Perkembangan Cryptocurrency di Indonesia

[vegasus]

Kalau pemerintah bisa menghandle hasil pajak dari cryptocurrency dengan baik saya rasa justru bisa mendatangkan keuntungan lebih besar ke depannya, misalnya tahun ini target pajak bisa mencapai ratusan milyar bisa dialokasikan beberapa persen digunakan untuk membuat promosi tentang dunia krypto. Semakin banyaknya pengguna krypto di Indonesia semakin menambah nilai dan pundi-pundi hasil pajak bagi pemerintah sendiri ke depannya.
Cuman tau sendiri sistem transparansi pajak di negara kita, taunya cuman untung saja tanpa memikirkan feedback kepada orang yang dikutip pajak.

Ada dana pajak yang memang dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat, untuk kemajuan negara, dna emang ada uang rakyat dari pajak yang digunakan untuk itu.

tapii,,,
tahu sendiri lah, setelah uang dari pajak itu dibagi-bagian ke masing-masing instansi, BUMN, atau lainnya, ya, semuanya itu bakal kena potongan, yang sangat besar. Potongannya masuk ke kantong pribadi, masuk ke acara yang gak penting tapi menghabiskan dana ratusan juta, acara rapat tapi harus di hotel bintang 5 dan keluar kota atau bahkan keluar pulau, belum lagi yang masuk kantong, korupsi, dan lainnya. Ah sudah lah.

itu cuma oknum sih.
Tapiiiii, tahu sendiri kan oknumnya seberapa banyak.
 

[alltalk]

Danantara kayaknya sumber pendapatan utama hanya dari perusahaan besar BUMN dan saya gak begitu yakin bakal ada potensi sumber dari crypto disana.

Sumber keuangan Danantara yaitu dari dividen yang diperoleh semua BUMN per tahunnya. Nominalnya pastinya dinamis, tergantung seberapa besar dividen BUMN nya.

Cek: https://ekonomi.republika.co.id/berita/ssbh5l423/sumber-dana-danantara-terungkap-bukan-dari-bank-bumn-tapi-dividen

Kemaren dapat notifikasi dari Tokocrypto tentang kenaikan pajak transaksi crypto dan kemungkinan kita harus bayar fee untuk pajak dari trade baik jual atau beli di market lokal bakal naik dari biasanya.

Ya, ada kenaikan untuk fee transaksi di Tokocrypto. Penyesuaian ini berkaitan dengan kenaikan pajak crypto yang diterapkan pemerintah. Detailnya bisa cek langsung ke sini: https://support.tokocrypto.com/hc/id/articles/360004044591-Informasi-Biaya-Transaksi-di-Tokocrypto

Yang menarik perhatian saya pada tulisan yang terpampang di background di atas adalah: "Jika BTC naik ke Rp 20 miliar'. Tidak disebutkan kebalikannya: 'Jika Bitcoin turun ke nilai tukar sekian...'

Mungkin pemerintah melihat optimisme kenaikan harga Bitcoin di masa mendatang. Tentu tim atau orang-orang yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah pasti mengkaji sisi negatif atau resikonya juga. Tidak mungkin berinvestasi tanpa mempertimbangkan sisi resikonya, apalagi ini levelnya pemerintah. 

[koang]

Danantara kayaknya sumber pendapatan utama hanya dari perusahaan besar BUMN dan saya gak begitu yakin bakal ada potensi sumber dari crypto disana.

Sumber keuangan Danantara yaitu dari dividen yang diperoleh semua BUMN per tahunnya. Nominalnya pastinya dinamis, tergantung seberapa besar dividen BUMN nya.

Cek: https://ekonomi.republika.co.id/berita/ssbh5l423/sumber-dana-danantara-terungkap-bukan-dari-bank-bumn-tapi-dividen

Cuma mau nambahin om...
Danantara ini adalah Sovereign Wealth Fund (SWF), nantinya deviden BUMN yg bakal di-kelola tapi modal awalnya adalah dana efisiensi. Namanya SWF pengelolaannya harus pakai prinsip sesuai aturan global.
Tapi sayangnya pengurusnya di isi oleh orang yang terafiliasi dengan partai politik dan kontroversi lainnya adalah keterlibatan bank dalam skema super holding ini. Saat Bank dipaksa masuk ke dalam ekosistem Danantara, ada risiko bahwa peran mereka sebagai penyedia kredit dan alat stabilisasi moneter justru terganggu.
Ini bikin ngeri.. bukan ngeri-ngeri sedap, tapi ngeri banget!

