nasabah untuk membayar bunga tanpa mempertimbangkan kondisi usaha nasabah itu sendiri.
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: hair on October 10, 2020, 03:05:36 PM
Tapi satu hal yang saya tidak suka dengan pola bank adalah, adanya kewajiban nasabah untuk membayar bunga tanpa mempertimbangkan kondisi usaha nasabah itu sendiri.
Saya tidak paham masalah ini, saya harap tidak ada yang dirugikan karena kebijakan bank. Tapi sepertinya itu sudah menjadi resiko nasabah
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Lanirex on October 10, 2020, 11:53:35 PM
Saya bukan ahlinya riba, tetapi menurut saya soal pinjam meminjam itu ada kesepakatan di awal. Jika kedua belah pihak setuju saya kira itu tidak ada masalah, dan ingat Bank tidak pernah memaksa kita untuk hutang.
Saya mengomentari kasus dua, pendapat saya uang itu haram karena tidak ada kesepakatan di awal antara si peminjam dan yang meminjamkan. Tiba-tiba saja yang meminjamkan minta tambahan 1 juta ketika si peminjam membayar pinjamannya.
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Fadhilz123 on October 12, 2020, 06:29:59 PM
Cerita nomor 1
Yang dia lakukan benar karna Pelaku Dosa Riba diperangi oleh Allah, Dan banyak ancaman2 lainnya (https://www.altcoinstalks.com/index.php?topic=173317.msg945272#msg945272) yang tidak mungkin saya sebutkan 1 per1 sebagaimana disebutkan dalam Al-quran dan hadist.

Tapi yang perlu digars bawahi bahwa orang akan diuji apakah benar hijrahnya atau tidak, Kalau niatnya tulus mencari ridho sang pencipta maka akan ada jalan keluar yang tidak disangka2. Ini tentang keimanan. Terkadng jika berbicara tentang iman sulit dicerna akal..

Cerita nomor 2
Dikonversikan dengan harga emas. Jadi tahun 2010 dilihat uang 3 Juta dapat berapa gram emas??
Maka tahun 2020 dibayarkan senilai gram emas tersebut

Dahulu sekali, mungkin jaman kakek saya ratusan ribu bisa beli motor, kalau ada yang meminjam uang pada saat itu maka dia bisa beli motor. Kalau baru dibayar sekrang maka ratusan ribu itu cuman bisa buat makan beberapa hari.. Maka tentu tidak adil. Dengan berpatok pada harga emas maka akan tercipta keadilan


Contoh yang agan sertakan terkhusus no1.. agan menilainya berdasarkan pemikiran agan yang mungkin belum sampai kepada pengetahuan tentang RIBA dan bahayanya..
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Fadhilz123 on October 12, 2020, 06:43:11 PM
Tambahan berhubungan dengan cerita pertama, Saya akan ceritakan seringkas mungkin

Hijrah
Cerita nyata oleh seorang ustadz saat kajian..
Ada seseorang dengan gaji 30juta/bulan namun kendalanya dia susah sholat. Dengan keimanan dan ilmu agama dia memutuskan resign. Namun apa yang terjadi hidupnya susah selama 3 bulan. Singakt cerita karna latar belakangnya dibidang akuntansi ada yang manawari pekerjaan mengurus laporan keuangan. Laporannya selesai dengan baik, perusahaan tersebut senang. Dia dibayar 100Juta cash. Allah gantikan 3 bulan hidup susahnya + 10juta. Dan sekrang dia sudah punya perusahaan sendiri dan karyawan sendiri.
Sulit dicerna akal namun begitulah yang namanya keimanan


Belum Sempat Hijrah
Bekerja di salah satu bank di jakarta jabatannya tinggi sekali. Masalah uang adalah hal biasa baginya, Dia dikenal baik dan sering sedekah. Singkat cerita meninggal, ternyata dia salah lubang kubur. Akhirnya dibongkarlah hari itu juga ternyata mayatnya gosong.. 
Sulit dicerna akal namun begitulah yang namanya keimanan


Jika ingin mengetahui yang berkaitan dengan RIBA dan ancamannya atau cerita orang2 yang sudah resign dari lembaga ribawi @xbank.indonesia

