“Kami berharap dapat memberikan pendidikan dasar kepada para mahasiswa agar bisa mendapatkan pengetahuan tentang apa saja yang sedang hangat terjadi, sehingga mereka bisa mengerti hukum dan dampak bisnis, dan mempersiapkan mereka untuk tampik dan mengambil bagian dalam bisnis ini.”
"Mahasiswa mengikuti perkembangan zaman, lahirnya industri baru. dengan berbagai sudut pandang, kita mengikuti perkembangan seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) serta blockchain sebagai internet generasi 3.0.”
42% dari 50 universitas paling bergensi di seluruh dunia memiliki mata kuliah tentang cryptocurrency dan blockchain. Dari 172 kelas yang di-review dalam penelitian ini, 15% berada di fakultas ekonomi, keuangan, hukum, dan bisnis; sementara 4% dari fakultas ilmu sosial. Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa mata kuliah yang berhubungan dengan blockchain dan crypto merupakan mata kuliah populer di AS.
21,2% dari mahasiswa berani meminjam uang untuk berinvestasi crypto, mereka berharap volatilitas harga akan memberikan keuntungan sehingga dapat membantu membayar utang dengan lebih cepat.
wow sebuah kabar yang sangat bagus dengan adanya penawaran Jurusan Teknologi Blockchain di New York University Amerika sana. gak kebayang dimasa depan nanti dunia kripto seperti apa dengan banyaknya lulusan atau orang dari Jurusan Teknologi Blockchain jika hal itu benar-benar real.
Wah ini adalah kombinasi dari ilmu perekonomian dan ilmu teknologi, menarik juga. Kalo seandainya ilmu ini masuk dalam kurikulum pendidikan Indonesia, mungkin sebaiknya hanya tingkat dasar saja yang harus di pelajari dalam wajib belajar 12 th. setelah tingkat perguruan tinggi baru dipelajari dengan tingkat yang lebih tinggi. Sekalian ada Akademi sendiri, nantinya terdiri dari berbagai jurusan. Soalnya ilmu blockchain sendir sangat luas.
Selain itu, blockchain termasuk masih baru yang harus butuh pembimbing berkompeten.
Iya gan silakan jika agan berminat dalam ilmu blockchain.
Siapa tau jika kita terus belajar dari sekarang jadi professor blockchain kedepannya hehe
untuk saat memang saya belum pernah dengar ada gelar prof/dokter blockchain, seandainya saja ada kayanya bakal keren nih gan ;DIya gan silakan jika agan berminat dalam ilmu blockchain.
Siapa tau jika kita terus belajar dari sekarang jadi professor blockchain kedepannya hehe
Boleh juga gan, blockchain menurut saya ada spesialis juga seperti dokter.. tinggal fokuskan belajar ke 1 bidang dalam blockchain. maka ntar bakal jadi dokter/prof. ;D
Penelitian Student Loan Report pada bulan Maret 2018:Quote21,2% dari mahasiswa berani meminjam uang untuk berinvestasi crypto, mereka berharap volatilitas harga akan memberikan keuntungan sehingga dapat membantu membayar utang dengan lebih cepat.
jika amerika sudah membuat konsentrasi khusus dengan jurusan teknologi blochchain, semoga kedepannya indonesia dengan banyak jurusan teknologi informasi dan IT lainnya minimal membuka mata kuliah tentang crypto dan blockchain sehingga akan tercipta banyak peluang mengembangkan blockchain dan crypto di negara kita
Ya semoga saja gan dengan kemajuan teknologi dan adanya jurusan teknologi blockchain akan bisa merambah kenegara-negara lain seperti indonesia. kita tunggu dan simak saja nanti perkembangannya.jika amerika sudah membuat konsentrasi khusus dengan jurusan teknologi blochchain, semoga kedepannya indonesia dengan banyak jurusan teknologi informasi dan IT lainnya minimal membuka mata kuliah tentang crypto dan blockchain sehingga akan tercipta banyak peluang mengembangkan blockchain dan crypto di negara kita
Biasanya kalau ada kabar2 teknologi dari negara2 yang teknologi nya maju. Indonesia kecipratan dengan teknologi itu. Sekarang saja indonesia sudah memiliki beberp exchanger. Pendidikan blockchain juga sudah ada. Jadi kita tinggal menantikan kerja sama blockchain.
