Altcoins Talks - Cryptocurrency Forum
Local => Kripto berita dan diskusi (Bahasa Indonesia) => Diluar Topik => Topic started by: hair on September 07, 2024, 06:30:43 PM
-
Aku penasaran skill apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang produser film'selain skill
1.Komunikasi
2.Manajemen
3.Leadership
4.Manajemen Keuangan
5.Negosiaai
6.Ilmu perfilman
-
Kamera men , staylist, dan yang terpenting itu om ada lah uang yang menjadi modal awal seorang produsen dan memiliki konektifitas marketing yang bagus agar masa promosi dan seponsor berjalan dengan baik
-
klo kameraman itu adalah tim produksi ;D
ya itu tadi manajemen keuangan, karena kalau gak bisa hitung-hitungan yang bagus bisa-bisa rugi yang didapat
karena dia seperti leader dalam sebuah perusahaan
-
Rencanya 2025 mau coba jadi produser film di India
semoga jadi langkah awal untuk bisa member kontribusi film dimasa mendatang
-
paling penting untuk menjadi produser film memilki kondisi keuangan yang bagus dan modal dalam jumlah besar, cuman harus mencari ide yang kreatif dalam membuat film agar bisa laku di pasaran dan mendapatkan banyak penonton untuk bisa memperoleh keuntungan. Mungkin jika agan berencana menjadi produser film bisa mulai dengan membuat film pendek dan banyak sekali ada kontes tentang film pendek. Cari saja alur cerita yang mungkin menarik banyak peminat terutama gen Z dan pastinya kalau modal masih minim harus bisa multi talent mulai dari akting, komunikasi, editor hingga sekaligus bisa merangkap jadi kameramen.
-
let's see om
aku mau bikin yang simple dulu dengan bikin video sendiri
aku juga masih cari tim yang cooperatif
karena kalau punya crew yang gak sama misi juga sulit
-
aku punya mimpi siapa tahu ada produser film India syuting di Indonesia
masa syuting di negara tetangga melulu di malaysia, Thailand maupun singapore
-
aku punya mimpi siapa tahu ada produser film India syuting di Indonesia
masa syuting di negara tetangga melulu di malaysia, Thailand maupun singapore
saya pikir sangat dipastikan banyak produser yang ingin membuatnya di Indoensia tercita ini, tetapi kita sudah mengetahui bagaimana birokrasi yang ada disini sehingga bisa jadi mereka mengurungkan niatnya untuk bisa melakukan dikita.
selain memang ada jaminan investasi yang mereka lakukan tidak ada campur tangan dari orang yang tidak bertanggung jawab atas nama negara, yang mungkin mengenakan aturan yang sangat sulit bisa dilaksanakan dan tentunya mereka juga memperhitungkan biaya yang dikeluarkan apakah bisa menguntungkan apabila dilakukan dikita. banyak perseoalan yang harus dibenahi atas hal seperti ini gan.
-
selain biokrasi faktor utama adalah pajak yang tinggi
aku sempat tanya ke dosenku katanya faktor audience juga mempengaruhi untuk syuting di indo
kalau audincenya kurang maka akan syuting di negara lain
kalau jadi produser film emang harus punya skill mempuni untuk negosiasi segala hal
terutama bisa mengatur budget dengan baik
-
selain biokrasi faktor utama adalah pajak yang tinggi
aku sempat tanya ke dosenku katanya faktor audience juga mempengaruhi untuk syuting di indo
kalau audincenya kurang maka akan syuting di negara lain
kalau jadi produser film emang harus punya skill mempuni untuk negosiasi segala hal
terutama bisa mengatur budget dengan baik
ya...... gan pajak sepertinya jadi momok buat yang ingin investasi di negara kita, karena pajaknya agak aneh, ada pajak yang legal diatur oleh pemerintah dan ada pajak ilegal yang terkadang harus diikuti kalau tidak maka susah perizinan bisa keluar dan berbelit belit.
nach pajak ilegal ini susah untuk tidak diikuti oleh semua investor dari luar karena memang sepertinya tidak terlihat tetapi nyata ada, sehingga gak usah heran banyak pengusaha mengeluh karena beban produksi jadi lebih banyak karena permainan aparatur dalam meminta pajak ilegal ini [upeti].
saya pikir producer memang harus mumpuni dalam segala hal agar mampu dan bisa mengatur apa saja yang harus dilakukan agar bisa berjalan dengan baik makanya tidak mudah untuk jadi producer film itu.