Kalau tidak salah 2 cerita diatas pernah di share di instagram tersebut
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Fadhilz123 on October 12, 2020, 06:45:45 PM
Ancaman2 Riba
(https://i.ibb.co/PNNHCTb/Riba.jpg) (https://ibb.co/ZVVDTHw)

Source : https://masyarakattanpariba.com/9-ancaman-dan-dosa-riba/
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: hair on October 12, 2020, 07:05:52 PM
Agan fadhliz memang lebih paham tentang riba, nah yang saya mau tanyakan gan, apakah semua yang berkaitan dengan bunga masuk kategori Riba?
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Fadhilz123 on October 13, 2020, 04:59:41 PM
Agan fadhliz memang lebih paham tentang riba, nah yang saya mau tanyakan gan, apakah semua yang berkaitan dengan bunga masuk kategori Riba?
Termasuk gan, semua bunga adalah Riba. Bahkan ada hadits :

“Apabila kamu mengutangi orang lain, kemudian orang yang diutangi memberikan fasilitas membawakan jerami, gandum, atau pakan ternak maka janganlah menerimanya, karena itu riba.” (HR. Bukhari 3603)

Padahal jerami gandum pakan ternak bisa dibilang hal yang kecil tapi jika ia memberi dikarnakan uang yang kita pinjamkan maka itu pun tergolong riba.

[1] https://konsultasisyariah.com/
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: hair on October 13, 2020, 05:36:40 PM
Termasuk gan, semua bunga adalah Riba.
Hasilnya pasti gak berkah ya gan? Bank syariah juga menggunakan sistem bunga  :'( . Saya lihat crypto juga menggunakan sistem bunga seperti leasing dan stakes..

Cara terbaik untuk menghindari riba adalah tidak ikutan segala bentuk program yang menggunakan bunga
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Fadhilz123 on October 14, 2020, 05:15:27 PM
Termasuk gan, semua bunga adalah Riba.
Hasilnya pasti gak berkah ya gan? Bank syariah juga menggunakan sistem bunga  :'( . Saya lihat crypto juga menggunakan sistem bunga seperti leasing dan stakes..

Cara terbaik untuk menghindari riba adalah tidak ikutan segala bentuk program yang menggunakan bunga
Saya tidak tau bagiamna sejatinya sistem leasing crypto makanya tidak ada komentar tentang ini

Tapi mengenai staking, Pernah ada yang bahas dan ini sangat berbeda dengan sistem Riba
-Riba simpelnya kita pinjam uang harus balik lebih..(Sistem utang)

- Adupun stake. Kita membeli kemudian menjalankan dilaptop terus menurus, kita mendapatkan reward jika hanya menyalakan laptop kalau tidak yah tidak dapat. Stake sendiri berguna untuk mengamankan jaringan. Jadi disini ada usaha kita dan kita dibayar untuk usaha tersebut. Jadi sangat jauh berbeda dengan bunga..(Sistem Usaha)

Walau begitu diakhir artikel menurut dia tidak berani mengatakan Staking 100% halal. Jadi ada point2 tertentu yang menrut pengamat tersebut tidak dibenarkan

Bagi saya sendiri karna belum yakin 100% Halal juga belum menemukan pembahasan yang menguatkan bahwa staking 100% halal, jadi saya tidak kerjakan. Saya cuman fokus ke trading saja
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Vx1 on October 18, 2020, 05:06:51 PM
Cuekin saja orang kayak gitu Gan , karena hanya akan menambah pusing saja.
Saya mau tanya Gan, kalau kita pinjam motor tetangga dan pada saat pinjam bensin motor tersebut ada separuh tangki bensin.
Setelah selesai kebutuhan, motor kita kembalikan dan Bensin motor kita isi penuh ?
Yang jadi pertanyaan saya, apakah kelebihan bensin yang ada di dalam Motor tersebut termasuk RIBA ? Secara jumlah/isi bensin tersebut 2x lipat lebih banyak dari pertama kita pinjam ?
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: jakasantosa on October 18, 2020, 08:13:44 PM
Yang jadi pertanyaan saya, apakah kelebihan bensin yang ada di dalam Motor tersebut termasuk RIBA ?

