Sudah banyak orang-orang yang kerja online, jadinya masyarakat sudah mulai paham.
Ane rasa ini ada benarnya di lingkungan ane. Mungkin ada faktor pasca covid yang bikin banyak pengangguran dulunya, jadi banyak yang banting setir nyari ini itu sampe akhirnya banyak yang makin kenal dengan dunia freelancing. Bahkan teman-teman ane udah pada banyak yang punya akun di situs freelance luar dan dapet proyek kayak Upwork, Outlier, dkk. Kripto kayaknya juga makin populer sih, walau keknya rata" pada nyari posisi di perusahaan yang bergerak di bidang kripto, baik marketing, exchange lokal, dkk. Sigcamp kayaknya ga sepopuler itu sih, mungkin karena sifatnya yang ga ada kontrak formal dkk juga.
Iya benar, semenjak masa covid, bekerja secara online di rumah sudah mulai semakin banyak yang paham. Sebelum-sebelumnya, ketika seseorang yang jarang keluar rumah, namun memiliki kekayaan yang bagus, maka orang-orang sekelilingnya ada yang berprasangka terkait pesugihan dan lain-lain. Kita sudah menemui banyaknya persepsi dan tuduhan seperti itu yang sempat viral.
Bukan hanya itu, ketika kita memperkenalkan diri dengan bekerja secara online, pasti anggapan masyarakat yang masih umum adalah:
“oh jualan online? Jualan apa”.
Namun beruntung sekali untuk saat ini, pola pikir masyarakat kita sudah mulai terbuka, dan iya memang, sudah banyak pekerjaan online yang ditakuti. Bahkan di perumahan saya tinggal, memang ada beberapa yang kerja secara remote pada perusahaan Singapura, beberapa menjadi affiliate TikTok yang hasilnya juga wow, serta ada juga yang masuk dalam bisnis crypto, hanya saja khusus yang crypto, kami masih cukup tertutup karena memang di sini masih ada yang beranggapan bahwa crypto itu identik dengan gambling, sejelas apapun kami memberi penjelasan, mereka seakan masih tertutup. Sayangnya masih ada saja yang belum bisa menerima dengan beberapa gebrakan teknologi baru seperti ini.