-
iya om itu jadi kendala klasik di negeri ini
serta belum adanya asosiasi film di beberapa daerah indonesia
jadi juga bisa membuat produser film berpikir ulang, apalagi audience juga menjadi penentu
-
iya om itu jadi kendala klasik di negeri ini
serta belum adanya asosiasi film di beberapa daerah indonesia
jadi juga bisa membuat produser film berpikir ulang, apalagi audience juga menjadi penentu
akhirnya semua dikembalikan kepada aparatur pemerintahan kita apakah bisa memberikan investasi soal perfileman ini bisa mendapatkan rekomendasi yang layak dan diperhitungkan bahwa bisa menjadi aset untuk pemasukan bagi negara.
bisa juga karena tidak adanya asosiasi film dibeberapa daerah karena unsur politiknya sangat kental sehingga susah untuk bisa terbentuk secara idependen karena selalu ada intervensi yang terjadi dan itu sudah terlihat di pusatnya juga seperti itu.
sebetulnya kalau dikelola dengan baik perfileman adalah aset yang bisa dijadikan penerimaan pemasukan dari sektor pajak, apakah agan yakin dengan pemertintahan yang baru akan bisa merubah ?
-
kalau asosiasi emang gak ada om mungkin sangat jarang
karena film bukan jadi pusat industry seperti negara lain
juga mahalnya biaya produksi
gk yakin om, kerena gak ada program yang menitik beratkan ke film
-
Kayaknya yang paling penting harus kreatif sih kalau menjadi manajer film soalnya kalau di ibarat kan sama tubuh manusia manager itu sama seperti otak kunci dari semuanya dan uang adalah jantung nya tapi kalau sudah buntu bisa ambil dari kisah nyata yang sekarang sudah ramai.
-
Kayaknya yang paling penting harus kreatif sih kalau menjadi manajer film soalnya kalau di ibarat kan sama tubuh manusia manager itu sama seperti otak kunci dari semuanya dan uang adalah jantung nya tapi kalau sudah buntu bisa ambil dari kisah nyata yang sekarang sudah ramai.
kreatif pasti, apalagi persaingan di film ini sangat ketat
kalau gak ada kreatifitas pasti gak laku di pasar
ada 2 tife yang ku tahu
1.buat film untuk mendapatkan keuntungan sebagai entertaiment
2.Buat film untuk karya tidak memikirkan untung tetapi lebih ke estetika film
-
Kayaknya yang paling penting harus kreatif sih kalau menjadi manajer film soalnya kalau di ibarat kan sama tubuh manusia manager itu sama seperti otak kunci dari semuanya dan uang adalah jantung nya tapi kalau sudah buntu bisa ambil dari kisah nyata yang sekarang sudah ramai.
kreatif pasti, apalagi persaingan di film ini sangat ketat
kalau gak ada kreatifitas pasti gak laku di pasar
ada 2 tife yang ku tahu
1.buat film untuk mendapatkan keuntungan sebagai entertaiment
2.Buat film untuk karya tidak memikirkan untung tetapi lebih ke estetika film
persaingan memang susah untuk dihindari dimana justru persaingan itu memberikan motivasi untuk bisa lebih kreatif dan memberikan hasil yang sangat baik dan itu dituntut untuk industri film, benar gan ada dua sisi yang dicari dalam menyelesaikan semua aktifitas film dengan tujuan mencari keuntungan dan tidak mencari keuntungan tetapi edukatif dan mendidik serta kreasi dalam film.
-
udah hal lumrah om dalam bidang apapun pasti ada namanya persaingan
yang penting jangan patah semangat aja, apalagi kalau sudah keluarin dana besar malah gak menghasilkan return
harus banyak belajar dalam manajemen film
-
udah hal lumrah om dalam bidang apapun pasti ada namanya persaingan
yang penting jangan patah semangat aja, apalagi kalau sudah keluarin dana besar malah gak menghasilkan return
harus banyak belajar dalam manajemen film
selama persaingan yang sehat tentunya sangat memberikan motivasi untuk bisa lebih baik lagi karena didorong adanya keinginan untuk bisa lebih baik dari yang lainnya, betul gan tidak boleh patah semangat dalam menjalankan karena akan mendorong kita gak kreatif, apalagi seperti agan katakan biaya yang besar sudah dikeluarkan butuh pengembalian yang lebih agar bisa untuk proses untuk yang lainnya.
