Intro
Tujuan utama dari kegiatan trading ialah untuk mendapatkan profit yang maksimal, oleh karena itu seorang trader dituntut untuk bisa memanfaatkan setiap momen yang ada didalam market dan sebisa mungkin menghindari potensi loss yang juga bisa muncul kapan saja.
Tentunya setiap trader tidak ingin mengalami kerugian pada saat melakukan kegiatan trading, akan tetapi untuk menghindari loss tersebut bukanlah suatu perkara yang mudah. Setidaknya jika pada saat trading dihadapkan pada kondisi yang berpotensi besar menjadi loss, maka seorang trader dituntut untuk bisa menekan potensi loss tersebut seminim mungkin dengan cara menerapkan manajemen resiko didalam kegiatan tradingnya.
Tahapan Manajemen Resiko saat melakukan kegiatan trading (Cryptocurrency) :
1. Manajemen Resiko Dasar
Mengetahui karakteristik investasi yang dilakukan.
Cryptocurrency memiliki potential return yang tinggi sehingga otomatis Level Risk juga akan tinggi, sehingga jika disatu sisi trader memiliki potensi besar untuk bisa menghasilkan profit maka disatu sisi lainnya pelaku trading juga dihadapkan pada potensi kerugian yang nilainya juga besar.
Penentuan modal.
Karena investasi (trading) pada cryptocurrency adalah high-risk/return, maka gunakan modal dari dana yang tidak memiliki beban (bukan dana hasil pinjaman atau dana yang dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari).
Pahami profil dari diri sendiri.
Setiap trader pastinya harus memiliki senjata dan tameng pada saat dia terjun ke dalam market, jadi standarisasi skill trading buat trader sangatlah penting (kemampuan trading akan meningkat jika hal tersebut terus diasah). Dan dalam melakukan kegiatan trading seorang trader dituntut juga untuk bisa disiplin, sabar dan memiliki emosi yang stabil.
2. Manajemen Resiko saat bertransaksi
Resiko Total Ekuitas
Setelah modal trading ditentukan, maka seorang trader harus menentukan berapa besar margin yang akan digunakan untuk bertrading. Semakin besar margin (volume trading) yang digunakan maka resikonya juga akan semakin besar.
Resiko Total Ekuitas = Volume Trading / Modal Trading * 100%
Sehingga bisa disimpulkan, bahwa semakin tinggi resiko ekuitas yang ditentukan maka kesempatan entry yang bisa dilakukan akan semakin sedikit dan semakin tinggi equitas yang dipilih maka potensi profit/loss pada satu transaksi juga akan tinggi.
Risk-Reward Ratio
Rasio yang digunakan untuk membandingkan potensi profit dan resiko loss yang bakal diterima pada saat melakukan kegiatan trading. Sehingga pada manajemen ini seorang trader harus bisa menentukan parameter cut-loss dan target-profit pada saat masuk kedalam market.
Contoh : Seorang trader menentukan Risk-Reward Ratio 1:3, maka pada saat trader tersebut melakukan open position diharga $8000 dan memasang target TP di $8600, parameter cut-loss yang digunakan harusnya adalah $7800.
3. Manajemen resiko pada Market
Suatu market tentunya akan selalu mengalami perubahan harga dan memiliki tingkat volatilitas yang naik turun, sehingga hal ini tentunya juga akan menimbulkan potensi munculnya resiko yang bisa berdampak pada aset setiap pelaku market. Resiko ini bisa muncul kapan saja, oleh karena itu untuk mengatasi keadaan tersebut seorang trader harus memiliki strategi yang matang.
Analisa market.
Analisa market bisa dilakukan dengan cara menggunakan parameter-parameter indikator teknikal (Technical Analysis) maupun mengacu pada analisa Fundamental.
Pengambilan keputusan.
Seorang trader harus disiplin menerapkan strategi yang dibuatnya, jadi apapun kondisi yang sedang terjadi didalam market, trader tersebut dituntut untuk bisa menentukan posisi berdasarkan parameter yang telah ditentukan (Cut-loss, buy the dip, asset switch, hodl, etc).
Referensi :
https://www.seputarforex.com/artikel/manajemen-resiko-pada-forex-62019-31