Jika saya misalnya yang pinjam motor dan mengembalikan dalam kondisi tersebut saya hanya berfikir positif saja, bahwa bensin yang saya berikan kepada pemilik motor adalah sebagai rasa terima kasih sudah meminjamkan motornya kepada saya. Dengan berfikir tersebut saya kira justru kedua-duanya akan mendapat pahala. Masalah hitungan Riba atau tidak terserah mereka yang menhitung tetapi yang paling utama adalah Niat kita untuk kebaikan.
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: hair on October 18, 2020, 11:53:34 PM
Jika saya misalnya yang pinjam motor dan mengembalikan dalam kondisi tersebut saya hanya berfikir positif saja, bahwa bensin yang saya berikan kepada pemilik motor adalah sebagai rasa terima kasih sudah meminjamkan motornya kepada saya. Dengan berfikir tersebut saya kira justru kedua-duanya akan mendapat pahala. Masalah hitungan Riba atau tidak terserah mereka yang menhitung tetapi yang paling utama adalah Niat kita untuk kebaikan.
Saya sependapat sama agan, Saya pikir tergatung niatnya. Kalau kasus di atas kan jelas ingin mendapatkan keuntungan yang banyak sedangkan untuk Isi bensin motor sebagai ucapan terima kasih, jadi kontesnya memang sama "mengembalikan dengan lebih" Tetapi dengan tujuan yang berbeda
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Fadhilz123 on October 20, 2020, 07:57:39 PM
Cuekin saja orang kayak gitu Gan , karena hanya akan menambah pusing saja.
Saya mau tanya Gan, kalau kita pinjam motor tetangga dan pada saat pinjam bensin motor tersebut ada separuh tangki bensin.
Setelah selesai kebutuhan, motor kita kembalikan dan Bensin motor kita isi penuh ?
Yang jadi pertanyaan saya, apakah kelebihan bensin yang ada di dalam Motor tersebut termasuk RIBA ? Secara jumlah/isi bensin tersebut 2x lipat lebih banyak dari pertama kita pinjam ?
Bukan Riba..

Kaidah pembeda antara sesuatu yang berpotensi Riba dan tidak adalah Pemindahan hak milik

Yang berpindah hak milik maka kelebihan pinjaman adalah RIBA, contohnya Uang.

Adapun motor, mobil, dll yang tidak berpindah hak milik maka kelebihannya adalah Bukan RIBA
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: hair on October 21, 2020, 02:08:50 AM
Bukan Riba..

Kaidah pembeda antara sesuatu yang berpotensi Riba dan tidak adalah Pemindahan hak milik

Yang berpindah hak milik maka kelebihan pinjaman adalah RIBA, contohnya Uang.

Adapun motor, mobil, dll yang tidak berpindah hak milik maka kelebihannya adalah Bukan RIBA
Seperti itu ya gan, berarti kalau menurut penjelasan agan adalah penambahan nominalnya untuk meraih keuntungan, itu yang mengakibatkan Riba Sedangkan jika kita memberi karena sukarela disebut sedekah. +1 👍
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Fadhilz123 on October 21, 2020, 10:10:27 AM
Seperti itu ya gan, berarti kalau menurut penjelasan agan adalah penambahan nominalnya untuk meraih keuntungan, itu yang mengakibatkan Riba Sedangkan jika kita memberi karena sukarela disebut sedekah. +1 👍
Bukan karna sukarela gan, karna terkadan pengembalian lebih pun karna sukarela. Misal dia mengatakan "Sya sukarela mengembalikan 1,2juta asalkan kamu memnjamkan 1Juta. Walaupun sukarela tetap tergolong RIBA


Jadi lebih tepatnya Tergantung barang yang pinjamkan tersebut.. Apakah Pindah hak milik atau tidak.

* Contoh Pemindahan hak milik : Uang
Jika kita meminjamkan uang kepada orang lain maka kepemilikan uang pindah ke orang tersebut, Maka uang tersebut sudah bukan punya kita lagi melainkan sudah milik sepenuhnya orang yang dipinjamkan. Maka jika seandainya dia balikkan lebih maka itulah RIBA

* Contoh Tidak berpindah hak milik : Mobil. Motor
Jika kita meminjamkan mobil/motor, kepemilikannya tetap punya kita. Mobil/motor tersebut tetap punya kita sepenuhnya. Yang dipinjamkan tidak punya hak kepemilikan sedikit pun. Jadi jika pengembaliannya dilebihkan bukan RIBA, tapi bisa dikategorikan sedekah, berbuat baik, sewa dsb

Bgitusih gan, semoga agan dapat poinnya.