[joniboini]

Tapi sayangnya pengurusnya di isi oleh orang yang terafiliasi dengan partai politik dan kontroversi lainnya adalah keterlibatan bank dalam skema super holding ini. Saat Bank dipaksa masuk ke dalam ekosistem Danantara, ada risiko bahwa peran mereka sebagai penyedia kredit dan alat stabilisasi moneter justru terganggu.
Ini bikin ngeri.. bukan ngeri-ngeri sedap, tapi ngeri banget!

Ane baca diskusi ini di forum lain emang ngeri" sedap sih. Takut jadi ga stabil dan mengikuti perkembangan ekonomi negara" yang ga stabil daripada ngikutin Singapura dkk. Emang kurang bisa dipercaya sih orang" yang ada hubungannya sama pemerintahan sebelumnya, walau berharap ada pemerintahan bersih juga susah sekali. Semoga saja budayawan yang punya power bakal menghentikan kekuasaan ini kek jamannya 98 dulu kalau udah keterlaluan banget, ga cuma cuit" di sosmed saja.

[alltalk]

Cuma mau nambahin om...
Danantara ini adalah Sovereign Wealth Fund (SWF), nantinya deviden BUMN yg bakal di-kelola tapi modal awalnya adalah dana efisiensi. Namanya SWF pengelolaannya harus pakai prinsip sesuai aturan global.

Terima kasih untuk tambahan info nya, Om. BTW mungkin bisa diperjelas lagi itu prinsip atau aturan globalnya seperti apa. Plus disertakan aja sumbernya kalau ada. 

Tapi sayangnya pengurusnya di isi oleh orang yang terafiliasi dengan partai politik dan kontroversi lainnya adalah keterlibatan bank dalam skema super holding ini. Saat Bank dipaksa masuk ke dalam ekosistem Danantara, ada risiko bahwa peran mereka sebagai penyedia kredit dan alat stabilisasi moneter justru terganggu.
Ini bikin ngeri.. bukan ngeri-ngeri sedap, tapi ngeri banget!

Agak sulit juga kalau nyari yang tidak terafiliasi dengan parpol. Toh kebanyakan tokoh-tokoh kita ini terafiliasi semua dengan parpol. Kalaupun tidak secara langsung, tetap saja secara tidak langsung pasti ada. Bagaimanapun sulit naik ke permukaan tanpa bantuan parpol.

Ya kalau ada role bank di situ memang ngeri-ngeri sedap. Apalagi kalau bank dunia yang masuk. Ya coba kita lihat dulu seperti apa perkembangannya. Ane juga belum paham betul bakal seperti apa mekanismenya.

[Metha Wulandarin]

fitur yang dirindukan dari indodax itu voucher nya , saya meninggalakn indodax itu masalah biaya penarikan yang cukup besar dibanding kan pertukaran yang lain ,
saat ini saya lebih banyak menggunakan pertukaran PINTU dimana penarikan tidak serumit toko yang menginginkan data penerima pernah (dibahas kemaren )

Iya sis aku juga sudh lama gak pakek TOKO sejak adanya aturan baru dan ada pair BIDR/IDR bagiku ribet, kalau dulu kita cuma trad dri token misal USDT/BIDR udah langsung bisa wd lah sekarang ribet apalagi ada aturan yang harus isi form, dahlah aku tinggalkan, sekarang aku lebih sering pakai seller telegram, kalau di hitung-hitung sama aja fee nya kalau di buatin paling 20k IDR.
Oiya kamu pakai pintu gmna, boleh spil pengalamannya dan total fee Nya?

