Altcoins Talks - Cryptocurrency Forum
Local => Kripto berita dan diskusi (Bahasa Indonesia) => Topic started by: DroomieChikito on March 26, 2025, 01:31:55 AM
-
Keruntuhan IHSG beberapa hari lalu membuat panik seluruh investor dan juga pemerintah. Mungkin Prabowo tidak menunjukan eksperesinya, dan berdalih kalau masyarakat indonesia tidak main Saham. Akan tetapi kenyataannya, pasar khususnya indonesia tidak baik-baik saja, bahkan diam-diam mereka mulai mengintervensi.
(https://www.talkimg.com/images/2025/03/26/lMXDc.png)
https://x.com/M45Broo_/status/1904433450549215328?t=qU7YBcoP1LmENWutWl46YQ
So, berita di atas adalah Opung Luhut yang mulai mengintervensi investor saham untuk "tidak main-main" dengan market. Padahal penurunan saham juga tidak banyak, tidak lebih dari 7%, tapi kebakaran jengotnya sudah kayak seluruh badan. Begitu juga sebaliknya, Saham atau IHSG kalau dia naik gila-gilaan segitu, +7%, maka market akan segera ditutup, sama kayak kejadian minus.
Melihat fenomena di atas, betapa bahagianya kita hidup dan bermain di dunia crypto. Walau dump atau pump sampai ribuan persen pun, market tetap buka, full 14/7 seumur hidup (ya kecuali main tenis ).
Lagian, kalau pun harga berfluktuasi kayak IHSG, Opung luhut gak bakal bisa nemuin kita, investor crypto. Ya mana taulah, wong kita ini desentralisasi, dompet kita pribadi, dan tidak ada yang tau siapa-siapa saja pemainnya. Ya kecuali di exchange (ber-KYC), itu pun hampir semua investro crypto tidak naruh banyak, ya paling sekian persen dari jumlah aset, sisanya di dompet pribadi yang tidak bisa dilacak.
-
Kalau menurut pendangan saya, invstasi di saham lebih mirip seperti kita investasi crypto tapi di koin anak bangsa atau koin buatan lokal dengan potensi kerugian cukup besar karena mereka bisa memainkan harga seenaknya. Saya tidak begitu tertarik dengan investasi di saham apalagi saham real produk dari negara sendiri.
Pernah ingat pas awal-awal saham GOTO dirilis gabungan dari Gojek dan Tokopedia harga sempat diatas 200 perak lebih namun tidak ada kenaikan justru harganya turun sampai 50 perak. Lebih baik trading di crypto selama top koin saja dibandingkan saham mudah banget dipermainkan harganya belum lagi kemaren IHSG sempat disuspend efek penurunan yang drastis.
-
Kalau menurut pendangan saya, invstasi di saham lebih mirip seperti kita investasi crypto tapi di koin anak bangsa atau koin buatan lokal dengan potensi kerugian cukup besar karena mereka bisa memainkan harga seenaknya. Saya tidak begitu tertarik dengan investasi di saham apalagi saham real produk dari negara sendiri.
Pernah ingat pas awal-awal saham GOTO dirilis gabungan dari Gojek dan Tokopedia harga sempat diatas 200 perak lebih namun tidak ada kenaikan justru harganya turun sampai 50 perak. Lebih baik trading di crypto selama top koin saja dibandingkan saham mudah banget dipermainkan harganya belum lagi kemaren IHSG sempat disuspend efek penurunan yang drastis.
Kasus Go To juga mirip sama buka lapak, dulu ketika IPO, buka lapak juga jor-joran dan banyak yang beli sehingga Fomo. Namun sekarang, saham buka lapak sudah tidak ada harganya lagi, apa lagi ketika mereka sudah beralih ke bisnis jual beli pulsa, dan token. Jadi kalau untuk trader yang terbiasa main di crypto (desentralisasi) bakal kaget kalau cuannya tidak maksimal. Di saham itu naik sedikit saja langsung diintervensi, dan ditutup marketnya demi stabilitas.
-
Jujur kalau aku gak begitu tau dan gak begitu paham sama saham, kepanjangan dari IHSG aja aku gak tau, taunya pas udah viral aja, mungkin karena udah gak tertarik.
Aku sendiri lebih proper ke crypto sih soalnya lebih enak mantaunya keluar masuknya whale tapi kalau aku mengatakan seperti itu di group atau golongan orang yang udah enak di saham kayaknya bakal dibantah sama mereka.
Mungkin katau dibandingkan antara saham dan crypto pasti udah personal gak sih.
-
Jujur kalau aku gak begitu tau dan gak begitu paham sama saham, kepanjangan dari IHSG aja aku gak tau, taunya pas udah viral aja, mungkin karena udah gak tertarik.
Aku sendiri lebih proper ke crypto sih soalnya lebih enak mantaunya keluar masuknya whale tapi kalau aku mengatakan seperti itu di group atau golongan orang yang udah enak di saham kayaknya bakal dibantah sama mereka.
Mungkin katau dibandingkan antara saham dan crypto pasti udah personal gak sih.
IHSG itu kepanjangan dari Indeks harga Saham Gabungan, jadi seluruh saham-saham yang berasal dari indonesia digabung lalu diindeks presentasinya untuk dijadikan patokan. Sehingga kalau IHSG ini anjlok, pastinya saham-saham yang tegabung didalamnya ikut terpengaruh. Yang jelas, Crypto lebih terbuka kalau dibanding saham, desentralisasi crypto juga bikin pengguna nyaman unturk trading 24/7 dibanding saham yang ngikutin jam kerja.
-
-snip- kalau IHSG ini anjlok, pastinya saham-saham yang tegabung didalamnya ikut terpengaruh.
Apakah itu artinya ketika IHSG (https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Harga_Saham_Gabungan) turun dikarenakan ada satu atau beberapa nilai saham tertentu anjlok maka nilai saham lain yang misal sedang naik maka akan ikut terpengaruh juga menjadi turun?
Crypto lebih terbuka kalau dibanding saham, desentralisasi crypto juga bikin pengguna nyaman unturk trading 24/7 dibanding saham yang ngikutin jam kerja.
Trading crytpocurrency bisa tidak mengenal batasan wilayah dan decentralized sehingga tidak ada intervensi berapapun nilai dari coin yang diperjual belikan. Jadi, memungkinkan untuk dilakukan 24/7. Sementara di saham, contoh di pasar saham Bursa Efek Indonesia bahkan ada jeda ketika waktu 'makan siang'
(https://i.imgur.com/Tz3xqZj.png)
Sumber: https://www.google.com/finance/quote/COMPOSITE:IDX?sa=X&ved=2ahUKEwjVh7uYu7CMAxUuyjgGHRQpAo0Q3ecFegQIMRAX
-
Kasus Go To juga mirip sama buka lapak, dulu ketika IPO, buka lapak juga jor-joran dan banyak yang beli sehingga Fomo. Namun sekarang, saham buka lapak sudah tidak ada harganya lagi, apa lagi ketika mereka sudah beralih ke bisnis jual beli pulsa, dan token. Jadi kalau untuk trader yang terbiasa main di crypto (desentralisasi) bakal kaget kalau cuannya tidak maksimal. Di saham itu naik sedikit saja langsung diintervensi, dan ditutup marketnya demi stabilitas.
Sadis banget kalau mengingat IPO bukalapak, sudah seperti developer koin micin dari Indonesia saat sudah dapat dana dalam jumlah cukup besar dari investor saat pre sale langsung kabur tanpa tanggung jawab. Begitu juga dengan Bukalapak setelah dibuka IPO dan ownernya dapat banyak uang dari investor harga saham turun sangat drastis entah bagaimana nasib para investor bukalapak saat ikut beli di IPO dlu.
Saham sekarang sangat mudah diintervensi bahkan sekelas pemerintah bisa suspend saham saat harga turun kemaren, beda dengan crypto mau naik atau turun berapa ratus persen tetap tidak bisa dintervensi.
-
Jujur kalau aku gak begitu tau dan gak begitu paham sama saham, kepanjangan dari IHSG aja aku gak tau, taunya pas udah viral aja, mungkin karena udah gak tertarik.
Aku sendiri lebih proper ke crypto sih soalnya lebih enak mantaunya keluar masuknya whale tapi kalau aku mengatakan seperti itu di group atau golongan orang yang udah enak di saham kayaknya bakal dibantah sama mereka.
Mungkin katau dibandingkan antara saham dan crypto pasti udah personal gak sih.
Sama Gan, kalau hanya sekedar tau sih tau. Tapi gak pernah mempelajari lebih dalam. Crypto menurut saya lebih fleksibel dan luas jangkauannya di bandingkan saham, harga Crypto juga sangat bervariasi mulai dari yang 0,0000... Sampai ratusan bahkan ribuan dolar pun banyak pilihannya. Pemain crypto menurut saya juga lebih banyak di bandingkan pemain saham, salah satu kelebihan crypto adalah adanya Airdrop sedangkan saham apakah ada program seperti itu ? Saya pikir tidak ada.
-
Kalau menurut pendangan saya, invstasi di saham lebih mirip seperti kita investasi crypto tapi di koin anak bangsa atau koin buatan lokal dengan potensi kerugian cukup besar karena mereka bisa memainkan harga seenaknya. Saya tidak begitu tertarik dengan investasi di saham apalagi saham real produk dari negara sendiri.
Kayaknya walaupun sama-sama invest di produk anak bangsa, aturan mainnya beda dengan di crypto. Di crypto kita tinggal beli selama ada saldo di wallet exchange lokal. Sedangkan di saham, mungkin ada aturan tertentu untuk bisa eligible membeli asetnya. Masalah tertarik atau tidak dengan produk lokal, itu kembali ke pilihan masing-masing. Tidak masalah untuk tidak beli kalau merasa tidak aman di proyek lokal.