-
Kayaknya yang paling penting harus kreatif sih kalau menjadi manajer film soalnya kalau di ibarat kan sama tubuh manusia manager itu sama seperti otak kunci dari semuanya dan uang adalah jantung nya tapi kalau sudah buntu bisa ambil dari kisah nyata yang sekarang sudah ramai.
kreatif pasti, apalagi persaingan di film ini sangat ketat
kalau gak ada kreatifitas pasti gak laku di pasar
ada 2 tife yang ku tahu
1.buat film untuk mendapatkan keuntungan sebagai entertaiment
2.Buat film untuk karya tidak memikirkan untung tetapi lebih ke estetika film
Emang ada ya yang bikin film tujuannya bukan pingin cuan yang hanya buat estetika, aku belum pernah nemuin itu kalau di bidang seni iya mungkin, kalau emang ada bolehkah di sebut fim apa itu ?
Sekarang tayangan televisi aja udah banyak ngambil konten dari tiktok dan YouTube, aku oernah lihat di saluran televisi Ontheport kalau gak salah dia nayangin konten yang di ambil dari YouTube kalau gak salah nama cenel YouTube nya CALON SARJANA.
-
ada, karena dosenku sendiri yang bilang
mereka orientasinya bukan profitable tetapi lebih ke faktor seni dalam artinya berkarya dengan mempertahikan unsur estetika
nah kalau masalah filmnya aku kurang tahu judulnya apa.
pengiat seni banyak kok yang produksi film hanya untuk karya semata, apalagi tugas kuliah ;D
-
ada, karena dosenku sendiri yang bilang
mereka orientasinya bukan profitable tetapi lebih ke faktor seni dalam artinya berkarya dengan mempertahikan unsur estetika
nah kalau masalah filmnya aku kurang tahu judulnya apa.
pengiat seni banyak kok yang produksi film hanya untuk karya semata, apalagi tugas kuliah ;D
kalau dosen sudah mengatakan bisa dipastikan memang ada walau akhirnya biasanya judulnya bukan untuk komersial dan tidak untuk diperdagangkan karena memang tujuannya adalah untuk edukasi penuh.
sepertinya dulu juga sering ada film dokumenter dan biasanya yang sering buat adalah pihak asing dan memang tidak untuk dikomersialkan dan kalau ada juga diputar untuk lingkup terbatas penggiat seni saja dan akhirnya memang tidak terkenal karena tujuanya bukan mencari untung dan aku pikir dikita juga ada yang buat tetapi biasanya didukung oleh instasi tertentu dan penggiat seni untuk tujuan sekali lagi bukan komersial,jadi gak sempat diketahui.
-
iya om namanya juga seni pasti orientasinya untuk karya yang punya nilai estetika
itu hal lumrah bahkan banyak para seniman berkarya untuk mengespresikan idenya melalui film
da menang festival dengan budget yang kecil
-
iya om namanya juga seni pasti orientasinya untuk karya yang punya nilai estetika
itu hal lumrah bahkan banyak para seniman berkarya untuk mengespresikan idenya melalui film
da menang festival dengan budget yang kecil
memang yang saya ketahui sich namanya buat film itu ada yang memang untuk komersial tujuannya memang mencari uang tetapi ada juga yang memang didukung oleh instansi untuk membuat suatu karya film sesuai pesanannya dan yang tidak kalah penting juga ada penyuka seni dan dia tidak orientasinya untuk mencaru keuntungan semata tetapi karena kesukaan atau ekspresi seni yang dituangkan dalam film. memang biasanya film yang berbasis seni tidak akan dikenal dan hanya oleh kalangan tertentu saja. ini hal biasa kalau dilihat dari soal seni sama dengan hal yang lainnya.
-
iya om yang bebau seni kayaknya sering diikutkan festival
pantas filmnya gak begitu populer kayak film komersial om
-
iya om namanya juga seni pasti orientasinya untuk karya yang punya nilai estetika
itu hal lumrah bahkan banyak para seniman berkarya untuk mengespresikan idenya melalui film
da menang festival dengan budget yang kecil
sekarang alat-alat per-filmman udah pada cangih" Ya kalau dulu masih jamanya film brusli dan Jakichan hampir semuanya real gk ada Green screen kalau sekarang udah banyakan green screen di banding real-nya tapi masih bagus dan terlihat seperti nyata.
