Blockhain bersama dengan kepintaran buatan, mesin pembelajaran, robotik, dan teknologi augmented reality, memiliki potensi untuk mengganggu dan mengubah bentuk bisnis digital pada tahun 2018.
Peran Blockchain menjadi penting karena bisa mengamankan sektor yang tidak diperhatikan seperti ini.
Andy Cocks, Chief Technology Officer Dimension Data Asia Pacific menguatkan penjelasan Reinecke. Blockchain memiliki kemampuan untuk mengganggu dan mengubah keuangan dunia, bisnis, dan masyarakat. Tetapi perusahaan yang tidak segera memulai siklus investasi yang akan memiliki resiko paling besar untuk terganggu.
Sedangkan di Indonesia, menurut Hendra Lesmana selaku Country General Manager Dimension Data Indonesia hal serupa juga akan terjadi.
Meskipun ada kendala pada ketidaktahuan atau perlu pembelajaran oleh pemerintah untuk mengkaji lebih jauh tentang teknologi Blockchain ini. Seperti pernyataan beberapa pihak yang sudah menyatakan menolak penggunaan Bitcoin di Indonesia.
Namun, menurut Hendra hal tersebut bisa segera diatasi karena teknologi Blockchain tersebut justru akan membantu pengawasan yang desentralisasi. Sebagai contoh, bank akan lebih mudah melakukan pengawasan karena semua transaksi dengan blockchain akan transparan dan terpusat.
Singkat kata, para pelaku bisnis di Indonesia jika tidak ingin ketinggalan dalam persaingan agar segera mengadopsi teknologi Blockchain yang booming ini.