Pernah ingat pas awal-awal saham GOTO dirilis gabungan dari Gojek dan Tokopedia harga sempat diatas 200 perak lebih namun tidak ada kenaikan justru harganya turun sampai 50 perak. Lebih baik trading di crypto selama top koin saja dibandingkan saham mudah banget dipermainkan harganya belum lagi kemaren IHSG sempat disuspend efek penurunan yang drastis.
Saya tidak ikutan saham GOTO. Cuman kalau ada penurunan harga, itu wajar. Semua koin crypto juga seperti itu. Tapi ada siklus harganya naik lagi. Yang penting tidak stuck turun terus harganya.
-
Sementara di saham, contoh di pasar saham Bursa Efek Indonesia bahkan ada jeda ketika waktu 'makan siang'
Karena penasaran ane cari tahu di market luar ada yang mirip atau tidak, dan sepertinya memang ada istilah lunch break untuk pasar saham walau di beberapa market terkesan tidak formal. Tapi dari chart yang ada di beberapa artikel bursa yang bersangkutan memang menerapkan ada break tiap jam makan siang. Wajar juga sih orang ada jam libur dkk juga karena sifatnya yang sentralistik. Salah satu positifnya memang intervensi bisa dilakukan jadi kalau ada manipulasi bisa ditanggulangi, walau tentu tidak lepas dari pro-kontra soal prinsip free market dkk.
Di sisi lain di kripto sendiri ada juga tindakan intervensi walau jejaknya bisa kita lihat langsung di market kalau teliti. Tentunya dampak intervensi/manipulasi di market kripto dampaknya cepat terasa karena pasarnya bergerak cepat sekali, kalau pasar saham/forex keknya ga sereaktif kripto. CMIIW.
-
-snip- kalau IHSG ini anjlok, pastinya saham-saham yang tegabung didalamnya ikut terpengaruh.
Apakah itu artinya ketika IHSG (https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Harga_Saham_Gabungan) turun dikarenakan ada satu atau beberapa nilai saham tertentu anjlok maka nilai saham lain yang misal sedang naik maka akan ikut terpengaruh juga menjadi turun?
ya setahu saya akan mempengaruhi karena IHSG itu menerapkan sistem rata-rata, sehingga jika ada 1 atau beberapa saham mengalami penurunan drastis, maka akan mempengaruhi nilai dan persentase IHSG itu sendiri.
Crypto lebih terbuka kalau dibanding saham, desentralisasi crypto juga bikin pengguna nyaman unturk trading 24/7 dibanding saham yang ngikutin jam kerja.
Trading crytpocurrency bisa tidak mengenal batasan wilayah dan decentralized sehingga tidak ada intervensi berapapun nilai dari coin yang diperjual belikan. Jadi, memungkinkan untuk dilakukan 24/7. Sementara di saham, contoh di pasar saham Bursa Efek Indonesia bahkan ada jeda ketika waktu 'makan siang'
(https://i.imgur.com/Tz3xqZj.png)
Sumber: https://www.google.com/finance/quote/COMPOSITE:IDX?sa=X&ved=2ahUKEwjVh7uYu7CMAxUuyjgGHRQpAo0Q3ecFegQIMRAX
Makanya untuk pemula yang baru belajar trading, dan murni tanpa ada campur tangan tertentu, lebih baik terjun langsung ke crypto exchange dibanding saham.
-
Apakah itu artinya ketika IHSG (https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Harga_Saham_Gabungan) turun dikarenakan ada satu atau beberapa nilai saham tertentu anjlok maka nilai saham lain yang misal sedang naik maka akan ikut terpengaruh juga menjadi turun?
IHSG sangat dipengaruhi oleh top-5 saham berkapitalisasi terbesar (atau top-10, lupa). Jadi kalau misalnya top-5 tersebut turun, kemungkinan besar IHSG turun. Sama kek ketika BTC dump, indeks kripto (misalnya ada) juga akan dump.
Di IDX ada jam buka tutup, ada jam istirahat, libur, auto reject bawah, auto reject atas, dll. Jadi kalau biasa trading kripto 24/7 dengan volatility ekstrim ya tidak cocok di saham.
Tapi begini, pemain saham dan kripto itu ada sedikit perbedaan di jumlah pemodal besar. Kalau retail modal cuma tipis ya cuan tipis juga kalau main saham. Yang ada di pasar modal itu pemodal besar (bandar) yang tidak cocok untuk main di Binance misalnya, nanti dibawa kabur malah dananya karena kurangnya kontrol pemerintah. Sekelas Saylor itu cuma pemodal kecil kalau dibandingkan Buffett dkk kalau bicara market global. Jadi ya ada betulnya kalau retail itu kalau jago trading bisa cuan lebih banyak & lebih nyaman di kripto.
-
Jujur kalau aku gak begitu tau dan gak begitu paham sama saham, kepanjangan dari IHSG aja aku gak tau, taunya pas udah viral aja, mungkin karena udah gak tertarik.
Aku sendiri lebih proper ke crypto sih soalnya lebih enak mantaunya keluar masuknya whale tapi kalau aku mengatakan seperti itu di group atau golongan orang yang udah enak di saham kayaknya bakal dibantah sama mereka.
Mungkin katau dibandingkan antara saham dan crypto pasti udah personal gak sih.
IHSG itu kepanjangan dari Indeks harga Saham Gabungan, jadi seluruh saham-saham yang berasal dari indonesia digabung lalu diindeks presentasinya untuk dijadikan patokan. Sehingga kalau IHSG ini anjlok, pastinya saham-saham yang tegabung didalamnya ikut terpengaruh. Yang jelas, Crypto lebih terbuka kalau dibanding saham, desentralisasi crypto juga bikin pengguna nyaman unturk trading 24/7 dibanding saham yang ngikutin jam kerja.
Ooh jadi begitu ya, berarti IHSG itu kalau di crypto bisa di artikan sebagai MCAP ya ?
Kalau gitu ribet juga ya kalau mau trading di saham harus ngikutin jam kerja sedangkan yang mau trading di saham gak semuanya tau jam kerja dan hari libur.
Kalau trading saham harus menunggu jam kerja, kalau semisal sagam yang kita lunya lagi naik, jualnya harus menunggu jam kerja ya.
-
Kalau gitu ribet juga ya kalau mau trading di saham harus ngikutin jam kerja sedangkan yang mau trading di saham gak semuanya tau jam kerja dan hari libur.
Kalau trading saham harus menunggu jam kerja, kalau semisal sagam yang kita lunya lagi naik, jualnya harus menunggu jam kerja ya.
Makanya trading crypto jauh lebih enak karena lebih fleksibel. Trading crypto bisa kapan saja dan banyak pilihan exchange nya. Tidak harus di CEX, trading bisa juga di DEX. Di crypto, saat harga naik di waktu tertentu, kita bisa langsung sell di market. Beda dengan di saham yang punya hari libur, kita tidak bisa sell atau TP kapan pun. :D
-
-snip-
ya setahu saya akan mempengaruhi karena IHSG itu menerapkan sistem rata-rata, sehingga jika ada 1 atau beberapa saham mengalami penurunan drastis, maka akan mempengaruhi nilai dan persentase IHSG itu sendiri.
IHSG sangat dipengaruhi oleh top-5 saham berkapitalisasi terbesar (atau top-10, lupa). Jadi kalau misalnya top-5 tersebut turun, kemungkinan besar IHSG turun. Sama kek ketika BTC dump, indeks kripto (misalnya ada) juga akan dump.
Terima kasih atas penjelasannya. Karena IHSG itu sendiri merupakan indeks gabungan dari beberapa saham yang ada, artinya sangat dipengaruhi oleh saham-saham yang tergabung disana.
Jika yang dominan mempengaruhi nilai indeks-nya adalah top-5 atau top-10 saham yang memiliki kapitalisasi terbesar, bagaimana jika ilustrasinya seperti berikut:
75% beberapa saham yang ada sedang turun sedangkan 25% saham lainnya sedang naik, nilai IHSG jika kondisinya seperti ini akan turun kan?
Nah apakah beberapa saham minoritas yang sedang naik tersebut berikutnya cenderung akan ikut mengikuti trend turun karena terpengaruh nilai IHSG yang turun?
Sebagaimana yang saya tangkap dari quote agan chikito berikut:
IHSG anjlok -> saham didalamnya terpengaruh:
-snip- kalau IHSG ini anjlok, pastinya saham-saham yang tegabung didalamnya ikut terpengaruh.
-
Terima kasih atas penjelasannya. Karena IHSG itu sendiri merupakan indeks gabungan dari beberapa saham yang ada, artinya sangat dipengaruhi oleh saham-saham yang tergabung disana.
IHSG ya berarti gabungan semua saham, kalau beberapa itu nanti indeksnya macam LQ45, IDX30, Kompas100, dsb.
Btw ini ane dapat pembobotan di 2024 misalnya terkait berapa % komposisi saham kapitalisasi terbesar terhadap IHSG
https://pusatdata.kontan.co.id/news/tiga-saham-bank-ini-punya-bobot-terbesar-pada-ihsg
Ane itung sebentar tadi kalau top-10 sudah mencakup ~52% nilai IHSG.
Jika yang dominan mempengaruhi nilai indeks-nya adalah top-5 atau top-10 saham yang memiliki kapitalisasi terbesar, bagaimana jika ilustrasinya seperti berikut:
75% beberapa saham yang ada sedang turun sedangkan 25% saham lainnya sedang naik, nilai IHSG jika kondisinya seperti ini akan turun kan?