-
walaupun canggih , cuma harus ada proses yang cukup panjang juga yang harus dilalui, kalau menggunakan greenscreen
harus mempertimbangkan persiapan property yang memadai, tentu mengeluarkan budget yang gak sedikit
-
walaupun canggih , cuma harus ada proses yang cukup panjang juga yang harus dilalui, kalau menggunakan greenscreen
harus mempertimbangkan persiapan property yang memadai, tentu mengeluarkan budget yang gak sedikit
benar gan walau sudah canggih tetap saja dibutuhkan sentuhan dari para produsernya untuk mengarahkan agar apa yang terlihat seperti wujud nyata dan dimana alat canggih yang tersedia selain dibutuhkan juga perlu polesan yang sangat baik agar terlihat seperti natural.
walau alat sudah canggih juga dibutuhkan kerja sama antar crew dalam memaksimalkan alat canggih sehingga bisa berguna dengan baik.
sepertinya justru lebih rumit saat ini walau alat sudah canggih karena biayanya juga pasti mahal untuk animasi yang dilakukan.
-
kalau produser lebih menjadi investornya film om
kalau yang mengarahkan itu lebih ke tugasnya sutradara
dan shooting di studio itu lebih malah biayanya karena property yang dibutuhkan lebih banyak daripada shooting di luar
-
kalau produser lebih menjadi investornya film om
kalau yang mengarahkan itu lebih ke tugasnya sutradara
dan shooting di studio itu lebih malah biayanya karena property yang dibutuhkan lebih banyak daripada shooting di luar
betul gan ....... sepertinya untuk menghindari sesuatu yang diluar prediksi memang lebih enak shooting didalam studio, tetapi kita ketahui untuk membangun studio yang memang besar dan bisa digunakan dengan situasi apapun bisa dipastikan memakan lahan yang sangat besar dan gedung dngan fasilitas yang bisa dipastikan butuh oeralatan yang sangat canggih, tetapi mungkin secara jangka panjang akan jadi jatuh murah biayanya dibandingkan yang diluar gedung,
-
bukan cuma alat yang canggih aja om tetapi juga property yang memandai
itu lebih mahal dibandingkan shooting di luar studio
tentunya produser harus mengeluarkan duit yang banyak
-
bukan cuma alat yang canggih aja om tetapi juga property yang memandai
itu lebih mahal dibandingkan shooting di luar studio
tentunya produser harus mengeluarkan duit yang banyak
sebetulnya kita juga sudah buat studio yang dipunya oleh HT di sukabumi tetapi sampai saat ini tidak terdengar apa saja yang sudah dibuat dan dihasilkan dari sana untuk perfilman kita sepertinya hanya untuk MTV saja
benar gan ..... property yang harus disiapkan selalu disesuaikan dengan adegan yang akan dilakukan dan dibuat protoype dengan sedetail mungkin dan sudah pasti biayanya juga tidak murah karena biasanya sekali pakai.
tetapi kalau buatan US selalu berhasil dan produser selalu meraup keuntungan yang besar......
-
MTV ini punyanya hari tanung kan?
soal biaya lain-lainnya ini yang mahal om, makanya industri film di wakanda gak berkembang-kembang
terlalu banyak biokrasi + premannya juga
mau gak mau harus bayar lebih
-
bukan cuma alat yang canggih aja om tetapi juga property yang memandai
itu lebih mahal dibandingkan shooting di luar studio
tentunya produser harus mengeluarkan duit yang banyak
iya sekarang alat-alat per-filman udah pada canggih" Dulu kita hanya tahu green screen sekarang tampa green screen udah bisa, ya emang semua inti dari semuanya adalah uang, tampa uang bisa apa, ya bisa sih kalau cuma pakai alat seadanya tapi ya itu hasilnya gak bakalan semaksimal yang ada uang.
