Di era tahun 90-an, terbentuk sebuah komunitas yang menamai diri sebagai
Cypherpunk. Komunitas ini merupakan kumpulan orang-orang yang menentang kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang berusaha menghalang-halangi perkembangan teknologi kriptografi. Para anggota
Cypherpunk merupakan mereka yang menganut paham libertarian, yang sangat mendambakan kebebasan penuh seseorang tanpa terkekang aturan yang terlalu ketat oleh pemerintah. Mereka saling bertukar pikiran melalui mailing list (milis) dan melakukan perWord blocked to prevent spaman secara rutin.
Pada tahun 1992, Jim Bell merumuskan 2 komponen utama untuk mewujudkan sebuah pasar yang menjual barang apapun. Kedua komponen utama tersebut adalah pesan terenkripsi yang dapat dikirim melalui jaringan Internet dan mata uang yang bersifat anonim
[1]. Kedua komponen utama tersebut ditegaskan lagi dalam perWord blocked to prevent spaman mereka yang pertama, yang menghasilkan sebuah dokumen yang disebut dengan
The Crypto Anarchist Manifesto [2] dan kemudian disusul dengan dokumen lain berjudul A Cypherpunk's Manifesto
[3].
Kedua dokumen tersebut dengan gamblang menggambarkan kondisi masyarakat yang ingin dicapai oleh komunitas
Cypherpunk, yakni agar setiap orang memiliki kebebasan untuk bertransaksi secara anonim tanpa harus menyerahkan identitas kepada lawan transaksi, tidak peduli apakah transaksi tersebut sah maupun melanggar hukum yang dilakukan melalui jaringan Internet. Selain itu mereka juga ingin memastikan bahwa setiap orang mampu bertukar pesan dengan orang lain tanpa harus mengkhawatirkan risiko kebocoran rahasia pesan yang dikirim tersebut kepada orang yang tidak berhak dalam proses transmisi pesan tersebut dari pihak pengirim kepada penerima. Dengan demikian para anggota
Cypherpunk yang memang memiliki pengetahuan tentang keamanan, kriptografi, dan pemrograman secara aktif mengembangkan berbagai metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Dari cerita di atas dapat dipahami bagaimana mereka sangat lekat kaitannya dengan perkembangan cryptocurrency yang diawali dengan kemunculan Bitcoin. Konsep-konsep mata uang virtual yang anonim tersebut tidak datang secara tiba-tiba, tetapi telah mengalami penggodokan ide yang cukup panjang.
Salah satu tonggak bersejarah yang mengawali pengembangan mata uang anonim adalah paper yang ditulis oleh
David Chaum berjudul
"Blind signatures for untraceable payments" [4]. Tujuan dari
blind signature adalah untuk menutupi identitas pihak yang melakukan pembayaran. Proses pembayaran ini dilakukan dengan perantara bank.
Dengan menggunakan
blind signature, pihak bank maupun penerima pembayaran tidak dapat mengidentifikasi siapa pihak yang membayar, meskipun proses otentifikasi dan otorisasi dapat dilakukan oleh bank sebelum merilis pembayaran kepada penerima pembayaran. Setahun kemudian, Chaum menerbitkan paper berikutnya,
"Security without identification: Transaction system to make big brother obsolete" [5] yang memberikan pemaparan yang lebih terperinci soal konsep
blind signature.
Catatan kaki:- Jamie Bartlett, The Dark Net: The Random House, 2014.
- Timothy C. May. (1992, 19 March). The Crypto Anarchist Manifesto.
https://www.activism.net/cypherpunk/crypto-anarchy.html - Eric Hughes. (1993, 19 March 2017). A Cypherpunk's Manifesto.
https://www.activism.net/cypherpunk/manifesto.html - David Chaum, "Blind signatures for untraceable payment," in Advances in cryotology, 1983.
Alternatif salinan dokumen: https://sceweb.sce.uhcl.edu/yang/teaching/csci5234WebSecurityFall2011/Chaum-blind-signatures.PDF - David Chaum, "Security without identification: Transaction systems to make big brother obsolete", Communications of the ACM, vol. 28, 1985.
https://chaum.com/security-without-identification/
Referensi:- Dimaz A.W. & Oscar D., Blockchain dari Bitcoin untuk Dunia, hal. 1-2, 2017: Jasakom
[email protected] ; @kriptologi
- Guneet Kaur, What is cypherpunk?, 2023:
https://cointelegraph.com/learn/what-is-cypherpunk-
https://bitcoinwiki.org/wiki/cypherpunk