Nah apakah beberapa saham minoritas yang sedang naik tersebut berikutnya cenderung akan ikut mengikuti trend turun karena terpengaruh nilai IHSG yang turun?
Katakanlah dari ~900 emiten, 800 emiten turun tapi semuanya kapitalisasinya kecil, tapi 100 naik tapi kapitalisasinya besar (top-100), maka IHSG akan naik karena yang berpengaruh adalah yang saham "big caps".
Nah apakah beberapa saham minoritas yang sedang naik tersebut berikutnya cenderung akan ikut mengikuti trend turun karena terpengaruh nilai IHSG yang turun?
Sebagaimana yang saya tangkap dari quote agan chikito berikut:
IHSG anjlok -> saham didalamnya terpengaruh:
-snip- kalau IHSG ini anjlok, pastinya saham-saham yang tegabung didalamnya ikut terpengaruh.
Nilai indeks tidak bisa memengaruhi nilai saham yang membentuk indeks tersebut, malah sebaliknya indeks terbentuk dari nilai-nilai saham penyusunnya.
Seharusnya menginterpretasikan kalau ada berita IHSG anjlok itu:
(1) Saham-saham yang ada di BEI secara umum (belum tentu semua) mengalami penurunan.
(2) Kemungkinan besar saham big caps turun -> karena top-10 kebanyakan bank -> saham bank turun
(3) Capital outflow, asing jualan saham
-
Kalau gitu ribet juga ya kalau mau trading di saham harus ngikutin jam kerja sedangkan yang mau trading di saham gak semuanya tau jam kerja dan hari libur.
Kalau trading saham harus menunggu jam kerja, kalau semisal sagam yang kita lunya lagi naik, jualnya harus menunggu jam kerja ya.
Makanya trading crypto jauh lebih enak karena lebih fleksibel. Trading crypto bisa kapan saja dan banyak pilihan exchange nya. Tidak harus di CEX, trading bisa juga di DEX. Di crypto, saat harga naik di waktu tertentu, kita bisa langsung sell di market. Beda dengan di saham yang punya hari libur, kita tidak bisa sell atau TP kapan pun. :D
Kalau ada hari libur gitu berarti gak bisa ngapa-ngapain ya atau apa hanya berlaku buat user aja? Sedangkan yang punya saham masih bisa Melakukan transaksi jual beli saham?
Ya benar mending crypto aja dah lebih enak dan tidak ada hari libur, mau wd dan trading kapan pun juga bisa.
-
Kalau ada hari libur gitu berarti gak bisa ngapa-ngapain ya atau apa hanya berlaku buat user aja? Sedangkan yang punya saham masih bisa Melakukan transaksi jual beli saham?
Ya benar mending crypto aja dah lebih enak dan tidak ada hari libur, mau wd dan trading kapan pun juga bisa.
Bantu jawab ya. :D
Kalau ada waktu liburnya, itu berarti market tutup di hari itu. Semua orang seharusnya tidak bisa transaksi di hari libur tersebut. Ya memang lebih enak crypto karena kita bisa transaksi 1x24 jam. Makanya kita manfaatkan maksimal crypto ini, jangan disia-siakan. Di crypto hari libur nasional mungkin malah lebih banyak yang trading. Itu karena mereka mungkin libur di perkerjaan rutin mereka. Itu enaknya di crypto, kapan saja bisa trading. :)
-
-snip-
Nah apakah beberapa saham minoritas yang sedang naik tersebut berikutnya cenderung akan ikut mengikuti trend turun karena terpengaruh nilai IHSG yang turun?
Sebagaimana yang saya tangkap dari quote agan chikito berikut:
IHSG anjlok -> saham didalamnya terpengaruh:
-snip- kalau IHSG ini anjlok, pastinya saham-saham yang tegabung didalamnya ikut terpengaruh.
Nilai indeks tidak bisa memengaruhi nilai saham yang membentuk indeks tersebut, malah sebaliknya indeks terbentuk dari nilai-nilai saham penyusunnya.
Seharusnya menginterpretasikan kalau ada berita IHSG anjlok itu:
(1) Saham-saham yang ada di BEI secara umum (belum tentu semua) mengalami penurunan.
(2) Kemungkinan besar saham big caps turun -> karena top-10 kebanyakan bank -> saham bank turun
(3) Capital outflow, asing jualan saham
Sebelumnya saya juga memahami kalau nilai IHSG itu tergantung dari nilai-nilai saham yang tergabung didalamnya, karena IHSG itu sendiri mengindeks gabungan harga saham.
Namun ketika agan Chikito menyebutkan kalau IHSG anjlok maka saham didalamnya ikut terpengaruh, jadi sempat terbesit pertanyaan seperti di atas, dimana harga beberapa saham yang justru sedang naik jadi ikut mendapat tekanan penurunan gara-gara IHSG turun.
Kalau dianalogikan di cryptocurrency mungkin seperti ketika nilai tukar Bitcoin sedang turun drastis, maka beberapa nilai altcoin lainnya juga cenderung ikut mengalami penurunan nilai tukar.
Btw, Terima kasih atas penjelasannya, +1
-
Kalau ada waktu liburnya, itu berarti market tutup di hari itu. Semua orang seharusnya tidak bisa transaksi di hari libur tersebut. Ya memang lebih enak crypto karena kita bisa transaksi 1x24 jam. Makanya kita manfaatkan maksimal crypto ini, jangan disia-siakan. Di crypto hari libur nasional mungkin malah lebih banyak yang trading. Itu karena mereka mungkin libur di perkerjaan rutin mereka. Itu enaknya di crypto, kapan saja bisa trading. :)
Crypto itu memang benar-benar di atur oleh komunitas dan tidak ada hari libur, Votalitas yang tinggi membuat harga semakin fluktuatif sehingga lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga yang terjadi.
Dulu yang main saham kayaknya keren banget dan banyak asetya, tapoi nyanta banyak yang rungkat dan gak balik modal kalo cuman modal dikit.
Di crypto emang resikonya tinggi tapi keuntungan yang didapat juga bakal sebanding, Tapi ya namanya perdagangan bakal ada untung rugi, tinggal bagaimana kita belajar cada berdagang yang baik dan benar.
-
Crypto itu memang benar-benar di atur oleh komunitas dan tidak ada hari libur, Votalitas yang tinggi membuat harga semakin fluktuatif sehingga lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga yang terjadi.
Dulu yang main saham kayaknya keren banget dan banyak asetya, tapoi nyanta banyak yang rungkat dan gak balik modal kalo cuman modal dikit.
Di crypto emang resikonya tinggi tapi keuntungan yang didapat juga bakal sebanding, Tapi ya namanya perdagangan bakal ada untung rugi, tinggal bagaimana kita belajar cada berdagang yang baik dan benar.
Bener banget, saham bahkan ada hari libur dan jamnya kapan mulai dibuka untuk bisa beli atau jual saham apalagi kalau sampai kena suspend kayak kemaren saat posisi mau beli atau jual juga tidak bisa. Kemaren ada postingan IHSG sudah mulai recovery dan naik namun kurang yakin apakah ada yang ikut beli pas saat harga turun kerena kebetulan waktu itu lagi suspend.
Beda dengan cryptocurrency tidak ada intervensi sama sekali dari pihak manapun, kecuali ada sedikit perbaikan dari exchange itu sendiri namun kebanyakan exchange cuman suspend withdraw doang tanpa ada suspend untuk trading, beda dengan kejadian pas saham turun dan kemaren disuspend.
-
Kalau ada hari libur gitu berarti gak bisa ngapa-ngapain ya atau apa hanya berlaku buat user aja? Sedangkan yang punya saham masih bisa Melakukan transaksi jual beli saham?
Ya benar mending crypto aja dah lebih enak dan tidak ada hari libur, mau wd dan trading kapan pun juga bisa.
Bantu jawab ya. :D
Kalau ada waktu liburnya, itu berarti market tutup di hari itu. Semua orang seharusnya tidak bisa transaksi di hari libur tersebut. Ya memang lebih enak crypto karena kita bisa transaksi 1x24 jam. Makanya kita manfaatkan maksimal crypto ini, jangan disia-siakan. Di crypto hari libur nasional mungkin malah lebih banyak yang trading. Itu karena mereka mungkin libur di perkerjaan rutin mereka. Itu enaknya di crypto, kapan saja bisa trading. :)
Ooh gitu ya berarti gak bakalan ada flash pump pas weekend atau hari libur nasional ya :)
Emang iay sih lebih enak di crypto, di crypto paling mcap menurun mungkin pas tahun baru doang karena udah termasuk internasional itupun turunya gak banyak dan kebalikannya saat mau menjelang akhir tahun mcap MCAP naik mungkin effect dari orang-orang melakukan penarikan buat malam tahun baru :D
-
Bener banget, saham bahkan ada hari libur dan jamnya kapan mulai dibuka untuk bisa beli atau jual saham apalagi kalau sampai kena suspend kayak kemaren saat posisi mau beli atau jual juga tidak bisa. Kemaren ada postingan IHSG sudah mulai recovery dan naik namun kurang yakin apakah ada yang ikut beli pas saat harga turun kerena kebetulan waktu itu lagi suspend.
Jadi semua itu di atur oleh broker, hari libur dan jam mengikuti hari liubur pada umumnya, waktunya libur nasional pasti libur gak bisa trading.
dan ketika harga ambles mala di suspen gak bisa jual dna beli.
Gak ada kebebasan di saham dan semua bergantung sama yang punya aturan.