Mungkin sedikit tambahan lagi,
- RIBA, jika kembalikan lebih walaupun sukarela tetapi ada perasaan ngk senang, jengkel, marah, nyesel dsb.
- Bukan Riba, jika dikembalikkan lebih biasa membuat hati plong, tidak ada beban, senang dll
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Lanirex on October 24, 2020, 12:53:25 AM
Saya tidak ingin berdebat di sini, tetapi yang pasti saran saya tinggalkan riba, perbanyak ibadah Semoga nanti kita mati Qhusnul khotimah Aamiin
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Fadhilz123 on October 25, 2020, 03:34:49 PM
Saya tidak ingin berdebat di sini, tetapi yang pasti saran saya tinggalkan riba, perbanyak ibadah Semoga nanti kita mati Qhusnul khotimah Aamiin
Kalau agan baca baik2 komentar teman2 diatas, tidak ada terjadi perdebatan disini, lebih ke arah tanya jawab dan meluruskan.
Saran agan bagus dan sangat sependapat
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: wawan96 on November 25, 2020, 08:03:43 AM
ya semua tergantung pada diri masing-masing sih kebayakan para ulama bilang lebih baik meninggalkan riba karena dosa yang di dapat dari riba sangat besar banyak juga orang resins karena pikiran mereka tidak tenang dan mereka berfikir lebih baik berwirausaha karena lebih baik mungkin uang hasil gajian dari bank tidak berkajuga bisa menjadi faktor kegagalan saat usaha.
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Fadhilz123 on November 28, 2020, 10:35:09 PM
ya semua tergantung pada diri masing-masing sih kebayakan para ulama bilang lebih baik meninggalkan riba karena dosa yang di dapat dari riba sangat besar banyak juga orang resins karena pikiran mereka tidak tenang dan mereka berfikir lebih baik berwirausaha karena lebih baik mungkin uang hasil gajian dari bank tidak berkajuga bisa menjadi faktor kegagalan saat usaha.
Memang gan manusia mah cuma bisa memberikan masukan/nasehat saja, selebihnya urusan mereka mau menerimanya atau tidak.
Yang perlu ditekankan bahwa masing2 dari kita bakalan mempertanggung jawabkan apa yang kita lakukan.

Semoga yang terbaik untuk semuanya
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: hair on November 28, 2020, 11:06:08 PM
Memang gan manusia mah cuma bisa memberikan masukan/nasehat saja, selebihnya urusan mereka mau menerimanya atau tidak.
Ya,  setidaknya kita sudah memberikan nasihat untuk selalu mengingatkan kepada sesama saudara kita,  hasilnya kembali kepada pribadi masing-masing gan. Kalau menerima dan merubahnya ya bagus,  kalau gak berarti urusannya sama tuhan.
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: arnold dudicove on December 15, 2020, 12:59:30 PM
Bank syariah juga menggunakan sistem bunga  :'(

Saya kurang sependapat dengan agan, karena setahu saya,  tidak ada istilah bunga dalam bank syariah. Terkait dengan adanya tambahan pembayaran pada saat hutang, itu tergantung akadnya gan. Ada yang disebut bagi hasil, margin keuntungan, ujroh dan lain2...mungkin sama-sama ada tambahan, tapi konteksnya berbeda..
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: arnold dudicove on December 15, 2020, 01:16:45 PM
Mungkin sedikit tambahan lagi,
- RIBA, jika kembalikan lebih walaupun sukarela tetapi ada perasaan ngk senang, jengkel, marah, nyesel dsb.
- Bukan Riba, jika dikembalikkan lebih biasa membuat hati plong, tidak ada beban, senang dll
[/quote]