Semakin pesatnya perkembangan di dunia blockchain membuat perlu adanya pendidikan yang tepat untuk menunjang teknologi ini.Jadi kita belajarnya lebih terarah .pendidikan blockchain ini bisa mulai dimasukkan ke kurikulum IT. Karena perkembangan teknologi menggunakan blockchain, harusnya mulai sekarang universitas di indonesia harus memulainya.
dengan jurusan teknologi blockchain sudah masuk di salah satu universitas amerika ini maka diharapkan nanti ada universitas lain yang membuka jurusan teknologi blockchain dan mungkin kedepanya ada di indonesia ganSemakin pesatnya perkembangan di dunia blockchain membuat perlu adanya pendidikan yang tepat untuk menunjang teknologi ini.Jadi kita belajarnya lebih terarah .pendidikan blockchain ini bisa mulai dimasukkan ke kurikulum IT. Karena perkembangan teknologi menggunakan blockchain, harusnya mulai sekarang universitas di indonesia harus memulainya.
Mengetahui bahwa bitcoin dan ethereum berkembang sejauh ini bahkan dengan harga yang sangat tinggi membuat para pengajar universitas Amerika tertarik untuk mempelajari dan mengajar kan nya ke pada mahasiswa universitas Amerika,karena bisa di bilang saat ini BTC dan ETH dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar dan mereka tidak ingin menyia-nyiakan nya,bisa di bilang Amerika sendiri punya pendapat jika bitcoin akan berkembang dan bisa memberi keuntungan yang lebih besar untuk kedepannya.ini hanya pendapat saya,dan mungkin bisa saja akan berbalik walaupun untuk saat ini sangat lah tidak mungkin.ini langkah yang bagus
ini langkah yang bagusIni sebenarnya berita lama, sudah dari tahun 2018. Kalau sekarang sudah banyak jurusan seperti ini di US, di Indonesia juga sepertinya sudah ada di beberapa universitas. Untuk saat ini crypto sebenarnya bukan lagi barang baru, sudah banyak yang paham crypto. Hanya saja masih banyak yang tidak begitu peduli dengan pendalaman ilmunya ketika join trading atau investasi crypto. Makanya banyak yang gagal di awal, mereka pilih koin yang tidak jelas. BTW aliran ada apa yang dimaksud di sini? Kalau aliran dana keuangan pemerintah, setau saya mereka tidak menggunakan blockchain.
makin banyak orang yang paham crypto di USA
harusnya ini juga diterapkan di indo
biar pada melek blockchain kalau bisa diterapkan di instansi pemerintah biar transparan dalam segala aktifitas keuangan
hal ini juga bermanfaat untuk melacak kemana saja aliran dana tesebut
-snip-Ini sebenarnya berita lama, sudah dari tahun 2018. Kalau sekarang sudah banyak jurusan seperti ini di US, di Indonesia juga sepertinya sudah ada di beberapa universitas. Untuk saat ini crypto sebenarnya bukan lagi barang baru, sudah banyak yang paham crypto. Hanya saja masih banyak yang tidak begitu peduli dengan pendalaman ilmunya ketika join trading atau investasi crypto. Makanya banyak yang gagal di awal, mereka pilih koin yang tidak jelas. -snip-
sudah ada om? terus gimana perkembangannya di wakanda?Untuk perkembangannya, silahkan googling Om. :D
ada yang sudah menciptakan crypto yang bermanfaat bagi keadilan sosial om?Ada. Satoshi. Bitcoin bermanfaat untuk semuanya, mulai dari yang modal dikit sampe yang modal besar. Ini yang dinamakan keadilan sosial.
kalau di jadikan kurikulum mungkin lebih bermanfaat buat generasi mudah untuk membagun negeri ini ke emas 45 katanyaEmas 45?