Saya lebih baik di crypto Spot, kapanpun bisa berdagang dan gak ada hari libur dan semuanya berdasarkan komunitas.
kalo gak mau bergatung sama Exchange Terpusat, bisa tarding di Dex yang pasti terdesentralisasi, gak ada akan yang ganggu suspen penarikan dll, kecuali emang lagi Maintenis jaringan.
-
Bener banget, saham bahkan ada hari libur dan jamnya kapan mulai dibuka untuk bisa beli atau jual saham apalagi kalau sampai kena suspend kayak kemaren saat posisi mau beli atau jual juga tidak bisa. Kemaren ada postingan IHSG sudah mulai recovery dan naik namun kurang yakin apakah ada yang ikut beli pas saat harga turun kerena kebetulan waktu itu lagi suspend.
Jadi semua itu di atur oleh broker, hari libur dan jam mengikuti hari liubur pada umumnya, waktunya libur nasional pasti libur gak bisa trading.
dan ketika harga ambles mala di suspen gak bisa jual dna beli.
Gak ada kebebasan di saham dan semua bergantung sama yang punya aturan.
Tapi kenapa banyak perusahaan yang bahkan cukup ternama masih melantai di bursa saham alih-alih di cryptocurrency, seperti contoh yang ada di daftar Bursa Efek Indonesia berikut?
https://www.idx.co.id/id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/ (https://www.idx.co.id/id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/)
Artinya ada sesuatu yang masih menjadi daya tarik terhadap saham, lebih dari sekedar kebebasan dalam waktu trading seperti dinyatakan di atas.
Saya lebih baik di crypto Spot, kapanpun bisa berdagang dan gak ada hari libur dan semuanya berdasarkan komunitas.
kalo gak mau bergatung sama Exchange Terpusat, bisa tarding di Dex yang pasti terdesentralisasi, gak ada akan yang ganggu suspen penarikan dll, kecuali emang lagi Maintenis jaringan.
Terlepas dari itu semua, tadi saya baca di sini: https://corporatefinanceinstitute.com/resources/cryptocurrency/cryptocurrency-vs-stocks/ (https://corporatefinanceinstitute.com/resources/cryptocurrency/cryptocurrency-vs-stocks/), ada beberapa persamaan antara saham dan cryptocurrency, salah satu diantaranya adalah Risiko dan volatilitas. Contoh antara Bitcoin dan NASDAQ 100:
(https://cdn.corporatefinanceinstitute.com/assets/cryptocurrnecy-vs-stocks-2-1024x571.png)
Riwayat Harga dan Persentase Perubahan Satu Tahun Bitcoin dan NASDAQ 100. Sumber: Refinitiv
Garis berwarna biru: persentase perubahan harga Bitcoin selama satu tahun,
Garis berwarna kuning: persentase perubahan selama satu tahun pada indeks NASDAQ 100.
Nampak seperti diatas, keduanya memiliki kesamaan volatilitas, namun prosentase Bitcoin jauh lebih tinggi. Mungkin hal ini juga yang menjadi pertimbangan beberapa perusahaan justru masih memilih saham daripada cryptocurrency. CMIIW.
Referensi: https://corporatefinanceinstitute.com/resources/cryptocurrency/cryptocurrency-vs-stocks/ (https://corporatefinanceinstitute.com/resources/cryptocurrency/cryptocurrency-vs-stocks/)
-
Jujur kalau aku gak begitu tau dan gak begitu paham sama saham, kepanjangan dari IHSG aja aku gak tau, taunya pas udah viral aja, mungkin karena udah gak tertarik.
Aku sendiri lebih proper ke crypto sih soalnya lebih enak mantaunya keluar masuknya whale tapi kalau aku mengatakan seperti itu di group atau golongan orang yang udah enak di saham kayaknya bakal dibantah sama mereka.
Mungkin katau dibandingkan antara saham dan crypto pasti udah personal gak sih.
Yup personal menurutku , karena setiap oramg memiliki kenyamana yang berbeda untuk menentukan mana yamg cocok untuk mereka pilih dalam berinvestasi , dan mungkin semua oramg yang ada diforum ini lebih nyama di crypto dibanding saham ,
Seperti anda bilang crypto mudah di pantau karena ada banyak pasar bahkan bot untuk memantau harga pun ada ,
Kalau untuk saham saya tidak begitu jelas bagaimana mereka melihat harga mereka apa mungkin mereka memiliki plfrom seperti market crypto ya?
-
Kalau untuk saham saya tidak begitu jelas bagaimana mereka melihat harga mereka apa mungkin mereka memiliki plfrom seperti market crypto ya?
Melihat harga tentu berdasarkan market, bedanya dengan kripto, market saham itu centralized. Kalau di Indonesia ya BEI/IDX*. Tentu ada platform untuk aggregasi data market, macam yahoo finance, google finance, dsb.**
*Kalau di kripto ini layaknya Binance, Coinbase, Kraken, dsb.
**Kalau di kripto ini layaknya Coinmarketcap, Coingecko, dsb.
Artinya ada sesuatu yang masih menjadi daya tarik terhadap saham, lebih dari sekedar kebebasan dalam waktu trading seperti dinyatakan di atas.
Kalau untuk retail, ane mencium kalau trader kripto itu lebih banyak dari saham.
Ini karena kemudahan untuk bikin account di market kripto dibanding bikin akun di broker saham, modal awal, jam transaksi, dsb. Hanya saja untuk institusi/whale tentu main di market yang teregulasi.
dan ketika harga ambles mala di suspen gak bisa jual dna beli.
Sebetulnya ini untuk melindungi investor atau dengan kata lain meminimalisir chaos. Ketika ada suspend berarti ada waktu untuk investor menghela napas tidak panik, atau memberikan waktu untuk yang ga mantengin chart untuk melakukan aksi ketika pasar dibuka.
-
Jadi semua itu di atur oleh broker, hari libur dan jam mengikuti hari liubur pada umumnya, waktunya libur nasional pasti libur gak bisa trading.
dan ketika harga ambles mala di suspen gak bisa jual dna beli.
Gak ada kebebasan di saham dan semua bergantung sama yang punya aturan.
Saya awam tentang saham atau forex. Kalau boleh tau, broker itu siapa? Pihak dari pemerintah atau dari mana?
Kalau semuanya diatur broker, artinya broker ini penentu bagus atau tidaknya masa depan forex atau saham.
Kalau ada kasus suspen, itu biasanya berapa lama gan? Apes juga kalau setelah disuspen malah perusahaan yang punya saham ternyata pailit. Berarti endingnya hangus dong asetnya. :-\
Saya lebih baik di crypto Spot, kapanpun bisa berdagang dan gak ada hari libur dan semuanya berdasarkan komunitas.
kalo gak mau bergatung sama Exchange Terpusat, bisa tarding di Dex yang pasti terdesentralisasi, gak ada akan yang ganggu suspen penarikan dll, kecuali emang lagi Maintenis jaringan.
Pastinya gan, mending di Spot kita bisa trading kapan pun. Kalaupun harga turun, kita masih bisa cutloss atau jual segera untuk amanin modal. Mau trading di CEX ataupun DEX yang penting pilih yang terpercaya.
-
Tapi kenapa banyak perusahaan yang bahkan cukup ternama masih melantai di bursa saham alih-alih di cryptocurrency, seperti contoh yang ada di daftar Bursa Efek Indonesia berikut?
https://www.idx.co.id/id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/ (https://www.idx.co.id/id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/)
Artinya ada sesuatu yang masih menjadi daya tarik terhadap saham, lebih dari sekedar kebebasan dalam waktu trading seperti dinyatakan di atas.
Yups, saham itu merupakan produk lama yang sudah teruji sejak ratusan tahun, dan memiliki underlying perusahaan offline di belakang setiap produknya sehingga banyak yang percaya dan bertrading di dalamnya. Sedangkan crypto produk baru, dan underlyingnya belum banyak dimengerti oleh tradisional trading.
-
Jujur kalau aku gak begitu tau dan gak begitu paham sama saham, kepanjangan dari IHSG aja aku gak tau, taunya pas udah viral aja, mungkin karena udah gak tertarik.
Aku sendiri lebih proper ke crypto sih soalnya lebih enak mantaunya keluar masuknya whale tapi kalau aku mengatakan seperti itu di group atau golongan orang yang udah enak di saham kayaknya bakal dibantah sama mereka.
Mungkin katau dibandingkan antara saham dan crypto pasti udah personal gak sih.
Yup personal menurutku , karena setiap oramg memiliki kenyamana yang berbeda untuk menentukan mana yamg cocok untuk mereka pilih dalam berinvestasi , dan mungkin semua oramg yang ada diforum ini lebih nyama di crypto dibanding saham ,
Seperti anda bilang crypto mudah di pantau karena ada banyak pasar bahkan bot untuk memantau harga pun ada ,
Kalau untuk saham saya tidak begitu jelas bagaimana mereka melihat harga mereka apa mungkin mereka memiliki plfrom seperti market crypto ya?
Tadi aku lihat di Twitter kalau pasar saham sudah dibuka dan gak sampai 1 menit katanya IHSG udah turun sampai 8%, pasar saham langsung di tutup lagi katanya mungkin biar turunnya gak berkelanjutan.
Mungkin sama sih kayak kita ngecek di market seperti Binance dll, pasar saham juga punya aplikasi yang memang sudah khusus buat saham, mungkin para trader saham ngeceknya dari aplikasi itu.
-
Jujur kalau aku gak begitu tau dan gak begitu paham sama saham, kepanjangan dari IHSG aja aku gak tau, taunya pas udah viral aja, mungkin karena udah gak tertarik.
