Wah ... sepertinya saya ketinggalan informasi dari perbincangan rekan rekan disini soal NFT, ingin sekali juga mengetahui lebih detailnya

Jakarta, CNBC Indonesia
Aset Non-fungible Token atau NFT mendadak jadi bahan pembicaraan. Penyebabnya banyak pihak yang menjual aset digitalnya dengan harga hingga miliaran rupiah.
Lalu apa sebenarnya NFT? Dalam ilmu ekonomi, aset tersebut dapat ditukarkan dengan unit yang mudah dipertukarkan seperti uang. Namun bila tidak dapat ditukar berarti obyek tersebut memiliki sifat unik sebut saja bisa rumah atau lukisan seperti Monalisa.
NFT ini merambah juga ke dunia digital, dimana obyek digital bisa dipertukarkan. Token digital bisa sebagai sertifikat kepemilikan untuk aset-aset tersebut termasuk yang berbentuk digital, dikutip BBC, Selasa (16/3/2021).
Obyek digital bisa seperti gambar, musik, hingga otak yang diunduh dan menjadi AI. Tak menutup kemungkinan juga menjual tweet.
Hal ini dilakukan pendiri dan CEO Twitter Jack Dorsey. Dia menjual cuitan pertamanya sebagai NFT. Cuitan berusia 15 tahun itu hanya berisi kalimat sederhana 'just setting up mytwttr'.
Melansir The Verge, nyatanya banyak orang yang mau merogoh kocek dalam untuk membeli aset tersebut. Misalnya video 50 detik Grimes yang dibayar hampir US$390 ribu (Rp5,6 miliar) atau US$6,6 juta (Rp95,7 miliar) untuk video Beeple.
Masalahnya aset digital dapat diduplikasi atau diperbanyak. Di sanalah NFT bekerja dan karya seni dapat ditokenisasi untuk kepemilikan seseorang pada aset digitalnya, seperti membeli barang dengan tandatangan yang dicetak.
Soal apakah ini jadi tren yang tahan lama, Pendiri dan Managing Partner Spice VC, Tal Elyashiv mengatakan kemungkinan itu ada. Menurutnya akan ada perbedaan besar di sana.
"Menurut saya ini sangat nyata dan saya pikir akan banyak kekuatan untuk bertahan," kata dia, dikutip CNN.
Shelupinin, salah seorang penjual karyanya dengan NFT menyebutkan hal yang sama. Dia meyakini pasar NFT akan berkembang selama cryptocurency (mata uang digital) khususnya ethereum dibangun di atasnya terus tumbuh.
Sebagai informasi, sejak 2019 lalu dia telah menjual 226 karya yang berbeda. Hanya senilai 15 ETH atau sekitar US$27 ribu (Rp389,4 jutaan).
"Peningkatan jumlah uang di ekosistem ethereum harus 'di parkir' di suatu tempat dan NFT merupakan tempat terbaiknya," kata dia.
Menurut laporan situs blockchain Non Fungible dan anak usaha BNP Paribas L'Atelier bulan lalu, pasar NFT naik empat kali lipat pada 2020 lalu. Angkanya telah menyentuh lebih dari US$250 juta.
Sementara itu untuk Ethereum pada Januari 2019 akunnya melonjak 160%. Sementara harga mata uangnya melonjak mencapai 1.355%.
Link :
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210316161344-37-230575/mengenal-aset-kripto-nft-yang-dihargai-miliaran-rupiah