tetapi emang masih jauh dari kata adoptasi sepertinya
Untuk yang mendalami tentang Blockchain secara formal melalui universitas nampaknya memang belum banyak. Masih sedikit yang mengambil jurusan tentang Blockchain, salah satu diantaranya yaitu Oscar Darmawan yang pada beberapa tahun lalu meraih gelar Master of Science in Blockchain and Digital Currency di University of Nicosia*, dan menjadi orang Indonesia pertama yang meraih gelar S2 dibidang tersebut.Kalau Oscar Darmawan wajar ambil jurusannya, paling tidak untuk branding Indodax. Yang lain mungkin masih belum berminat karena lapangan kerjanya yang mereka belum paham. Butuh waktu supaya orang-orang paham dulu mapping profesi pasca lulus jurusannya, Om.
Namun, sejauh ini saya belum mendapati lagi informasi perihal perkembangan lulusan (dari Indonesia) yang mengambil bidang yang sama dengan Oscar, apakah ada yang mengikuti jejaknya atau justru jururan Blockchain tersebut masih sepi peminat.
Untuk yang mendalami tentang Blockchain secara formal melalui universitas nampaknya memang belum banyak. Masih sedikit yang mengambil jurusan tentang Blockchain, salah satu diantaranya yaitu Oscar Darmawan yang pada beberapa tahun lalu meraih gelar Master of Science in Blockchain and Digital Currency di University of Nicosia*, dan menjadi orang Indonesia pertama yang meraih gelar S2 dibidang tersebut.Kalau Oscar Darmawan wajar ambil jurusannya, paling tidak untuk branding Indodax. Yang lain mungkin masih belum berminat karena lapangan kerjanya yang mereka belum paham. Butuh waktu supaya orang-orang paham dulu mapping profesi pasca lulus jurusannya, Om.
Namun, sejauh ini saya belum mendapati lagi informasi perihal perkembangan lulusan (dari Indonesia) yang mengambil bidang yang sama dengan Oscar, apakah ada yang mengikuti jejaknya atau justru jururan Blockchain tersebut masih sepi peminat.
Ya, sekali jalan bisa meraih beberapa tujuan lainnya (gelar pendidikan, edukasi tentang Blockchain, mengangkat branding exchange miliknya, dll.)Betul. Jadi emang gak heran kalau Oscar Darmawan ambil jurusannya. Yang menarik kalau ada orang lain yang ambil jurusan tersebut, apalagi orang-orang yang gak familiar kita kenal di dunia crypto. Cuman untuk sekarang, pastinya hal ini sangat kecil kemungkinannya. Kecuali kalau job crypto sudah banyak lowongannya (dibuka secara masif) dan infonya tersebut mudah diakses orang-orang.
Selain kendala di faktor profesi pasca lulus, faktor lainnya mungkin menjadi kendala adalah dari sisi biaya. Belum lagi, universitas di Indonesia yang memiliki program studi khusus Blockchain nampaknya masih belum banyak atau mungkin belum ada. Kalaupun ada, materi Blockchain-nya masih tergabung dengan program studi lain, jadinya tidak spesifik kesana.Saya belum cek untuk info biaya kuliah jurusan tersebut. Tapi kalau jurusan tersebut di Universitas terkemuka, jelas tinggi biayanya. Karena jurusan seperti itu di Universitas besar, orang-orang tidak terlalu tertarik karena di Universitas besar ada banyak jurusan lain yang lebih menjanjikan. Daripada nyoba di jurusan teknologi Blockchain, toh lebih pasti jurusan lain yang dunia kerjanya lebih tinggi potensinya. Apa mungkin perlu Universitas khusus yang isinya jurusan-jurusan seperti Teknologi Blockchain, Teknologi Digital, dkk? Tapi biayanya wajib menarik untuk menarik minat orang-orang. :D