Aku sendiri lebih proper ke crypto sih soalnya lebih enak mantaunya keluar masuknya whale tapi kalau aku mengatakan seperti itu di group atau golongan orang yang udah enak di saham kayaknya bakal dibantah sama mereka.
Mungkin katau dibandingkan antara saham dan crypto pasti udah personal gak sih.
Yup personal menurutku , karena setiap oramg memiliki kenyamana yang berbeda untuk menentukan mana yamg cocok untuk mereka pilih dalam berinvestasi , dan mungkin semua oramg yang ada diforum ini lebih nyama di crypto dibanding saham ,
Seperti anda bilang crypto mudah di pantau karena ada banyak pasar bahkan bot untuk memantau harga pun ada ,
Kalau untuk saham saya tidak begitu jelas bagaimana mereka melihat harga mereka apa mungkin mereka memiliki plfrom seperti market crypto ya?
Tadi aku lihat di Twitter kalau pasar saham sudah dibuka dan gak sampai 1 menit katanya IHSG udah turun sampai 8%, pasar saham langsung di tutup lagi katanya mungkin biar turunnya gak berkelanjutan.
Mungkin sama sih kayak kita ngecek di market seperti Binance dll, pasar saham juga punya aplikasi yang memang sudah khusus buat saham, mungkin para trader saham ngeceknya dari aplikasi itu.
mungkin juga , sebenarnya saya dari dulu penasaran juga dengan namanya saham , cuma untuk belajarnya yang saya binggung mencari dimana , kalau crypto kan kita bisa belajar dari forum bahkan ada group telegram setiap projeck yang di buat ,
membaca refrensi mana saham yang bagus mana yang akan berpeluang naik saya masih ragu mengikuti refrensi tersebut
-
sebenarnya saya dari dulu penasaran juga dengan namanya saham , cuma untuk belajarnya yang saya binggung mencari dimana , kalau crypto kan kita bisa belajar dari forum bahkan ada group telegram setiap projeck yang di buat ,
membaca refrensi mana saham yang bagus mana yang akan berpeluang naik saya masih ragu mengikuti refrensi tersebut
Kalau mau belajar Saham kita juga harus masuk ke komunitas mereka agar bisa cepat paham apa yang perlu di pelajari, seperti kalau kita mau belajar cryptocurreny dan ingin mendapatkan banyak informasi tentang crypto ini kita masuk ke forum crypto dan grup Chanel telegram tentang crypto. Di saham pun demikian mereka punya komunitas juga, sama seperti kita pastinya.
-
sebenarnya saya dari dulu penasaran juga dengan namanya saham , cuma untuk belajarnya yang saya binggung mencari dimana , kalau crypto kan kita bisa belajar dari forum bahkan ada group telegram setiap projeck yang di buat ,
membaca refrensi mana saham yang bagus mana yang akan berpeluang naik saya masih ragu mengikuti refrensi tersebut
Kalau mau belajar Saham kita juga harus masuk ke komunitas mereka agar bisa cepat paham apa yang perlu di pelajari, seperti kalau kita mau belajar cryptocurreny dan ingin mendapatkan banyak informasi tentang crypto ini kita masuk ke forum crypto dan grup Chanel telegram tentang crypto. Di saham pun demikian mereka punya komunitas juga, sama seperti kita pastinya.
Salah satu forum diskusi yang mewadahi komunitas terkait saham (di Indonesia) saya lihat diantaranya ada di Kaskus (https://www.kaskus.co.id/komunitas/469/saham (https://www.kaskus.co.id/komunitas/469/saham));
https://www.kaskus.co.id/thread/5772334012e257ec158b456a/tutorial-step-by-step-memulai-investasi-saham-indonesia-tips-memilih-sekuritas?ref=threadlist-469&med=thread_list (https://www.kaskus.co.id/thread/5772334012e257ec158b456a/tutorial-step-by-step-memulai-investasi-saham-indonesia-tips-memilih-sekuritas?ref=threadlist-469&med=thread_list)
Kalau di saham ada istilah Initial Public Offering (IPO) sementara di Cryptocurrency ada istilah Initial Coin Offering (ICO). Nah, sebagaimana yang kita ketahui saat ini ICO sudah 'bukan zaman'nya lagi. Dengan kata lain, di cryptocurrency bisa sangat dinamis.
Saya tidak tahu persis bagaimana dinamika yang ada di saham. Maka dari itu, perihal keakuratan informasi yang ada pada contoh link forum di atas mungkin bisa dikomparasikan dengan informasi dari media lain terutama yang lebih up to date.
-
Kalau ada hari libur gitu berarti gak bisa ngapa-ngapain ya atau apa hanya berlaku buat user aja? Sedangkan yang punya saham masih bisa Melakukan transaksi jual beli saham?
Ya benar mending crypto aja dah lebih enak dan tidak ada hari libur, mau wd dan trading kapan pun juga bisa.
Ya kalau marketnya tutup, gimana mau sell-buy di marketnya mbak? Entah user, member, atau apapun tidak bisa apa-apa.
Betul, lebih baik market crypto saja, market crypto open 1x24 jam (tidak ada tutup, selelau stand by). Tidak ada batasan waktu tertentu kalau kita mau berencana jual, beli, ataupun WD aset kita. Ini sih salah satu keunggulan dari crypto.
Kalau mau belajar Saham kita juga harus masuk ke komunitas mereka agar bisa cepat paham apa yang perlu di pelajari, seperti kalau kita mau belajar cryptocurreny dan ingin mendapatkan banyak informasi tentang crypto ini kita masuk ke forum crypto dan grup Chanel telegram tentang crypto. Di saham pun demikian mereka punya komunitas juga, sama seperti kita pastinya.
Ya, kalau perlu ikut komunitas mereka juga. Pastinya bakal lebih banyak info di komunitas. Sama halnya dengan ketika kita ikut join komunitas crypto, pasti juga sering ada update info untuk di share ke sesama member komunitas.
-
Saya tidak tahu persis bagaimana dinamika yang ada di saham. Maka dari itu, perihal keakuratan informasi yang ada pada contoh link forum di atas mungkin bisa dikomparasikan dengan informasi dari media lain terutama yang lebih up to date.
Ya hampir mirip dengan cryptocurrency, bahkan pemainnya pun tidak jauh-jauh dari sana karena beberapa orang di antara mereka sudah terbiasa dengan saham, sehingga tidak kaget ketika fluktuasi harga crypto hampir mirip-mirip dengan pergerakan saham.
-
Ya hampir mirip dengan cryptocurrency, bahkan pemainnya pun tidak jauh-jauh dari sana karena beberapa orang di antara mereka sudah terbiasa dengan saham, sehingga tidak kaget ketika fluktuasi harga crypto hampir mirip-mirip dengan pergerakan saham.
Saham ini maksudnya Forex ya? Memang ini mirip dengan crypto, kan Forex sudah lebih dulu daripada crypto.
Fluktuasi harga di crypto memang mirip dengan saham atau forex, tapi crypto ini lebih fleksibel karena desentralisasi. Pergerakan harga crypto 1x24 jam, tidak dikontrol dan kita bisa trading kapanpun. Beda dengan di forex yang kada bisa berhenti tiba-tiba karena sesuatu hal.
-
Ya hampir mirip dengan cryptocurrency, bahkan pemainnya pun tidak jauh-jauh dari sana karena beberapa orang di antara mereka sudah terbiasa dengan saham, sehingga tidak kaget ketika fluktuasi harga crypto hampir mirip-mirip dengan pergerakan saham.
Saham ini maksudnya Forex ya? Memang ini mirip dengan crypto, kan Forex sudah lebih dulu daripada crypto.
Fluktuasi harga di crypto memang mirip dengan saham atau forex, tapi crypto ini lebih fleksibel karena desentralisasi. Pergerakan harga crypto 1x24 jam, tidak dikontrol dan kita bisa trading kapanpun. Beda dengan di forex yang kada bisa berhenti tiba-tiba karena sesuatu hal.
Saham sama forex itu beda gan, Saham itu memperdagangkan aset perusahaan, atau perusahaan itu sendiri, sedangkan forex, kebanyakan valas atau valuta asing termasuk emas itu sendiri. Kalau sampeyan terbiasa dengan main future, itu hampir mirip-mirip dengan main forex, fluktuasi harganya sangat tinggi dibanding kita main trading spot biasanya.
-
Kalau untuk saya pribadi saya sangat bahagia di keduanya ;D karena saya investasi di crypto dan saham, alasannya adalah diverifikasi portofolio. Ketika market crypto melangalami trend turun masih ada market saham untuk mencari profit dan jika kedua market crypto dan saham turun, masih ada passive income dari dividen saham karena di dunia saham ada pembagian keuntungan berupa dividen bagi para pemegang saham nya. Sedangkan di dunia crypto sangat sedikit project yang membagikan dividen untuk pemegang token.
-
Kalau untuk saya pribadi saya sangat bahagia di keduanya ;D karena saya investasi di crypto dan saham, alasannya adalah diverifikasi portofolio. Ketika market crypto melangalami trend turun masih ada market saham untuk mencari profit dan jika kedua market crypto dan saham turun, masih ada passive income dari dividen saham karena di dunia saham ada pembagian keuntungan berupa dividen bagi para pemegang saham nya. Sedangkan di dunia crypto sangat sedikit project yang membagikan dividen untuk pemegang token.
tapi jangan banyak berharap karena pergerakan harga crypto dan saham itu mirip-mirip. Jika harga crypto turun, saham juga turun, begitu juga sebaliknya. jadi kalau menurut saya cari diservikasi yang lain yang gak mirip dengan pergerakan dari instrumen tersebut.
