Maksudnya mungkin : Pantulan harga saat terjadi harga Dump , benarkah begitu pak?
Butul
Tapi dalam dunia perdagangan , sepertinya saya fix tidak tahu hal seperti ini tidak populer (dilarang). Kebetulan juga saya mengetahui Bitcoin dan Cryptocurrency yg lain itu karena ada airdrop , bukan dari berdagang.
Bukan dilarang gan, sama kek agan misalnya pakai bahasa daerah ke orang yang daerahnya berbeda pasti ga nyambung. Mending pakai Bahasa Indonesia sehingga semua mengerti apa yang dibahas. Maka dari itu untuk istilah/jargon itu tidak perlu banyak dipakai, ya kecuali yang sudah dipakai di skala internasional. Misalnya
rebound, semua trader pasti tau, kalau ga tau ya salah dia sendiri

"cash is king"
Bahkan untuk kata-kata seperti ini juga saya baru mengenalnya sekarang karena saya memang awam untuk dunia perdagangan.
Bahkan untuk Bitcoin juga , kirain saya yg paling utama adalah Hold Bitcoin untuk jadi King tapi nyatanya salah dan ternyata adalah "cash is king" alias USD/IDR adalah Raja.
Istilah tsb digunakan untuk menegaskan pentingnya cash (dalam hal ini semua bentuk mata uang lokal termasuk tabungan, saldo gopay, dsb.), jadi jangan melupakan adanya cash pada dompet (
cash management) agan. Kalau mengutamakan katakanlah BTC, itu ga bisa dengan cepat buat beli kebutuhan sehari-hari nanti kalau ada kebutuhan mendesak. Ga bisa juga dengan cepat membeli apapun yang harganya sedang bagus, katakanlah tetangga sebelah BU jual tanah, tapi harga BTC baru longsor, jadi ga bisa beli padahal menggoda. Makanya harus ada cash karena itu yang paling cepat/liquid.
Jadi bukan berarti hodl BTC adalah salah, cuma lebih baik kalau tidak menaruh semua telur pada satu keranjang. Ada kripto, emas, saham, uang tunai, tanah, dsb. Kalau satu keranjang jatuh, telur di keranjang yang lain masih aman. Dan yang terpenting, harus ada cash dalam portfolio tsb! Ga ada saham gpp, ga ada emas dsb pun ga masalah.