-
iya sekarang alat-alat per-filman udah pada canggih" Dulu kita hanya tahu green screen sekarang tampa green screen udah bisa, ya emang semua inti dari semuanya adalah uang, tampa uang bisa apa, ya bisa sih kalau cuma pakai alat seadanya tapi ya itu hasilnya gak bakalan semaksimal yang ada uang.
bukan alat aja sih
ada hal yang paling penting adalah negosiasi masalah perizinan
ini juga memerlukan biaya yang gak sedikit
jadi emang harus siap dengan Uang dikondisi apapun
-
iya sekarang alat-alat per-filman udah pada canggih" Dulu kita hanya tahu green screen sekarang tampa green screen udah bisa, ya emang semua inti dari semuanya adalah uang, tampa uang bisa apa, ya bisa sih kalau cuma pakai alat seadanya tapi ya itu hasilnya gak bakalan semaksimal yang ada uang.
bukan alat aja sih
ada hal yang paling penting adalah negosiasi masalah perizinan
ini juga memerlukan biaya yang gak sedikit
jadi emang harus siap dengan Uang dikondisi apapun
waduh ..... di wakanda kalau soal izin mengizinkan itu sama susahnya untuk bikin perusahaan baru yang ingin bisa menyerap pekerja kita tetapi dipersulit karena banyak aturan yang harus dibuat selain tentunya kita tau adalah upeti yang harus disiapkkan.
makanya tidak heran semua mau jadi politisi karena dengan cara begitu perizinan akan sangat mudah didapatkan dibandingkan dengan jadi pengusaha.
setuju gan, kalau soal perizinan dipastikan akan memakan biaya yang sangat tinggi ........
-
iya om makanya lebih baik berkarir di luar negeri daripada diwakanda
belum lagi banyak sekali suap-menyuap untuk biaya ini lah itulah
apa gak rugi para produser, premannya juga mengerikan
-
iya om makanya lebih baik berkarir di luar negeri daripada diwakanda
belum lagi banyak sekali suap-menyuap untuk biaya ini lah itulah
apa gak rugi para produser, premannya juga mengerikan
saya pikir yang memang bisa mendapatkan kesempatan untuk berkarir di luar wakanda harusnya menggunakan sebaik mungkin agar bisa menunjukan bahwa berkarir diluar juga bisa berhasil dan lebih dari di wakanda yang banyak problematik.
kalau soal suap menyuap biasanya sudah mengakar sampai keaparatur yang paling terkecil dipemerintahan karena yang diatas memberikan contoh yang tidak benar sehingga mereka yang dibawah juga jadi ikut2an.
-
iya om makanya lebih baik berkarir di luar negeri daripada diwakanda
belum lagi banyak sekali suap-menyuap untuk biaya ini lah itulah
apa gak rugi para produser, premannya juga mengerikan
Baru tau aku kalau ada yang model begituan, pantesan film-film bagus udah gak ada, kebanyakan diganti dengan sinetron yang unfaedah (menurutku), giliran film yang mengandung ke agamaan malah banyak sensor nya giliran konten fulgar malah rame dan gak di sensor.
-
saya pikir yang memang bisa mendapatkan kesempatan untuk berkarir di luar wakanda harusnya menggunakan sebaik mungkin agar bisa menunjukan bahwa berkarir diluar juga bisa berhasil dan lebih dari di wakanda yang banyak problematik.
kalau soal suap menyuap biasanya sudah mengakar sampai keaparatur yang paling terkecil dipemerintahan karena yang diatas memberikan contoh yang tidak benar sehingga mereka yang dibawah juga jadi ikut2an.
iya om gak heran banyak produser lebih memilih negara lain
selain gak ada pajak juga keamannya lebih bagus, tidak ada pungli
berbeda di wakanda apa-apa mesti uang pelicin
Baru tau aku kalau ada yang model begituan, pantesan film-film bagus udah gak ada, kebanyakan diganti dengan sinetron yang unfaedah (menurutku), giliran film yang mengandung ke agamaan malah banyak sensor nya giliran konten fulgar malah rame dan gak di sensor.
bukan gak ada cuma sedikit, karena mahalnya biaya operasional
belum lagi setoran sana-sini , ini yang membuat bokek produser film
sesuai dengan wakanda sih terlalu banyak drama makanya sinetron jadi no 1 ;D
-
saya pikir yang memang bisa mendapatkan kesempatan untuk berkarir di luar wakanda harusnya menggunakan sebaik mungkin agar bisa menunjukan bahwa berkarir diluar juga bisa berhasil dan lebih dari di wakanda yang banyak problematik.