-
Ya hampir mirip dengan cryptocurrency, bahkan pemainnya pun tidak jauh-jauh dari sana karena beberapa orang di antara mereka sudah terbiasa dengan saham, sehingga tidak kaget ketika fluktuasi harga crypto hampir mirip-mirip dengan pergerakan saham.
Saham ini maksudnya Forex ya? Memang ini mirip dengan crypto, kan Forex sudah lebih dulu daripada crypto.
Fluktuasi harga di crypto memang mirip dengan saham atau forex, tapi crypto ini lebih fleksibel karena desentralisasi. Pergerakan harga crypto 1x24 jam, tidak dikontrol dan kita bisa trading kapanpun. Beda dengan di forex yang kada bisa berhenti tiba-tiba karena sesuatu hal.
Ya hampir hampir mirip lah bang sama forex dan crypto kalo untuk investasi cuma beda aset aja tapi menurut saya saham cukup lelet kalau untuk mendapatkan profit dan kita juga harus memilih perusahaan yang memiliki keuntungan setiap tahunnya jadi kalau kita masuk pada perusahaan yang tepat kita akan mendapatkan profit jangka panjang, tapi kalau untuk trading jangka pendek belum tau sih saham kaya gimana soalnya saya taunya cuma forex sama crypto doang itu juga forex ga buka setiap hari sedangkan crypto 24 jam kalo saya sih sebenernya lebih enak main crypto bang.
-
Ya hampir mirip dengan cryptocurrency, bahkan pemainnya pun tidak jauh-jauh dari sana karena beberapa orang di antara mereka sudah terbiasa dengan saham, sehingga tidak kaget ketika fluktuasi harga crypto hampir mirip-mirip dengan pergerakan saham.
Saham ini maksudnya Forex ya? Memang ini mirip dengan crypto, kan Forex sudah lebih dulu daripada crypto.
Fluktuasi harga di crypto memang mirip dengan saham atau forex, tapi crypto ini lebih fleksibel karena desentralisasi. Pergerakan harga crypto 1x24 jam, tidak dikontrol dan kita bisa trading kapanpun. Beda dengan di forex yang kada bisa berhenti tiba-tiba karena sesuatu hal.
Ya hampir hampir mirip lah bang sama forex dan crypto kalo untuk investasi cuma beda aset aja tapi menurut saya saham cukup lelet kalau untuk mendapatkan profit dan kita juga harus memilih perusahaan yang memiliki keuntungan setiap tahunnya jadi kalau kita masuk pada perusahaan yang tepat kita akan mendapatkan profit jangka panjang, tapi kalau untuk trading jangka pendek belum tau sih saham kaya gimana soalnya saya taunya cuma forex sama crypto doang itu juga forex ga buka setiap hari sedangkan crypto 24 jam kalo saya sih sebenernya lebih enak main crypto bang.
Saham gak 24 jam kayak crypto, dan sangat tersentralisasi, jadi jika ada saham turun atau naik belasan atau puluhan persen, maka pihak exchange akan segera membeku perdagangan, sehingga kalau tidak cepat TL atau TP niscaya akan telat juga dapat cuan. Jelas beda dengan crypto yang perdagangannya tergantung pada trader itu sendiri.
-
Kalau untuk saya pribadi saya sangat bahagia di keduanya ;D karena saya investasi di crypto dan saham, alasannya adalah diverifikasi portofolio. Ketika market crypto melangalami trend turun masih ada market saham untuk mencari profit dan jika kedua market crypto dan saham turun, masih ada passive income dari dividen saham karena di dunia saham ada pembagian keuntungan berupa dividen bagi para pemegang saham nya. Sedangkan di dunia crypto sangat sedikit project yang membagikan dividen untuk pemegang token.
tapi jangan banyak berharap karena pergerakan harga crypto dan saham itu mirip-mirip. Jika harga crypto turun, saham juga turun, begitu juga sebaliknya. jadi kalau menurut saya cari diservikasi yang lain yang gak mirip dengan pergerakan dari instrumen tersebut.
Iya bang, saya masuk ke pasar saham untuk jangka panjang tujuannya mendapatkan dividen bukan untuk capital gain jadi walaupun harga crypto dan saham sama-sama turun saya tetap aman karena setiap tahunnya dapat pemasukan dari dividen. Jadi memang sudah di rencanakan dari awal bang, kalau untuk diverifikasi portofolio yang lain saya juga ada bang seperti tanah yang di tanami pohon durian dan sawah ;D untuk cash saya pegang stable coin USDC untuk kebutuhan hidup selama satu tahun ketika bear market.
-
Kalau untuk saya pribadi saya sangat bahagia di keduanya ;D karena saya investasi di crypto dan saham, alasannya adalah diverifikasi portofolio. Ketika market crypto melangalami trend turun masih ada market saham untuk mencari profit dan jika kedua market crypto dan saham turun, masih ada passive income dari dividen saham karena di dunia saham ada pembagian keuntungan berupa dividen bagi para pemegang saham nya. Sedangkan di dunia crypto sangat sedikit project yang membagikan dividen untuk pemegang token.
Saya belum pernah ikut saham, jadi tidak tau apa itu saham. ;D
Tapi bagus juga kalau main di keduanya untuk diversifikasi. Biar kalau crypto lesu, bisa pindah ke saham, dan bisa sebaliknya. Tapi bisa dipertimbangkan untuk diverisifikasi ke physical asset aja bang. Kayaknya lebih aman dibanding dengan saham. Kalau saham kan tidak ada bedanya dengan crypto, kayaknya kok mirip-mirip ya. Kalau bisa jangan di dua hal yang resikonya sama-sama tinggi. Salah satunya harus yang resikonya lebih rendah.
-
Kalau untuk saya pribadi saya sangat bahagia di keduanya ;D karena saya investasi di crypto dan saham, alasannya adalah diverifikasi portofolio. Ketika market crypto melangalami trend turun masih ada market saham untuk mencari profit dan jika kedua market crypto dan saham turun, masih ada passive income dari dividen saham karena di dunia saham ada pembagian keuntungan berupa dividen bagi para pemegang saham nya. Sedangkan di dunia crypto sangat sedikit project yang membagikan dividen untuk pemegang token.
Saya belum pernah ikut saham, jadi tidak tau apa itu saham. ;D
Tapi bagus juga kalau main di keduanya untuk diversifikasi. Biar kalau crypto lesu, bisa pindah ke saham, dan bisa sebaliknya. Tapi bisa dipertimbangkan untuk diverisifikasi ke physical asset aja bang. Kayaknya lebih aman dibanding dengan saham. Kalau saham kan tidak ada bedanya dengan crypto, kayaknya kok mirip-mirip ya. Kalau bisa jangan di dua hal yang resikonya sama-sama tinggi. Salah satunya harus yang resikonya lebih rendah.
Iya bang kalau untuk asset fisik saya sudah beli sawah ;D hasilnya setiap empat bulan sekali jadi sekarang sudah tidak beli beras lagi, cuma repot nya aset fisik itu harus di urus dan rawat, serta kelemahan nya tidak bisa cair dalam waktu cepat jika butuh uang. Dan belinya harus dengan uang yang besar dan tidak bisa mencicil seperti crypto atau saham.
Untuk aset fisik seperti sawah dan kebun saya berencana untuk investasi jangka panjang mungkin belasan sampai puluhan tahun yang datang.
-
Kalau untuk saya pribadi saya sangat bahagia di keduanya ;D karena saya investasi di crypto dan saham, alasannya adalah diverifikasi portofolio. Ketika market crypto melangalami trend turun masih ada market saham untuk mencari profit dan jika kedua market crypto dan saham turun, masih ada passive income dari dividen saham karena di dunia saham ada pembagian keuntungan berupa dividen bagi para pemegang saham nya. Sedangkan di dunia crypto sangat sedikit project yang membagikan dividen untuk pemegang token.
tapi jangan banyak berharap karena pergerakan harga crypto dan saham itu mirip-mirip. Jika harga crypto turun, saham juga turun, begitu juga sebaliknya. jadi kalau menurut saya cari diservikasi yang lain yang gak mirip dengan pergerakan dari instrumen tersebut.
Iya bang, saya masuk ke pasar saham untuk jangka panjang tujuannya mendapatkan dividen bukan untuk capital gain jadi walaupun harga crypto dan saham sama-sama turun saya tetap aman karena setiap tahunnya dapat pemasukan dari dividen. Jadi memang sudah di rencanakan dari awal bang, kalau untuk diverifikasi portofolio yang lain saya juga ada bang seperti tanah yang di tanami pohon durian dan sawah ;D untuk cash saya pegang stable coin USDC untuk kebutuhan hidup selama satu tahun ketika bear market.
kalau megang stable coin USDT mantap sekarang ini, karena dollar naik gila-gilaan. Namun tetap beresiko juga kalau nanti ada masalah kayak usdtnya binance.
-
Kalau untuk saya pribadi saya sangat bahagia di keduanya ;D karena saya investasi di crypto dan saham, alasannya adalah diverifikasi portofolio. Ketika market crypto melangalami trend turun masih ada market saham untuk mencari profit dan jika kedua market crypto dan saham turun, masih ada passive income dari dividen saham karena di dunia saham ada pembagian keuntungan berupa dividen bagi para pemegang saham nya. Sedangkan di dunia crypto sangat sedikit project yang membagikan dividen untuk pemegang token.
tapi jangan banyak berharap karena pergerakan harga crypto dan saham itu mirip-mirip. Jika harga crypto turun, saham juga turun, begitu juga sebaliknya. jadi kalau menurut saya cari diservikasi yang lain yang gak mirip dengan pergerakan dari instrumen tersebut.