-snip-Saya belum cek untuk info biaya kuliah jurusan tersebut. Tapi kalau jurusan tersebut di Universitas terkemuka, jelas tinggi biayanya. Karena jurusan seperti itu di Universitas besar, orang-orang tidak terlalu tertarik karena di Universitas besar ada banyak jurusan lain yang lebih menjanjikan. Daripada nyoba di jurusan teknologi Blockchain, toh lebih pasti jurusan lain yang dunia kerjanya lebih tinggi potensinya. Apa mungkin perlu Universitas khusus yang isinya jurusan-jurusan seperti Teknologi Blockchain, Teknologi Digital, dkk? Tapi biayanya wajib menarik untuk menarik minat orang-orang. :D
(https://i.imgur.com/PYUhcWq.png)
Contoh di University of Nicosia, Cyprus, untuk jurusan Blockchain and Digital Currency (bisa dilihat di website-nya: https://www.unic.ac.cy/iff/education-and-training/master-degrees/msc-in-blockchain-and-digital-currency/ (https://www.unic.ac.cy/iff/education-and-training/master-degrees/msc-in-blockchain-and-digital-currency/)), total biaya kuliah dengan metode pembelajaran online selama 3 semester tertera €14,560 (sekitar Rp 250 jutaan dengan kurs 1 EUR = 17.656 IDR).Ya, memang biayanya cukup besar. Cuman 3 semester, biayanya sampe 250 juta. Walaupun itu untuk hitungan biaya kuliah di luar negeri, tapi ya tetap tinggi juga hitungannya.
Menariknya, ada diskon 5% untuk opsi pembayaran biaya kuliah tersebut jika menggunakan Bitcoin.Ini bagian promosi Bitcoin, plus langkah real untuk adopsi Bitcoin sebagai payment tool. Patut diapresiasi. :)
Menariknya, ada diskon 5% untuk opsi pembayaran biaya kuliah tersebut jika menggunakan Bitcoin.Ini bagian promosi Bitcoin, plus langkah real untuk adopsi Bitcoin sebagai payment tool. Patut diapresiasi. :)
Tapi ini cuman berlaku di negara yang melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran. Kalau di negara kita, masih impossible Om.
Kalau untuk pembayaran dimana penyedianya ada di wilayah hukum Indonesia jelas tidak bisa menggunakan Bitcoin. Namun, untuk konteks di atas, sepemahaman saya pengguna di Indonesia masih bisa mendaftar di sana dengan metode pembayaran biaya kuliah menggunakan Bitcoin, karena toh Universitas-nya juga kan berada di Cyprus. Dalam hal ini kalaupun ada pembatasan di negara tersebut tentu mereka tidak akan berani mencantumkan opsi pembayaran menggunakan cryptocurrency, baik untuk mahasiswa lokal di sana ataupun untuk mahasiswa dari luar negaranya.Ya, untuk konteks kuliah di luar negeri seperti di atas, kita bisa menggunakan pembayaran dengan BTC karena itu memang di luar teritori wilayah hukum Indonesia. Yang tidak bisa seperti saya maksud sebelumnya, untuk pembayaran perkuliahan jurusan Blockchain di sekolah tinggi atau universitas Indonesia. BTW Om Husna ada rencana untuk ikut perkuliahan online Blockchain seperti di University of Nicosia, Cyprus? Sebenarnya menarik, cuman biayanya yang bikin agak berat. :D
-snip-Ya, untuk konteks kuliah di luar negeri seperti di atas, kita bisa menggunakan pembayaran dengan BTC karena itu memang di luar teritori wilayah hukum Indonesia. Yang tidak bisa seperti saya maksud sebelumnya, untuk pembayaran perkuliahan jurusan Blockchain di sekolah tinggi atau universitas Indonesia. BTW Om Husna ada rencana untuk ikut perkuliahan online Blockchain seperti di University of Nicosia, Cyprus? Sebenarnya menarik, cuman biayanya yang bikin agak berat. :D
-snip-Dibandingan belajar lewat buku" ebook yang bisa didownload secara gratis, apakah materi belajar yang om dapatkan lebih mudah dipelajari om? Ane punya pengalaman di beberapa platform belajar yang materinya terlalu umum jadi ujungnya ane download ebook dan baca" sendiri. Jadinya kayak buang" waktu sih, apalagi kalau semuanya pake biaya. Kalau konteksnya crypto ane rasa sumber belajarnya bisa lebih mudah diakses daripada topik" kaya quantum physics, chemical engineering, dkk.