Maaf gan, kenapa seolah-olah menghukumi riba ini ukurannya dari perasaan kita ya, bukankan ini sangat relatif dan kondisional ya...bukankah nanti bisa dipersepsikan kalo tambahan yang diberikan secara sukarela dan membuat hati pemberinya gembira berarti bisa dihukumi sedekah dan bukan riba..padahal secara transaksinya jelas2 riba..
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Metha Wulandarin on December 16, 2020, 05:07:24 AM
Cuekin saja orang kayak gitu Gan , karena hanya akan menambah pusing saja.
Saya mau tanya Gan, kalau kita pinjam motor tetangga dan pada saat pinjam bensin motor tersebut ada separuh tangki bensin.
Setelah selesai kebutuhan, motor kita kembalikan dan Bensin motor kita isi penuh ?
Yang jadi pertanyaan saya, apakah kelebihan bensin yang ada di dalam Motor tersebut termasuk RIBA ? Secara jumlah/isi bensin tersebut 2x lipat lebih banyak dari pertama kita pinjam ?
Tidak om malahan itu menjadi sedekah yang baik jika orang tersebut ikhlas.
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Azaleea on December 17, 2020, 03:10:43 AM
Menghukumi riba itu tdk semudah yg kita ya pikir bro. Banyak variabel didalamnya dan kemungkinan sifatnya tergantung kasus perkasus. Kalo bunga bank dianggap riba semua ya repot
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Metha Wulandarin on December 17, 2020, 02:21:19 PM
Menghukumi riba itu tdk semudah yg kita ya pikir bro. Banyak variabel didalamnya dan kemungkinan sifatnya tergantung kasus perkasus. Kalo bunga bank dianggap riba semua ya repot
Benar sir karena banyak taksiran dan pendapat yang berbeda tp tujuannya sama, kalau membahas hal seperti itu tidak akan ada habisnya jadi ikuti aja kepercayaan dari pengetahuan hukum personal.
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: arnold dudicove on December 19, 2020, 11:40:23 AM
Benar sir karena banyak taksiran dan pendapat yang berbeda tp tujuannya sama, kalau membahas hal seperti itu tidak akan ada habisnya jadi ikuti aja kepercayaan dari pengetahuan hukum personal.

Sebenarnya dalam agama islam, sudah banyak rujukan yang dapat dijadikan acuan untuk menghukumi riba. Tapi sangat disayangkan untuk aplikasinya memanglah tidak mudah. Dan saat ini Negara sudah melebur 3 bank syariah menjadi satu yaitu Bank Syariah Indonesia. Saya pikir ini momentum yang tepat untuk menguatkan lagi dari sisi penerapan syariahnya. Sehingga masyarakat betul-betul mampu membedakan bank syariah dan bank konvensional...
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Metha Wulandarin on December 21, 2020, 06:52:00 AM
Sebenarnya dalam agama islam, sudah banyak rujukan yang dapat dijadikan acuan untuk menghukumi riba. Tapi sangat disayangkan untuk aplikasinya memanglah tidak mudah. Dan saat ini Negara sudah melebur 3 bank syariah menjadi satu yaitu Bank Syariah Indonesia. Saya pikir ini momentum yang tepat untuk menguatkan lagi dari sisi penerapan syariahnya. Sehingga masyarakat betul-betul mampu membedakan bank syariah dan bank konvensional...
Saya belum mengerti kinerja dari bank Syariah karena kalau saya fikir, apakah semua uang yang ada di bank Syariah itu di jadimin hasil uang halal atau memang ada metode lain ?
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: hair on December 21, 2020, 01:20:37 PM
Saya belum mengerti kinerja dari bank Syariah karena kalau saya fikir, apakah semua uang yang ada di bank Syariah itu di jadimin hasil uang halal atau memang ada metode lain ?
Saya juga belum paham tentang bank syariah,  tetapi mereka menggunakan sistem biaya titip seperti itu,  bukankah itu sama saja dengan riba?  Cuma beda namanya aja
😅
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Sinta_siska on October 10, 2021, 03:31:20 PM
Dari sekian banyak tetangga saya, ada 2 keluarga yang mempunyai cerita unik yang akan saya share tentu dengan nama samaran, bukan bertujuan untuk membuka aib, tapi mungkin dari cerita tersebut ada hikmah yang dapat kita renungkan :