aku gak begitu cek totalnya yang aku suka dari pintu fee penarikan hanya 4500 , pajak samalah sama yang lain ,
kalau ada stake 100 pintu bebas biaya penarikan beberapa kali dalam 1hari dan biaya traskasi klo gak salah nanti saat aku bertasaksi aku cek lagi ya sist
biar lebih detail

Iya kalau fee wd nya masih seperti dulu terap 4500 rupiah lumayan murah sih daripada cex lokal lainnya, kalau cex lokal lainnya kebanyakan di atas 5000 kalau fee trading tergantung banyak atau sedikit nya yang kita tradingkan semakin banyak semakin fede juga fee tradingnya.
Kalau kita stake pintu ya lumayan dapat benefit gratis fee wd tapi tergantung amount nya srake nya juga sih.

[koang]

Cuma mau nambahin om...
Danantara ini adalah Sovereign Wealth Fund (SWF), nantinya deviden BUMN yg bakal di-kelola tapi modal awalnya adalah dana efisiensi. Namanya SWF pengelolaannya harus pakai prinsip sesuai aturan global.

Terima kasih untuk tambahan info nya, Om. BTW mungkin bisa diperjelas lagi itu prinsip atau aturan globalnya seperti apa. Plus disertakan aja sumbernya kalau ada. 

Yang saya maksud sesuai aturan global di sini adalah prinsip dan praktik yang diterima secara umum dan didukung secara sukarela oleh anggota IFSWF (International Sovereign Wealth Fund Forum) yang dirancang untuk mendorong tata kelola yang baik, akuntabilitas, transparansi, dan praktik investasi yang bijaksana.
https://www.ifswf.org/

[alltalk]

Yang saya maksud sesuai aturan global di sini adalah prinsip dan praktik yang diterima secara umum dan didukung secara sukarela oleh anggota IFSWF (International Sovereign Wealth Fund Forum) yang dirancang untuk mendorong tata kelola yang baik, akuntabilitas, transparansi, dan praktik investasi yang bijaksana.
https://www.ifswf.org/

Baik. Thanks untuk penjelasannya, Om. 


Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), baru-baru ini menggandeng OJK untuk meningkatkan edukasi aset digital untuk masyarakat Indonesia. Dalam momen ini OJK menyatakan perlu kerjasama untuk mencegah modus penipuan seperti investasi bodong. Nah kalau token-token artis yang tidak ada kejelasannya sampe sekarang, itu termasuk proyek bodong atau bukan ya? Kalau itu termasuk, kan harusnya ada tindak lanjut. 

Sumber: https://finance.detik.com/fintech/d-7805136/ojk-buka-suara-soal-transparansi-dan-keamanan-kripto?page=1

[UNIVERSE]

tapii,,,
tahu sendiri lah, setelah uang dari pajak itu dibagi-bagian ke masing-masing instansi, BUMN, atau lainnya, ya, semuanya itu bakal kena potongan, yang sangat besar. Potongannya masuk ke kantong pribadi, masuk ke acara yang gak penting tapi menghabiskan dana ratusan juta, acara rapat tapi harus di hotel bintang 5 dan keluar kota atau bahkan keluar pulau, belum lagi yang masuk kantong, korupsi, dan lainnya. Ah sudah lah.

itu cuma oknum sih.
Tapiiiii, tahu sendiri kan oknumnya seberapa banyak.
 

Bukan cuman dipotong di tengah jalan, tapi dari pihak pajak sendiri juga sudah kena potong berapa persen. Nama potongannya mungkin bisa macam2, bisa disebut dana administrasi atau semacamnya. Tapi yang jelas tetap ada dana yang sampe ke tujuan walaupun jauh dari nominal awalnya. Ya namanya oknum, bisa datang dari lembaga atau instansi mana saja. Sayangnya jumlah oknum ini tidak terhitung ya. 