Saya mengambl kursus yang non-formal saja mas di Udemy, terkait Blockchain diantaranya yang berikut ini:
https://www.udemy.com/course/build-your-blockchain-az/
Lumayan padat juga materinya, saya baru sebagian mempelajari materi yang ada, contoh:
-snip-
Akan lebih mudah jika sebelumnya sudah pernah belajar bahasa pemrograman terutama yang terkait dengan blockchain.
-snip-Dibandingan belajar lewat buku" ebook yang bisa didownload secara gratis, apakah materi belajar yang om dapatkan lebih mudah dipelajari om? Ane punya pengalaman di beberapa platform belajar yang materinya terlalu umum jadi ujungnya ane download ebook dan baca" sendiri. Jadinya kayak buang" waktu sih, apalagi kalau semuanya pake biaya. Kalau konteksnya crypto ane rasa sumber belajarnya bisa lebih mudah diakses daripada topik" kaya quantum physics, chemical engineering, dkk.
Mantap, ini bisa jadi referensi untuk kita-kita yang mau belajar mendalami Blockchain. Tidak masalah mau formal ataupun non formal, yang penting ilmunya masih sama. BTW materinya kelihatannya lumayan berat bagi yang belum ada basic ilmu pemrograman ya. Mungkin ada saran bagi yang benar-benar belum ada basic di situ? Atau memang perlu belajar terkait pemrograman dulu?
(https://www.talkimg.com/images/2025/03/12/0YTPC.png)
Saya belajar lewat buku juga mas, namun untuk beberapa materi tertentu bisa lebih membantu pemahaman jika berupa audio video.Mungkin saya bisa minta referensi sumber untuk buku atau video nya, Om. Atau itu ada yang soft file bentuknya, barangkali ada yang bisa didownload. Selain kursus, ada bagusnya juga kalau ada sumber-sumber belajar lainnya. Ilmu bisa diperoleh dari mana saja, saya tidak masalah meskipun non formal. :)
Dan untuk pelajaran yang melalui kursus seperti contoh di atas tergantung materinya seperti apa dan bagaimana cara penyampaian dari mentornya. Jadi dalam hal ini, ketika memutuskan untuk mengikuti kursus tersebut, saya terkadang sampai beberapa kali melihat 'Free Sample Videos' yang disediakan.
Disarankan memang sudah pernah belajar bahasa pemrograman minimal dasar-dasarnya, contoh:Owalah, ini memang syarat dari sana to. Artinya setidaknya memang sudah paham basic pemrograman kalao begitu..Quote(https://www.talkimg.com/images/2025/03/12/0YTPC.png)
-snip-Mungkin saya bisa minta referensi sumber untuk buku atau video nya, Om. Atau itu ada yang soft file bentuknya, barangkali ada yang bisa didownload. Selain kursus, ada bagusnya juga kalau ada sumber-sumber belajar lainnya. Ilmu bisa diperoleh dari mana saja, saya tidak masalah meskipun non formal. :)
Disarankan memang sudah pernah belajar bahasa pemrograman minimal dasar-dasarnya, contoh:Owalah, ini memang syarat dari sana to. Artinya setidaknya memang sudah paham basic pemrograman kalao begitu..
-snip-
(https://www.talkimg.com/images/2025/03/15/01Eqm.png)
Dan untuk pelajaran yang melalui kursus seperti contoh di atas tergantung materinya seperti apa dan bagaimana cara penyampaian dari mentornya. Jadi dalam hal ini, ketika memutuskan untuk mengikuti kursus tersebut, saya terkadang sampai beberapa kali melihat 'Free Sample Videos' yang disediakan.Hoo, itu sampelnya dari salah satu video lessonnya atau khusus untuk materi promo aja om biasanya? Dulu ane pernah lihat free sample videos tapi yang dipilih malah bikin bingung karena termasuk materi advanced, plus ternyata penjelasan yang bikin video di materi promosi dan materi lessonnya agak beda dikit. Ya emang bisa refund atau cancel sih cuma susah alangkah lebih enak kalau dapet yang dari awal pas penjelasannya. Di sisi lain nyari unversitas yang ngasih open lesson atau certificate lewat online dengan kualitas lesson yang tinggi keknya emang terlalu tinggi standarnya.