cerita 1:
Pak Maruf adalah pegawai bank swasta ternama. Kariernya bagus, saat itu dia sudah menduduki posisi kepala divisi. Gajinya tentu sudah 2 digit lebih. Dia tidak ada usaha lain, selain pekerjaannya tersebut. Tidak perlu sampingan, toh gajinya sudah lebih-lebih untuk hidup di kampung. Istrinya ibu rumah tangga biasa, hanya mengurusi 2 anaknya yang beranjak dewasa. Sepulang mereka berhaji, dia memutuskan untuk resign. Mau hijrah katanya. Dengan modal pesangon, kemudian dia membeli dan membuka toko. Di pasar dan dirumah. Karena selama ini tidak ada pengalaman berwirausaha, akhirnya usahanya bangkrut. Modal habis. Padahal kebutuhan hidup masih banyak. Kebimbangan muncul, akhirnya dia mencari pekerjaan, tapi karena usianya sudah diatas 40 tahun, sulit baginya untuk bersaing dengan yang lebih muda. Saat ini dia belum bekerja, dia memilih menjadi marbot mushola. Sedang istrinya harus pontang panting jualan diluar rumah. Anak pertamanya terpaksa tidak kuliah, dan memilih bekerja di koperasi mingguan. Suatu ketika saya tanya, alasan kenapa resign dari bank, lalu dia menjawab saya ingin menghindari dunia riba. Mak jleb saya...dalam hati saya apakah hijrah seperti itu yang diinginkan?

cerita 2 :
Pak Udin dan Pak Tono, mereka berdua saudara kandung. Tahun 2010, Pak Udin meminjam uang kepada Pak Tono untuk membayar kuliah anaknya. Saat itu karena Pak Tono tidak punya uang, lalu dijualkan lah 2 ekor kambing untuk membantu saudaranya tersebut. Lalu kemudian uang senilai 3 juta rupiah dipinjamkan. Selang sepuluh tahunan, tepatnya di awal tahun 2020, Pak Udin baru mampu membayar hutangnya . Uang 3 juta diserahkan kepada Pak Tono. Tapi Pak Tono keberatan, kok cuma 3 juta katanya. Harusnya 4 juta dong. Lalu daripada ribut dengan saudara, Pak Udin pun memberi tambahan 1 juta. Suatu ketika, Pak Udin pulang bareng saya dari mushola, dia bertanya kepada saya, uang tambahan 1 juta itu halal apa haram ya Mas? Waddduuhh...bingung saya menjawabnya.

Dari 2 cerita tetangga saya tersebut, mungkin agan-agan ada yang berkenan memberi pencerahan...
ini tentang utang piutang yang beda kondisi dan beda kejadian..

menurut saya pinjam berbunga tidak ada yang lebih baik selain tanpa bungan..karna itu menjadi beban dan merugikan sepihak..walau pas awal kerja sama itu untuk membantu...yg kerja resign tidak salah kalo sudah ada ganti yang lebih baik.. yang berhutang perorangan segera di selesaiakn .. hutang penghancur hubungan yang nyata
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: anshor1 on October 17, 2021, 04:39:28 AM
Menjalani hidup, menurut saya tidak perlu seribet itu. Rileks saja. Asal tidak maksiat dan merugikan orang bagi saya sudah cukup. Pembahasan riba atau tidak kembalikan ke hati nurani masing-masing. Kalau mantep jalankan, kalau ragu tinggalkan. Jangan menghukumi urusan yang kita tidak kuasai.
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: Maulana4413 on November 02, 2021, 11:03:31 AM
Dari cerita pertama,memang lebih baik sih resign dari pekerjaan di bank soalnya riba berat dosanya,kalau emang mau di jalankan tanpa memikirkan yang akan terjadi di akhirat itu emang urusan masing-masing tapi lebih baik tidak dulu kalau bekerja di bank menurut saya loh berat dosanya sebab riba
Title: Re: Repotnya punya tetangga
Post by: hair on December 15, 2023, 03:56:19 AM
Dari cerita pertama,memang lebih baik sih resign dari pekerjaan di bank soalnya riba berat dosanya,kalau emang mau di jalankan tanpa memikirkan yang akan terjadi di akhirat itu emang urusan masing-masing tapi lebih baik tidak dulu kalau bekerja di bank menurut saya loh berat dosanya sebab riba
saya ikut komunitas namanya asosiasi pengusaha nah disana dijelaskan bahwa dosa riba itu sangat berat. jadi hindarilah riba