Iya bang, saya masuk ke pasar saham untuk jangka panjang tujuannya mendapatkan dividen bukan untuk capital gain jadi walaupun harga crypto dan saham sama-sama turun saya tetap aman karena setiap tahunnya dapat pemasukan dari dividen. Jadi memang sudah di rencanakan dari awal bang, kalau untuk diverifikasi portofolio yang lain saya juga ada bang seperti tanah yang di tanami pohon durian dan sawah ;D untuk cash saya pegang stable coin USDC untuk kebutuhan hidup selama satu tahun ketika bear market.
kalau megang stable coin USDT mantap sekarang ini, karena dollar naik gila-gilaan. Namun tetap beresiko juga kalau nanti ada masalah kayak usdtnya binance.
Nah itu dia bang untuk stable coin saya lebih memilih USDC dari pada USDT karena untuk USDT itu centralize dan kurang transparan tentang cadangan uang dollar mereka jadi menurut saya sangat beresiko untuk apalagi saya yang mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari crypto.
Saya pilih stable coin karena memang selalu naik kalau lawan rupiah dari tahun ke tahun, di tambah lagi USDC stable coin bisa di gunakan untuk farming di platform lending borrowing atau untuk isi liquidity stable coin di DEX aerodrome jadi walaupun kecil saya tetap dapat pemasukan dari stable coin saya.
-
kalau megang stable coin USDT mantap sekarang ini, karena dollar naik gila-gilaan. Namun tetap beresiko juga kalau nanti ada masalah kayak usdtnya binance.
Jual BTC aja ke USDT kalau mau hold USDT. :D
USDT/IDR di Tokocrypto bisa sampe 17 ribu ya? Itu luar biasa harganya USDT, cuman miris lihat nilai rupiah makin anjlok.
USDT ini lumayan aman, beda dengan BUSD kemaren. Kayaknya kena bad isu dulu tetap gak ada ngaruh ke USDT.
Nah itu dia bang untuk stable coin saya lebih memilih USDC dari pada USDT karena untuk USDT itu centralize dan kurang transparan tentang cadangan uang dollar mereka jadi menurut saya sangat beresiko untuk apalagi saya yang mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari crypto.
Sama aja, gak ada yang aman. USDC juga gak aman, pernah juga kena rumor berita buruk kan? Yang penting jangan all in di koin manapun.
-
kalau megang stable coin USDT mantap sekarang ini, karena dollar naik gila-gilaan. Namun tetap beresiko juga kalau nanti ada masalah kayak usdtnya binance.
Jual BTC aja ke USDT kalau mau hold USDT. :D
USDT/IDR di Tokocrypto bisa sampe 17 ribu ya? Itu luar biasa harganya USDT, cuman miris lihat nilai rupiah makin anjlok.
USDT ini lumayan aman, beda dengan BUSD kemaren. Kayaknya kena bad isu dulu tetap gak ada ngaruh ke USDT.
Nah itu dia bang untuk stable coin saya lebih memilih USDC dari pada USDT karena untuk USDT itu centralize dan kurang transparan tentang cadangan uang dollar mereka jadi menurut saya sangat beresiko untuk apalagi saya yang mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari crypto.
Sama aja, gak ada yang aman. USDC juga gak aman, pernah juga kena rumor berita buruk kan? Yang penting jangan all in di koin manapun.
Kalau untuk trader yg biasa main valas, dan ingin terjun ke dunia crypto, pilihan awalnya main usdt adalah baik, justru lebih enak karena pertukaran nya live atau spot tidak tergantung pasar valas pada umumnya
-
Nah itu dia bang untuk stable coin saya lebih memilih USDC dari pada USDT karena untuk USDT itu centralize dan kurang transparan tentang cadangan uang dollar mereka jadi menurut saya sangat beresiko untuk apalagi saya yang mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari crypto.
Sama aja, gak ada yang aman. USDC juga gak aman, pernah juga kena rumor berita buruk kan? Yang penting jangan all in di koin manapun.
Memang benar bang USDC pernah kena rumor berita buruk dan bukan hanya itu USDC pernah depeg nilai nya kurang dari satu dollar per USDC, tapi USDC tidak hancur seperti UST terra Luna karena USDC memang ada dana cadangan dollar nya jadi nilai USDC bisa kembali lagi menjadi 1 USDC sama dengan satu dollar.
Belum lagi circle yang merupakan perusahaan yang mengeluarkan USDC sudah dapat ijin dan di awasi oleh pemerintah Amerika Serikat, untuk diverifikasi stable coin saya memilih EURO dibandingkan dengan stable coin lainnya seperti usdt atau dai.
-
Kalau untuk trader yg biasa main valas, dan ingin terjun ke dunia crypto, pilihan awalnya main usdt adalah baik, justru lebih enak karena pertukaran nya live atau spot tidak tergantung pasar valas pada umumnya
Betul gan, USDT pilihan bagus. USDT juga ada di semua CEX, jadi mudah untuk trading di manapun. Di CEX yang sudah populer, rata-rata pertukarannya live. Cuman di Indodax yang saya lihat masih belum nampak seperti live. Mungkin karena tampilannya tidak banyak berubah dari dulu.
Memang benar bang USDC pernah kena rumor berita buruk dan bukan hanya itu USDC pernah depeg nilai nya kurang dari satu dollar per USDC, tapi USDC tidak hancur seperti UST terra Luna karena USDC memang ada dana cadangan dollar nya jadi nilai USDC bisa kembali lagi menjadi 1 USDC sama dengan satu dollar.
Belum lagi circle yang merupakan perusahaan yang mengeluarkan USDC sudah dapat ijin dan di awasi oleh pemerintah Amerika Serikat, untuk diverifikasi stable coin saya memilih EURO dibandingkan dengan stable coin lainnya seperti usdt atau dai.
Makanya itu, tidak ada yang tidak kena bad news. Jadi sama saja, mau pilih USDT atau USDC sama saja resikonya. Kalau saya sendiri lebih suka USDT karena lebih populer dan MC lebih tinggi.
-
Memang benar bang USDC pernah kena rumor berita buruk dan bukan hanya itu USDC pernah depeg nilai nya kurang dari satu dollar per USDC, tapi USDC tidak hancur seperti UST terra Luna karena USDC memang ada dana cadangan dollar nya jadi nilai USDC bisa kembali lagi menjadi 1 USDC sama dengan satu dollar.
Belum lagi circle yang merupakan perusahaan yang mengeluarkan USDC sudah dapat ijin dan di awasi oleh pemerintah Amerika Serikat, untuk diverifikasi stable coin saya memilih EURO dibandingkan dengan stable coin lainnya seperti usdt atau dai.
Makanya itu, tidak ada yang tidak kena bad news. Jadi sama saja, mau pilih USDT atau USDC sama saja resikonya. Kalau saya sendiri lebih suka USDT karena lebih populer dan MC lebih tinggi.
Justru karena USDC memang pernah ada bad news dan depeg saya lebih percaya USDC karena terbukti bisa bangkit dan bertahan sampai sekarang tidak seperti UST terra Luna tidak pernah kembali lagi serem banget bang 😄.
Kalau untuk usdt saya ketika tahu kalau usdt cadangan nya dalam saham dan kurang transparan tentang cadangan uang dolar nya, saya lebih memilih untuk menghindari usdt untuk di simpan jangka panjang dan sebagai dan cadangan kebutuhan sehari-hari. untuk saya usdt terlalu beresiko bang 😊
-
Justru karena USDC memang pernah ada bad news dan depeg saya lebih percaya USDC karena terbukti bisa bangkit dan bertahan sampai sekarang tidak seperti UST terra Luna tidak pernah kembali lagi serem banget bang 😄.
Kalau untuk usdt saya ketika tahu kalau usdt cadangan nya dalam saham dan kurang transparan tentang cadangan uang dolar nya, saya lebih memilih untuk menghindari usdt untuk di simpan jangka panjang dan sebagai dan cadangan kebutuhan sehari-hari. untuk saya usdt terlalu beresiko bang 😊
USDT juga pernah kena bad issue, tapi tidak tumbang juga. Bahkan tidak ada pengaruh signifikan ke volume daily trade dan nilai harga USDT di market. Kalau menurutku, USDT jauh lebih tangguh walaupun ada tuduhan tidak transparan. Ngomong-ngomong apakah USDC memang benar-benar transparan? Saya tidak yakin ada proyek yang benar-benar transparan, pasti ada bagian yang private atau tidak dishare ke publik. USDT dan USDC sama resikonya, kalau mau aman pilih emas atau tanah untuk aset utama.
-
Iya bang kalau untuk asset fisik saya sudah beli sawah ;D hasilnya setiap empat bulan sekali jadi sekarang sudah tidak beli beras lagi, cuma repot nya aset fisik itu harus di urus dan rawat, serta kelemahan nya tidak bisa cair dalam waktu cepat jika butuh uang. Dan belinya harus dengan uang yang besar dan tidak bisa mencicil seperti crypto atau saham.
Untuk aset fisik seperti sawah dan kebun saya berencana untuk investasi jangka panjang mungkin belasan sampai puluhan tahun yang datang.
Beli sawah itu langkah yang tepat, sawah tidak jauh beda dengan tanah pekarangan. Sawah juga bisa jadi lahan pekarangan kalau bukan di jalur hijau. Selain itu, sawah juga bisa ditanami padi untuk memenuhi kebutuhan pokok beras (pangan). Kalaupun tidak punya waktu mengurusnya, bisa disewakan atau bagi hasil dengan orang lain.