kalau soal suap menyuap biasanya sudah mengakar sampai keaparatur yang paling terkecil dipemerintahan karena yang diatas memberikan contoh yang tidak benar sehingga mereka yang dibawah juga jadi ikut2an.
iya om gak heran banyak produser lebih memilih negara lain
selain gak ada pajak juga keamannya lebih bagus, tidak ada pungli
berbeda di wakanda apa-apa mesti uang pelicin
sedih juga kalau sampai produser lebih memilih negara lain padahal kalau ada disini penyerapan tenaga kerja cukup banyak dan terbantukan buat masyarakat.
kalau soal keamanan tentunya tidak diragukan lagi susah untuk membandingkan dengan diwakanda karena banyak pungli baik dari institusi yang asli dan ormas yang juga ikut2an, memang susah untuk merubah wakanda dengan uang pelicin karena semua sektor sudah pakai itu kalau mau cepat selesai.
-
iya om banyak produser memilih syuting di dubai
karena gak ada pungutan pajak
pungli ini sudah jadi penyakit, makanya banyak investor itu ragu buat invest di wakanda
gak ada jaminan secara hukum, ganti pemerintah beda lagi aturan
gitu aja sampai kiamat
-
iya om banyak produser memilih syuting di dubai
karena gak ada pungutan pajak
pungli ini sudah jadi penyakit, makanya banyak investor itu ragu buat invest di wakanda
gak ada jaminan secara hukum, ganti pemerintah beda lagi aturan
gitu aja sampai kiamat
aku sendiri gak habis pikir kenapa kementerian kita gak bisa menarik mereka untuk bisa melakukan disini dengan memberikan kemudahan yang bisa didapatkan untuk setiap apa yang akan mereka lakukan.
dengan adanya mereka maka kita diuntungkan secara finansial karena banyak sektor bisa bergerak membantu sehingga ada pekerjaan yang bisa dihasilkan dari setiap yang dilakukan, jelas banyak sektor akan menyerap tenaga kerja.
memang pungli biang kerok dari jajaran yang terendah sampai yang tinggi juga mau .....
-
susah om
kayak gak tahu wakanda aja
gimana mereka bekerja berdasarkan cuan, kalau sektor film tidak memberi cuan yang mengutungkan
maka akan ada tawar menawar
inilah kenapa negara gak maju-maju dari kalangan bawah sudah korupsi
pungli sudah jadi budaya
-
susah om
kayak gak tahu wakanda aja
gimana mereka bekerja berdasarkan cuan, kalau sektor film tidak memberi cuan yang mengutungkan
maka akan ada tawar menawar
inilah kenapa negara gak maju-maju dari kalangan bawah sudah korupsi
pungli sudah jadi budaya
betul gan ....... berharap banyak dinegara wakanda sepertinya sangat susah untuk bisa terwujud dengan baik dan hal yang sangat mustahil.
hampir semua sektor gan, dari aparatur yang terbawah sampai yang sangat tinggi sudah jadi lazim dilakukan.
ya .... pungli sudah menjadi budaya saja dinegara ini, tidak mungkinkah untuk bisa berubah ? selama aparatur yang diatas tidak bisa merubah diri maka aparatur yang dibawah akan sama saja.
sayang sekali sebetulnya bisa ada pemasukan dari sektor film, baik dana dan juga pekerjaan.
-
film juga bukan menjadi sektor favorite om
lebih mentingin wisata
padahal melalui film budaya Indo bisa lebih dikenal
harusnya pungli dihilangkan di muka dunia ini
hanya mengangu kesejahteraan masyarakat sekitar
-
film juga bukan menjadi sektor favorite om
lebih mentingin wisata
padahal melalui film budaya Indo bisa lebih dikenal
harusnya pungli dihilangkan di muka dunia ini
hanya mengangu kesejahteraan masyarakat sekitar
betul sekali gan, sepertinya pemasukan dari produksi film saat ini sangat sepi yang ada justru film import yang meraja lela dan tentunya mengurangi pemasukan bagi kas negara untuk sektor film.
saat ini mungkin tergerus dengan film import atau dengan tiktok yang sangat diminati sekali.
padahal banyak sektor rumah produksi di kita ;
1. Titin Suryani – Verona Pictures
2. Hary Tanoesoedibjo – MNC Pictures
3. Manoj Punjabi – MD Pictures
4. Raam Punjabi – Multivision
5. Gope T Samtani – Rapi Films
6. Rieta Amilia – Frame Ritz
7. Mira Lesmana – Miles Film
8. Chand Parwez Servia – Starvision Plus
9. Angga Dwimas Sasongko – Visinema Pictures
10. HB Naveen – Falcon Pictures
dan mungkin banyak lainnya .
