Ya iya, bayangin aja, UMR di sini aja masih 2 jutaan, sedangkan harga kebutuhan bahan pokok aja udah naik, jadi ya kurang deh terlebih bagi para pasangan muda yang pengen punya rumah sendiri. Nah, sedangkan kerja jadi TKI itu gajinya bisa 6x lipat lebih, makan tidur sudah terjamin gak perlu ngeluarin uang lagi, kecuali kalau pas ada libur atau makan di luar, itu aja pastinya bisa disave. cuma ya emang harus kuat lahir batin, karena biasanya kalau kontrak kerja kayak gitu sekitar 3 tahun. Dan satu lagi, wajib lewat lembaga yang resmi, jangan sampai bermasalah.
daripada lembaga dari pemerintah indo
mending langsung pakai jalur mandiri dari pemerintah jepang
lebih terjamin, cuma terkadang orang kita aja malas untuk membaca dan mencari informasi
maunya disuapin melulu makanya mudah terkena jalur illegal
yang ada malah melakukan tindakan kriminal disana untuk bertahan hidup
parah kan
Makanya aku bilang lembaga yang resmi, entah itu dari pemerintah / swasta / atau dari Jepang langsung, yang penting resmi.
Pengalaman dulu bu lik ku pernah kerja jadi TKW di Malaysia, dia kerja baru beberapa bulan, lewat lembaga, tapi ternyata lembaganya itu ada masalah, intinya nggak resmi lah (aku juga kurang paham permasalahannya soalnya masih kecil), nah setelah beberapa bulan, dia gak digaji, dia kabur, sempat terkatung-katung gak bisa hubungi siapa-siapa, ngumpet karena takut ketangkap juga karena gak bawa identitas, untung keWord blocked to prevent spam TKW juga terus ditolongin orang dibawa ke KBRI atau apa gitu dulu ceritanya, ternyata gak ada datanya, mana semua identitas dia ditahan sama bosnya. Jadi, ya dipulangkan, kerja udah beberapa bulan, bukannya dapat duit malahan keluar duit buat urus ini itu.
Nah setelah itu, jadi pembelajaran banget, akhirnya beberapa tahun kemudian berangkat lagi, tapi bener-bener ngecek lembaganya yang resmi dan akhirnya betah sampai beberapa kali kontrak kerja.
Bahkan saking worth it nya jadi TKI yang kerja di LN, sampai beberapa generasi sekarang dari keluargaku juga banyak yang masih jadi TKI, betah bangte pokoknya, ada yang sampai belasan tahun, baru akhirnya bener-bener pulang gak berangkat lagi 2 tahun belakangan.