[MUGNIA]

fitur yang dirindukan dari indodax itu voucher nya , saya meninggalakn indodax itu masalah biaya penarikan yang cukup besar dibanding kan pertukaran yang lain ,
saat ini saya lebih banyak menggunakan pertukaran PINTU dimana penarikan tidak serumit toko yang menginginkan data penerima pernah (dibahas kemaren )

Iya sis aku juga sudh lama gak pakek TOKO sejak adanya aturan baru dan ada pair BIDR/IDR bagiku ribet, kalau dulu kita cuma trad dri token misal USDT/BIDR udah langsung bisa wd lah sekarang ribet apalagi ada aturan yang harus isi form, dahlah aku tinggalkan, sekarang aku lebih sering pakai seller telegram, kalau di hitung-hitung sama aja fee nya kalau di buatin paling 20k IDR.
Oiya kamu pakai pintu gmna, boleh spil pengalamannya dan total fee Nya?

aku gak begitu cek totalnya yang aku suka dari pintu fee penarikan hanya 4500 , pajak samalah sama yang lain ,
kalau ada stake 100 pintu bebas biaya penarikan beberapa kali dalam 1hari dan biaya traskasi klo gak salah nanti saat aku bertasaksi aku cek lagi ya sist
biar lebih detail

Iya kalau fee wd nya masih seperti dulu terap 4500 rupiah lumayan murah sih daripada cex lokal lainnya, kalau cex lokal lainnya kebanyakan di atas 5000 kalau fee trading tergantung banyak atau sedikit nya yang kita tradingkan semakin banyak semakin fede juga fee tradingnya.
Kalau kita stake pintu ya lumayan dapat benefit gratis fee wd tapi tergantung amount nya srake nya juga sih.

Haha ia pokok nya pintu sekrang tempat penarikan favorite , dulu ak  awalnya pake indodax , ada  toko aku pindah toko  ada  yang lebih murah lagi ya pasti dicari secara sist  penarikan saya gak jut jutan  jadi sebisa mungkin cari fee yang murah 

[bounceback]

Haha ia pokok nya pintu sekrang tempat penarikan favorite , dulu ak  awalnya pake indodax , ada  toko aku pindah toko  ada  yang lebih murah lagi ya pasti dicari secara sist  penarikan saya gak jut jutan  jadi sebisa mungkin cari fee yang murah

Sebenarnay semua market lokal fee trade dan pajaknya sama aja karena mengikuti regulasi dari Bappeti entah itu Indodax, Tokocrypto maupun market Pintu.
Cuman yang membedakan hanya fee penarikan saja kalau di Tokocrypto biasanya 10k per sekali penarikan dan di Pintu masih bertahan 4,5k sampai saat ini dan fee paling murah untuk semua market lokal saat ini.

Kalau saya masih bertahan di Tokocrypto meskipun harus gelut sama CS nya dlu pas deposit saldo entah dari Binance atau pembayaran langsung dari signature sering saldo ditahan. Harus isi form terlebih dahulu dan menjelaskan dari mana saldo yang kita dapat padahal jumlah bayaran dari signature tidak sampai 50$.

[MUGNIA]

Haha ia pokok nya pintu sekrang tempat penarikan favorite , dulu ak  awalnya pake indodax , ada  toko aku pindah toko  ada  yang lebih murah lagi ya pasti dicari secara sist  penarikan saya gak jut jutan  jadi sebisa mungkin cari fee yang murah

Sebenarnay semua market lokal fee trade dan pajaknya sama aja karena mengikuti regulasi dari Bappeti entah itu Indodax, Tokocrypto maupun market Pintu.
Cuman yang membedakan hanya fee penarikan saja kalau di Tokocrypto biasanya 10k per sekali penarikan dan di Pintu masih bertahan 4,5k sampai saat ini dan fee paling murah untuk semua market lokal saat ini.

Kalau saya masih bertahan di Tokocrypto meskipun harus gelut sama CS nya dlu pas deposit saldo entah dari Binance atau pembayaran langsung dari signature sering saldo ditahan. Harus isi form terlebih dahulu dan menjelaskan dari mana saldo yang kita dapat padahal jumlah bayaran dari signature tidak sampai 50$.