Link : https://entrepreneur.bisnis.com/read/20240919/265/1800468/ini-dia-10-pemilik-rumah-produksi-film-dan-sinetron-terbesar-di-indonesia/2 (https://entrepreneur.bisnis.com/read/20240919/265/1800468/ini-dia-10-pemilik-rumah-produksi-film-dan-sinetron-terbesar-di-indonesia/2)
setuju bahwa pungli sangat merugikan dan banyak sektor akhirnya tidak bisa berjalan dengan baik karena hal tersebut, tetapi semua tinggal tergantung pemerintah bisa berbuat apa ? agar produksi Film Indonesia bergairah.
-
emang luar biasa produser dari India bisa merintis usaha disini
emang gak dipungkiri rata-rata banyak cerita mungkin adopsi dari India
produk luar laku karena masyarakatnya sendiri om
mereka lebih tertarik nonton film luar daripada dalam negeri
-
emang luar biasa produser dari India bisa merintis usaha disini
emang gak dipungkiri rata-rata banyak cerita mungkin adopsi dari India
memang kita harus apresiasi atas dedikasi yang dibuat mereka sehingga bisa memberikan kontribusi Film yang baik dan jadi tontonan menarik walau mereka sendiri dari India, dan memang bisa jadi adalah adopsi cerita bisa saja memang dari cerita yang disana dan disesuaikan dengan iklim negara kita dan terlihat sukses.
produk luar laku karena masyarakatnya sendiri om
mereka lebih tertarik nonton film luar daripada dalam negeri
susah untuk bisa melawan produk luar negeri karena memang dari alur cerita sangat tidak monoton dan belum lagi dari tampilan area pengambilan gambar serta sudah pasti harus diakui bahwa susah menandingi mereka dari alat yang digunakan sehingga menghasilkan gambar yang baik dan sesuai dengan ceritanya.
-
memang kita harus apresiasi atas dedikasi yang dibuat mereka sehingga bisa memberikan kontribusi Film yang baik dan jadi tontonan menarik walau mereka sendiri dari India, dan memang bisa jadi adalah adopsi cerita bisa saja memang dari cerita yang disana dan disesuaikan dengan iklim negara kita dan terlihat sukses.
rata-rata tahun 2000an adalah produser dari India om
sampai saat ini juga masih mendominasi, makanya banyak sinetron di produksi oleh mereka
susah untuk bisa melawan produk luar negeri karena memang dari alur cerita sangat tidak monoton dan belum lagi dari tampilan area pengambilan gambar serta sudah pasti harus diakui bahwa susah menandingi mereka dari alat yang digunakan sehingga menghasilkan gambar yang baik dan sesuai dengan ceritanya.
SDM belum di support sama financial yang cukup om, kurangnya investor luar yang mau investasi di perfilman Indonesia om
tahu aja gimana biokrasi dan bayar-bayar lainnya
-
memang kita harus apresiasi atas dedikasi yang dibuat mereka sehingga bisa memberikan kontribusi Film yang baik dan jadi tontonan menarik walau mereka sendiri dari India, dan memang bisa jadi adalah adopsi cerita bisa saja memang dari cerita yang disana dan disesuaikan dengan iklim negara kita dan terlihat sukses.
rata-rata tahun 2000an adalah produser dari India om
sampai saat ini juga masih mendominasi, makanya banyak sinetron di produksi oleh mereka
memang seperti itu gan bahwa tidak kita bisa pungkiri bahwa produser film keturunan India saat ini sangat berpegang perananan penting dan sangat disegani.
wajar saja mereka memang punya background yang baik dan bisa dimanfaatkan sehingga mampu memberikan kontribusinya
(https://i.imgur.com/JnmWgL6.png)
tetapi kalau kita juga harus menghargai produser asli yang memang memberikan peranan penting bagi indonesia saat lalu sampai sekarang juga banyak yang mengikuti jejaknya.
karena banyak juga lahir dari komika dan jadi produser yang berhasil seperti Ernest Prakasa, Raditya Dika, Kamal Palevi, Soleh solihun
-
siapa yang gak menghargai produser dalam negeri om?