Kalau untuk tanah, tidak terlalu repot mengurusnya asalkan sertifikatnya aman. Yang harus hati-hati itu dalam menyimpan dokumentasinya seperti sertifikat dan sejenisnya.
-
Justru karena USDC memang pernah ada bad news dan depeg saya lebih percaya USDC karena terbukti bisa bangkit dan bertahan sampai sekarang tidak seperti UST terra Luna tidak pernah kembali lagi serem banget bang 😄.
Kalau untuk usdt saya ketika tahu kalau usdt cadangan nya dalam saham dan kurang transparan tentang cadangan uang dolar nya, saya lebih memilih untuk menghindari usdt untuk di simpan jangka panjang dan sebagai dan cadangan kebutuhan sehari-hari. untuk saya usdt terlalu beresiko bang 😊
USDT juga pernah kena bad issue, tapi tidak tumbang juga. Bahkan tidak ada pengaruh signifikan ke volume daily trade dan nilai harga USDT di market. Kalau menurutku, USDT jauh lebih tangguh walaupun ada tuduhan tidak transparan. Ngomong-ngomong apakah USDC memang benar-benar transparan? Saya tidak yakin ada proyek yang benar-benar transparan, pasti ada bagian yang private atau tidak dishare ke publik. USDT dan USDC sama resikonya, kalau mau aman pilih emas atau tanah untuk aset utama.
https://www.circle.com/transparency
https://tether.to/en/transparency/?tab=reports
Dari kedua website resminya tether dan circle tentang transparansi cadangan mereka masing-masing, yang laporan nya serupa tapi tidak sama. Saya lebih yakin dengan USDC tapi itu cuma pilihan saya dan kita bebas untuk memilih stable coin yang kita inginkan dan yang kita yakini karena crypto merupakan pasar bebas bang 😄
-
Beli sawah itu langkah yang tepat, sawah tidak jauh beda dengan tanah pekarangan. Sawah juga bisa jadi lahan pekarangan kalau bukan di jalur hijau. Selain itu, sawah juga bisa ditanami padi untuk memenuhi kebutuhan pokok beras (pangan). Kalaupun tidak punya waktu mengurusnya, bisa disewakan atau bagi hasil dengan orang lain.
Kalau untuk tanah, tidak terlalu repot mengurusnya asalkan sertifikatnya aman. Yang harus hati-hati itu dalam menyimpan dokumentasinya seperti sertifikat dan sejenisnya.
Kalau saat ini saya lebih condong invest ke crypto/bitcoin dari pada beli tanah, sawah atau property, karena instrumen tersebut sedang tidak baik-baik saja, alias sedang down. Hari ini banyaklah yang jual dari pada beli, karena kelesuan ekonomi. Kalau ada property saat ini, pasti akan saya jual, walau rugi sekalipun, dan uangnya saya akan all in ke bitcoin/crypto.
-
Iya bang kalau untuk asset fisik saya sudah beli sawah ;D hasilnya setiap empat bulan sekali jadi sekarang sudah tidak beli beras lagi, cuma repot nya aset fisik itu harus di urus dan rawat, serta kelemahan nya tidak bisa cair dalam waktu cepat jika butuh uang. Dan belinya harus dengan uang yang besar dan tidak bisa mencicil seperti crypto atau saham.
Untuk aset fisik seperti sawah dan kebun saya berencana untuk investasi jangka panjang mungkin belasan sampai puluhan tahun yang datang.
Beli sawah itu langkah yang tepat, sawah tidak jauh beda dengan tanah pekarangan. Sawah juga bisa jadi lahan pekarangan kalau bukan di jalur hijau. Selain itu, sawah juga bisa ditanami padi untuk memenuhi kebutuhan pokok beras (pangan). Kalaupun tidak punya waktu mengurusnya, bisa disewakan atau bagi hasil dengan orang lain.
Kalau untuk tanah, tidak terlalu repot mengurusnya asalkan sertifikatnya aman. Yang harus hati-hati itu dalam menyimpan dokumentasinya seperti sertifikat dan sejenisnya.
Bener bang, saya beli sawah supaya tidak beli beras untuk kebutuhan makan sehari-hari 😊. Dan itu juga bukan saya sendiri yang mengurus nya ada orang lain yang membantu dan hasil padi nya di bagi dua setelah di potong ongkos pupuk dan biaya lainnya.
Saya juga sudah beli tanah pinggir jalan sudah di tanami pohon durian 5 biji, rencana tanah pinggir jalan tersebut akan di bangun kost-kostan karena lokasinya strategis di kota kecamatan. Semoga saja bitcoin dan altcoin pada naik semuanya agar tahun ini bisa bangun kost-kostan dari hasil crypto 😄
-
Kalau saat ini saya lebih condong invest ke crypto/bitcoin dari pada beli tanah, sawah atau property, karena instrumen tersebut sedang tidak baik-baik saja, alias sedang down. Hari ini banyaklah yang jual dari pada beli, karena kelesuan ekonomi. Kalau ada property saat ini, pasti akan saya jual, walau rugi sekalipun, dan uangnya saya akan all in ke bitcoin/crypto.
Lebih cenderung bukan berarti all in kan? Kalau ada dana, tidak ada salahnya invest di physical asset juga gan. Perlu juga spread asset supaya lebih aman ke depannya. Agan pasti paham kalau crypto ini tidak ada jaminan terus bagus di masa depan. Lebih baik punya aset yang relatif lebih aman dari resiko.
Bener bang, saya beli sawah supaya tidak beli beras untuk kebutuhan makan sehari-hari 😊. Dan itu juga bukan saya sendiri yang mengurus nya ada orang lain yang membantu dan hasil padi nya di bagi dua setelah di potong ongkos pupuk dan biaya lainnya.
Saya juga sudah beli tanah pinggir jalan sudah di tanami pohon durian 5 biji, rencana tanah pinggir jalan tersebut akan di bangun kost-kostan karena lokasinya strategis di kota kecamatan. Semoga saja bitcoin dan altcoin pada naik semuanya agar tahun ini bisa bangun kost-kostan dari hasil crypto 😄
Itu ide bagus, beli sawah supaya ada pendapatan beras. Betul, tidak harus diurus sendiri, bisa kerjasama dengan orang lain. Bisa juga untuk usaha lain kalau masih ada lahan lainnya. Kayaknya agan ini sudah lumayan banyak asetnya. Keren gan. ;)
-
Kalau saat ini saya lebih condong invest ke crypto/bitcoin dari pada beli tanah, sawah atau property, karena instrumen tersebut sedang tidak baik-baik saja, alias sedang down. Hari ini banyaklah yang jual dari pada beli, karena kelesuan ekonomi. Kalau ada property saat ini, pasti akan saya jual, walau rugi sekalipun, dan uangnya saya akan all in ke bitcoin/crypto.
Lebih cenderung bukan berarti all in kan? Kalau ada dana, tidak ada salahnya invest di physical asset juga gan. Perlu juga spread asset supaya lebih aman ke depannya. Agan pasti paham kalau crypto ini tidak ada jaminan terus bagus di masa depan. Lebih baik punya aset yang relatif lebih aman dari resiko.
Ya all in bro. Kalau pun invest ke physical asset, tentunya bukan untuk invest, tapi untuk dipakai, misal beli motor atau rumah buat huni. Sedangkan untuk yang lain, misal emas sekalipun saya tidak berminat, walau harga naik, itu cuma kamuflase saja, soalnya nilai emas saat ini sama saja kayak nilai emas 10 atau 20 tahun lalu, alias tidak berubah jika dicompare sama fiat.
-
Ya all in bro. Kalau pun invest ke physical asset, tentunya bukan untuk invest, tapi untuk dipakai, misal beli motor atau rumah buat huni. Sedangkan untuk yang lain, misal emas sekalipun saya tidak berminat, walau harga naik, itu cuma kamuflase saja, soalnya nilai emas saat ini sama saja kayak nilai emas 10 atau 20 tahun lalu, alias tidak berubah jika dicompare sama fiat.
Wah, terlalu beresiko bro kalau mau all ini. Kalau saya pribadi tidak berani all in, entah itu di investasi apapun. :D
Physical asset juga bisa dipake, makanya bisa untung double. Untuk motor kayaknya bisa kita kecualikan karena beli kendaraan umumnya bukan investasi tapi spending. Tapi untuk rumah, saya setuju. Itu investasi sekalian buat dihuni. Bukannya harga emas lagi naik pesat? Kamuflase gimana bro? Kayakany beda harganya sudah jelas kan.
-
Bener bang, saya beli sawah supaya tidak beli beras untuk kebutuhan makan sehari-hari 😊. Dan itu juga bukan saya sendiri yang mengurus nya ada orang lain yang membantu dan hasil padi nya di bagi dua setelah di potong ongkos pupuk dan biaya lainnya.
Saya juga sudah beli tanah pinggir jalan sudah di tanami pohon durian 5 biji, rencana tanah pinggir jalan tersebut akan di bangun kost-kostan karena lokasinya strategis di kota kecamatan. Semoga saja bitcoin dan altcoin pada naik semuanya agar tahun ini bisa bangun kost-kostan dari hasil crypto 😄
Bener bang saya juga beli sawah supaya tidak beli beras ;D namun sawah itu di garap sendiri hanya mengandalkan kuli untuk ngeramet, pupuk dan tandur, kurang lebih itu habis 1.5jt.
Kalau beli tanah di pinggir jalan ane sendiri masih belum kebeli karena harga nya mahal di kampung ane permeter hampir 2-3juta, jadi kalau untuk itu masih belum kesampaian kecuali beli tanah gak di pinggir jalan harga masih cukup relatif murah.
Semoga bang ada rezeki nya bisa buat kosan buat hari tua nanti.