-snip-
Semua transaksi di luar negeri juga menggunakan bukan mata uang lokal, misal menggunakan USD tetap dihitung nanti nilai USD terhadap IDR -snip-
Sebagaimana yang saya sebutkan sebelumnya, user dari Indonesia bisa saja membeli barang dari luar negeri bahkan dengan Bitcoin, dll. karena penggunaan Rupiah tentu dikecualikan untuk transaksi internasional.
-snip-
Sementara itu, bagi user bisa saja membeli barang semisal mobil dengan menggunakan mata uang fiat selain Rupiah (USD, dll.) termasuk dengan mata uang kripto (Bitcoin, dll.) jika penjualnya berada diluar wilayah hukum Indonesia dan mereka menyediakan opsi pembayaran yang demikian.
-snip- cuman pas USD tinggi terpaksa bayar bea cukai lumayan besar, namun saat USD lagi posisi turun bea cukai mungkin juga turun.
Untuk masalah naik turunnya harga Bitcoin, USD dll., mestinya hitungan pajak mengacu pada nilai tukar pada saat transaksi dan besaran prosentase pajaknya berdasarkan ketentuan yang berlaku dan sudah dalam hitungan Rupiah. Kalau pada saat bayar bea cukai masih mengacu pada USD atau Bitcoin, jelas bisa naik atau turun nilai tukarnya.
Dengan kata lain, besaran pajak sudah dikunci menggunakan kurs saat transaksi sebagaimana pada nilai USD atau Bitcoin yang digunakan saat transaksi.
Jo Chirawat menggunakan aplikasi Zipmex untuk membayar uang muka dalam bentuk bitcoin kepada Renazzo Motor Co. Ltd. Sisa pembayaran pembelian Lamborghini juga akan dibayarkan dalam bentuk bitcoin.
Transaksi pembelian Lamborghini itu menyusul pengumuman pada Maret oleh Tesla yang mulai menerima pembayaran bitcoin. Melalui jaringan pembayaran kripto milik Zipmex, yakni ZipSpend, Renazzo Motor menerima pembayaran dalam bitcoin (BTC), USD tether (USDT), dan token Zipmex (ZMT) dengan verifikasi instan. Kurs tukar akan dikunci pada saat pembelian untuk mengurangi potensi volatilitas.