Itu toko yang bikin saya gak pake lagi kalau gak bener bener butuh , belom lagi kalau mau kirim kirim butuh isi data saya maunya sset set cair gitu aja , soalnya gak banyak doit yang dicairin
Masalah pajak sih sama aja  gak ada komplain karena udah keputusan pemwrintah

[Vx1]

Kalau saya masih bertahan di Tokocrypto meskipun harus gelut sama CS nya dlu pas deposit saldo entah dari Binance atau pembayaran langsung dari signature sering saldo ditahan. Harus isi form terlebih dahulu dan menjelaskan dari mana saldo yang kita dapat padahal jumlah bayaran dari signature tidak sampai 50$.

Sampai segitunya ya Bro kasih penjelasan segala ke CS nya, saya sih gak punya pengalaman dengan market2 lokal kecuali Indodax jamannya pake Voucher dulu. Setelah voucher gak ada saya pake Exchange luar untuk penarikan hasil signature. Pake p2p selama ini lancar saja, tapi ya itu saya gak pernah narik dalam jumlah besar selama ini.

[alltalk]

Sebenarnay semua market lokal fee trade dan pajaknya sama aja karena mengikuti regulasi dari Bappeti entah itu Indodax, Tokocrypto maupun market Pintu. Cuman yang membedakan hanya fee penarikan saja kalau di Tokocrypto biasanya 10k per sekali penarikan dan di Pintu masih bertahan 4,5k sampai saat ini dan fee paling murah untuk semua market lokal saat ini.

Untuk fee trading, sepertinya tidak mutlak semuanya sama. Mungkin penerapan pajaknya saja yang sama, tapi untuk fee trading tergantung dengan aturan exchange masing-masing. Sejauh ini saya belum pernah nyoba Pintu, saya hanya menggunakan Indodax dan Tokocrypto. Untuk fee WD ke rekening, sepemahaman saya keduanya sama Rp 10.000. Cuman untuk fee trading, saya ngerasa Indodax sekarang lebih ringan fee nya. CMIIW

Kalau saya masih bertahan di Tokocrypto meskipun harus gelut sama CS nya dlu pas deposit saldo entah dari Binance atau pembayaran langsung dari signature sering saldo ditahan. Harus isi form terlebih dahulu dan menjelaskan dari mana saldo yang kita dapat padahal jumlah bayaran dari signature tidak sampai 50$.

Kalau saya pake dua2nya untuk exchange lokal, Indodax dan Tokocrypto. Sedangkan untuk exchange luar, saya kebanyakan hanya di Binance. Untuk convert BTC ke USDT, sepertinya lebih ringan di Binance. Tapi kalau mau langsung BTC ke Rupiah, ya bisa langsung ke Tokocrypto atau Indodax. BTW itu form apa? Setau saya form yang diisi cuman form untuk kirim-kirim. Cuman mintak nama dan alamat tok, gak harus nama dan alamat lengkap juga.

[bounceback]

Kalau saya pake dua2nya untuk exchange lokal, Indodax dan Tokocrypto. Sedangkan untuk exchange luar, saya kebanyakan hanya di Binance. Untuk convert BTC ke USDT, sepertinya lebih ringan di Binance. Tapi kalau mau langsung BTC ke Rupiah, ya bisa langsung ke Tokocrypto atau Indodax. BTW itu form apa? Setau saya form yang diisi cuman form untuk kirim-kirim. Cuman mintak nama dan alamat tok, gak harus nama dan alamat lengkap juga.

Sebenarnya saya juga pakek kedua exchange lokal tersebut Indodax dan Tokocrypto, kebetulan aja di Indodax saldo trading lagi nyangkut dan masih proses recovery modal jadi jarang saya pakek Indodax buat WD ke market. Dulu WD pas masih sistem vocuher dan feenya lumayan mencekak untung sekarang fee WD di Indodax sudah lumayan murah 10k entah 12k untuk saat ini.
Kalau di Tokocrypto saya hanya gunakan untuk withdraw ke rekening saja dan konversi saldo USDT ke IDR untuk bisa WD, lumayan selisih fee nya kalau dijual langsung ke pengepul mending WD sendiri ke market lokal dan prosesnya juga lumayan cepat hanya 5 menitan saja.