Kalau untuk buku, bisa mas search di toko online semisal dengan kata kunci 'buku Blockchain'. Buku-buku tentang Bitcoin atau Blockchain (berbahasa Indonesia) yang saya gunakan dominannya dari penerbit Jasakom. Sementara e-book terkait blockchain, saya kurang tahu persis. Lebih seringnya yang saya Word blocked to prevent spami dominan ke bahasan tentang Bitcoin* meskipun didalamnya terdapat juga bahasan tentang Blockchain.Siap Om. Sudah banyak ternyata sumber ebook ataupun dalam bentuk buku cetak yang membahas terkait blockchain. Barusan saya googling, ternyata sudah available via marketplace seperti shopee, tokokpedia, dan sejenisnya. Selama ini saya cuman googling per topik, jadi belum koleksi yang bentuk buku. :)
* Contoh: Mastering Bitcoin Open Edition: https://bitcoinbook.info/translations-of-mastering-bitcoin/ (https://bitcoinbook.info/translations-of-mastering-bitcoin/)
Setidaknya basic pengetahuan tentang bahasa pemrograman tersebut bisa membantu mempercepat pemahaman terutama jika ingin mempelajari lebih lanjut bagaimana membangun blockchain sendiri.Ya betul Om. Kalau sudah ada basic pengertahuannya, pasti akan mempermudah pemahamannya nanti.
Dan untuk pelajaran yang melalui kursus seperti contoh di atas tergantung materinya seperti apa dan bagaimana cara penyampaian dari mentornya. Jadi dalam hal ini, ketika memutuskan untuk mengikuti kursus tersebut, saya terkadang sampai beberapa kali melihat 'Free Sample Videos' yang disediakan.Hoo, itu sampelnya dari salah satu video lessonnya atau khusus untuk materi promo aja om biasanya? Dulu ane pernah lihat free sample videos tapi yang dipilih malah bikin bingung karena termasuk materi advanced, plus ternyata penjelasan yang bikin video di materi promosi dan materi lessonnya agak beda dikit. Ya emang bisa refund atau cancel sih cuma susah alangkah lebih enak kalau dapet yang dari awal pas penjelasannya. Di sisi lain nyari unversitas yang ngasih open lesson atau certificate lewat online dengan kualitas lesson yang tinggi keknya emang terlalu tinggi standarnya.
-snip- Sudah banyak ternyata sumber ebook ataupun dalam bentuk buku cetak yang membahas terkait blockchain. -snip-
(https://www.talkimg.com/images/2025/03/19/0KBCj.png)
https://www.udemy.com/course/tpb-crypto-mining/
(https://www.talkimg.com/images/2025/03/19/0KgYG.png)
Sementara untuk materi kuliah di Universitas, asumsi saya akan berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan sebelumnya**. Saya tidak tahu persis, misalkan terjadi perubahan teknologi seperti contoh di atas apakah akan ada perubahan/penambahan informasi juga pada materinya atau tidak.Ane ga punya pengalaman mengikuti lesson yang materinya bisa berubah secepat kripto sih, cuma agak kagok juga kalau dilanjutkan gitu aja tanpa ada penyesuaian apapun. Malah bisa berimbas ke nama universitasnya nanti kalau mereka tetap mengajarkan lesson yang ada tanpa perubahan sama sekali kalau market bergerak cukup liar. Misalnya masa iya ngajarin orang mining ETH tapi ETH sudah pindah ke PoS tanpa ada penyesuaian sama sekali. Menurut ane kompromi yang masuk akal adalah menambah materi terbaru dan mengurangi porsi materi lama sebagai materi ujian kalau ga punya cukup waktu untuk mengubah semuanya dalam waktu 1 semester atau kurang.
