Emm, yang jadi pertanyaan,
apakah indikator penurunan kemiskinan salah satunya dengan kenaikan harga pokok ya? Jadi kan tingkat pengeluaran masyarakat jadi makin tinggi gitu, kalau iya, percaya sih. Soalnya harga kebutuhan pokok itu lagi pada naik seminggu yang lalu,
telur yang biasanya 23rb-26rb/kg, naik daji 28rb - 32rb/kg.
Cabe apalagi buset, cabe merah keriting di abang sayur 2rb cuma dapat 4 biji. percabean serba mahal. Bahakn seminggu yang lalu cabe rawit 100ribuan per kg, mkanaya beli 10rb kemairn gak dapat 1 ons.
Dari mana ceritanya harga sembako naik jadi indikator tingkat kemiskinan turun... 
Yang ada malah jadi tambah kurus kalau asumsinya penghasilan tetap.
...
Makanya aku juga nanya, om, soalnya bingung juga, padahal sekarang makin susah, tapi dianggap tingkat kemiskinan makin menurun. Makanya, aku mikir apa karena harga sembako mahal, terus dianggapnya masyarakat makin kuat tinggi pengeluarannya, dan itu dijadiin indikator. Padahal faktanya justru emang makin kurus kering, ya karena gak ada pilihan ya mau gak mau tetep dihajar beli lah, wong sembako kok.. Makanya aneh sih.
Atau karena pajak dinaikin, jadinya dianggap tingkat kemiskinannya turun, atau karena anak-anak di sekolah dapat makanan gratis? Ah sudah lah, indikator kemiskinan emang ada angka-angkanya, prosentasenya, tapi ya itu, pengambilan angka-angka tersebut dari mananya, itu yang jadi tolak ukurnya, yang seperti ilusi saja.