itu karena soal profit om. yang mana mereka membuat tema yang masih sama aja dari dulu ;D
apalagi sinetron
gak ada valuablenya sama sekali
mungkin pengaruh sama biaya produksi di wakanda yang begitu mahal
-
buat orang-orang yang ingin fokus di dunia perfilman terutama ingin menjadi film
sebaiknya perbanyak koneksi dengan para sutradara dan kru-krunya
sering mendatangai festival-festival film juga akan membantumu untuk mendapatakan koleksi di berbagai negara
terlebih disana sering ada film maker yang membutuhkan dana untuk produksi film mereka
bisa saja itu menjadi potensi yang menguntungkan untukmu
-
siapa yang gak menghargai produser dalam negeri om?
itu karena soal profit om. yang mana mereka membuat tema yang masih sama aja dari dulu ;D
apalagi sinetron
gak ada valuablenya sama sekali
mungkin pengaruh sama biaya produksi di wakanda yang begitu mahal
bisa jadi memang biaya produksi yang cukup mahal sehingga tema dari setiap film ke film yang lain tidak jauh berbeda dan hampir sama sehingga tidak memberikan sesuatu yang baik bagi yang ingin menikmati film yang berkwalitas.
jadi memang susah untuk bisa menikmati film berkwalitas baik kalau banyak pemotongan anggaran untuk sebuah filmyang bagus dan itu terpaksa dilakukan agar tidak merugi ketika dilepas kepasaran yang kemungkinan sedikit penontonnya.
-
bukan masalah biaya produksinya mahal om
tetapi ceperannya om
kayak gak tahu aja negara wakanda aja
apa-apa duit, belum lagi dipalakin sama preman, lingkungan yang tidak sehat inilah membuat ogah produser film invest di indonesia
aku pun begitu, punya cita2 membagun film di negeri sendiri
ah setelah kulihat problematikanya mending berkarir di luar aja
-
bukan masalah biaya produksinya mahal om
tetapi ceperannya om
kayak gak tahu aja negara wakanda aja
apa-apa duit, belum lagi dipalakin sama preman, lingkungan yang tidak sehat inilah membuat ogah produser film invest di indonesia
aku pun begitu, punya cita2 membagun film di negeri sendiri
ah setelah kulihat problematikanya mending berkarir di luar aja
padahal tujuan kita mencari investor agar mau membantu pemerintah dan masyarakan agar ada pekerjaan yang bisa dikelola dengan baik tetapi hampir semua investor selalu mengeluh dengan hal yang sama bahwa tidak ada bantuan yang diberikan tetapi justru mempesulit investor untuk bisa berkembang dengan segala kerumitan yang dilakukan.
betul gan, semua aturan berbuntut dengan harus adanya pengeluaran yang tidak terduga harus dipersiapakan agar bisa berjalan dengan baik tetapi mempersulit investor akhirnya banyak pengeluaran yang tak terduga.
-
dah lah om
lebih baik berkarya di negeri orang
lebih dihargainya daripada disini
serta jauh lebih murah kayak di UEA
kebayakan mereka buat film disana, ada juga di eropa
bisa dikatakan harganya kompetitif dan gak ada preman
-
dah lah om
lebih baik berkarya di negeri orang
lebih dihargainya daripada disini
serta jauh lebih murah kayak di UEA
kebayakan mereka buat film disana, ada juga di eropa
bisa dikatakan harganya kompetitif dan gak ada preman
memang akhirnya bisa sedih karena banyak anak bangsa yang tidak lagi percaya untuk berkarya di negeri sendiri karena tidak didukung oleh pemenrintah yang selalu justru hanya bisa mempersulit banyak anak bangsa yang ingin bisa mengejar keingingannya.
memang kalau melihat banyak karya anak bangsa justru diakui dinegeri orang dibandingkan dinegeri sendiri tentunya ini sangat menyedihkan dan seharusnya pemerintah memperbaiki apa yang salah dan yang terjadi sehingga ada seperti ini ?
-
yoi dan itu fakta
tidak cuma film sih banyak karya yang benar-benar hasil keringat sendiri di negeri wakanda tidak di hargai
malah di negara orang lebih di hargai
karena pemerintah pikirannya 1000 tahun mundur ke belakang
yang penting cuan, kalau gak nurut ya jangan harap berkembang