Sementara untuk materi kuliah di Universitas, asumsi saya akan berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan sebelumnya**. Saya tidak tahu persis, misalkan terjadi perubahan teknologi seperti contoh di atas apakah akan ada perubahan/penambahan informasi juga pada materinya atau tidak.Ane ga punya pengalaman mengikuti lesson yang materinya bisa berubah secepat kripto sih, cuma agak kagok juga kalau dilanjutkan gitu aja tanpa ada penyesuaian apapun. Malah bisa berimbas ke nama universitasnya nanti kalau mereka tetap mengajarkan lesson yang ada tanpa perubahan sama sekali kalau market bergerak cukup liar. Misalnya masa iya ngajarin orang mining ETH tapi ETH sudah pindah ke PoS tanpa ada penyesuaian sama sekali. Menurut ane kompromi yang masuk akal adalah menambah materi terbaru dan mengurangi porsi materi lama sebagai materi ujian kalau ga punya cukup waktu untuk mengubah semuanya dalam waktu 1 semester atau kurang.
-snip-Ya, untuk konteks kuliah di luar negeri seperti di atas, kita bisa menggunakan pembayaran dengan BTC karena itu memang di luar teritori wilayah hukum Indonesia. Yang tidak bisa seperti saya maksud sebelumnya, untuk pembayaran perkuliahan jurusan Blockchain di sekolah tinggi atau universitas Indonesia. BTW Om Husna ada rencana untuk ikut perkuliahan online Blockchain seperti di University of Nicosia, Cyprus? Sebenarnya menarik, cuman biayanya yang bikin agak berat. :D
Saya mengambl kursus yang non-formal saja mas di Udemy, terkait Blockchain diantaranya yang berikut ini:
https://www.udemy.com/course/build-your-blockchain-az/
Lumayan padat juga materinya, saya baru sebagian mempelajari materi yang ada, contoh:
(https://www.talkimg.com/images/2025/03/11/0sYJg.png)
Akan lebih mudah jika sebelumnya sudah pernah belajar bahasa pemrograman terutama yang terkait dengan blockchain.
-snip-
Saya pernah juga ikut kursus model gini. Tapi cuma buat formalitas aja, materi pelajaran tidak saya resapi, cuma mau ambil sertifikat nya saja untuk keperluan kantor.
Jadi ketika ujian atau test, saya full 100% menggunakan AI dalam menjawab pertanyaan, termasuk juga coding2
-snip-
Saya pernah juga ikut kursus model gini. Tapi cuma buat formalitas aja, materi pelajaran tidak saya resapi, cuma mau ambil sertifikat nya saja untuk keperluan kantor.
Jadi ketika ujian atau test, saya full 100% menggunakan AI dalam menjawab pertanyaan, termasuk juga coding2
Oalah, saya malah lebih ke materi yang ada karena penasaran seperti apa pelajaran yang bisa didapat dari konten yang tercantum pada daftar isinya.
Sementara untuk sertifikat tidak terlalu menjadi target karena memang tidak memiliki kepentingan untuk memenuhi syarat pekerjaan tertentu.
Lain hal jika memang melalui jalur formal seperti di Universitas, dimana gelar yang didapat bisa digunakan untuk tujuan mendapat pekerjaan dibidang yang sesuai.
-snip-
Gelar-gelar keluaran universtitas juga tidak menjamin akan sesuai dengan bidang ilmu, Kayak saya misalnya Sarjana teknik mesin, tapi kerjaan di kantor di bidang manajemen, ngurus-ngurus administrasi, dan SDM sehingga gelar formal tidak terpakai sama sekali. Kalau untuk kursus, semisal blockchain, itu pernah saya pakai ketika diminta atasan untuk menghadiri seminar teknologi, jadi jika ada karyawan/pegawai kantor memiliki sertifikat tersebut bisa mengikuti seminar (dimana dikasih ongkos dan SPPD uang perjalanan)