Umroh dan Haji dari Bitcoin, adakah yang pernah?

[joniboini]

Agak heran kenapa harus nunggu sampe puluhan tahun ya. Apa di negara lain juga sampe puluhan tahun nunggunya?

Kalau ga mau berburuk sangka sih beberapa sebabnya bisa jadi karena kuota yang disediakan per negara emang terbatas, dan yang minat haji dari Indo banyak karena populasinya juga besar, jadinya harus nunggu. Kalau mau berburuk sangka sih mungkin emang sengaja dibuat antri biar harga slotnya makin tinggi. Tapi apapun itu ane sepakat kalau pengelolaan dana harus lebih transparan. Ga cuma terbatas di haji aja sih, dari zakat dkk juga bisa ditingkatkan lagi transparansinya. Kan sebel juga kalau udah jual Bitcoin tapi duitnya ternyata dibawa lari.

[vegasus]

Dari berita yang ane cari sih keknya belum pernah ada cerita kaya gini gan. Yang sering muncul malah debat kehalalan Bitcoin itu sendiri, jadi kalaupun ada yang pake dana Bitcoin buat haji mungkin ga publikasi ke internet karena menghindari nyinyiran orang. Belum lagi kalau nanti nama kita dikutip dimana" jadi banyak orang yang tahu orang ini pernah punya tabungan Bitcoin banyak, sehingga bisa jadi target spam dkk.

Yup setuju, kalaupun naik haji atau umroh paka dana hasil dari crypto, udah mending diem-diem aja. soalnya tingkat kejulidan dan kenyinyiran masayarakat Indonesia itu masih di angka yangs angat tinggi. dan pro kontra tentang halal dan haram sepertinya masih terngiang-ngiang di telinga masyarakat secara umum. Ya gimanapun kalau yang berhubungan dengan hal-hal yang kayak gini, sering banget jadi rame.

tapi kalau aku pribadi, sekarang ini masih belu ke arah sana, masih menabung dari crypto ini untuk keperluan lainnya. tapi emang pastinya ada harapan sih suatu saat nanti, setidaknya umroh. Kalau haji, kayaknya harus lebih berusaha lagi biar pakai layanan haji Plus aja, biar gak usah nunggu antrian belasan tahun.

[kai]

....
tentunya ada niat menabung bitcoin tiap hari, minggu, bulan dan pertahun untuk berangkat haji atau umroh. Ada yang pernah?

Saya memiliki teman di komunitas kalau dia ini ada niatan untuk umroh ataupun haji tapi sayangnya sepertinya dia ini belum memiliki yg namanya keyakinan yg kuat untuk berangkat.
Setahu saya (jika saya tidak salah) beliau ini memang memiliki aset cryptocurrency banyak juga pak , ada yg membocorkan informasinya kalau beliau ini memiliki Bitcoin nya hampir puluhan dan itu yg baru di ketahui saja. Belum aset yg dia simpan di personal wallet yg di hidden.

Secara finansial keuangan saya pikir beliau ini sangat mampu untuk naik haji atau umroh tapi keyakinan yg kuat yg belum mampu untuk berangkat ke tanah Suci.
Walaupun saya heran kenapa beliau ini belum berangkat haji atau umroh tapi saya yakin faktor "Keyakinan yg Kuat" juga sangat berpengaruh kepada diri kita untuk berangkat umorh ataupun haji.

[joniboini]

ada yg membocorkan informasinya kalau beliau ini memiliki Bitcoin nya hampir puluhan dan itu yg baru di ketahui saja. Belum aset yg dia simpan di personal wallet yg di hidden.

Mungkin agak off-topic tapi maksudnya ini bocoran sumbernya dari orang yang jadi tempat cerita sama pemilik BTC yang agan maksud apa gimana gan? Ngeri juga kalau sampe tabungan BTC diketahui orang, apalagi kalau kita ga pernah curhat sama orang lain. Kalau beneran isunya udah beredar ke publik bisa rawan kena maling itu ntar rumahnya, atau malah serangan $5 attack. Bisa jadi duitnya ludes duluan sebelum dikonversi buat dana haji.

[DroomieChikito]

....
tentunya ada niat menabung bitcoin tiap hari, minggu, bulan dan pertahun untuk berangkat haji atau umroh. Ada yang pernah?

Saya memiliki teman di komunitas kalau dia ini ada niatan untuk umroh ataupun haji tapi sayangnya sepertinya dia ini belum memiliki yg namanya keyakinan yg kuat untuk berangkat.
Setahu saya (jika saya tidak salah) beliau ini memang memiliki aset cryptocurrency banyak juga pak , ada yg membocorkan informasinya kalau beliau ini memiliki Bitcoin nya hampir puluhan dan itu yg baru di ketahui saja. Belum aset yg dia simpan di personal wallet yg di hidden.

Secara finansial keuangan saya pikir beliau ini sangat mampu untuk naik haji atau umroh tapi keyakinan yg kuat yg belum mampu untuk berangkat ke tanah Suci.
Walaupun saya heran kenapa beliau ini belum berangkat haji atau umroh tapi saya yakin faktor "Keyakinan yg Kuat" juga sangat berpengaruh kepada diri kita untuk berangkat umorh ataupun haji.

Berangkat ke tanah suci itu sebuah panggilan dari Allah SWT, ada banyak orang-orang kaya muslim di luar sana yang sangat mampu berangkat, bahkan bisa haji Furoda yg bisa berangkat sekarang juga, namun karena belum ada panggilan atau undangan dari Allah SWT, mereka-mereka ini belum tergerak hatinya untuk ke sana. Begitu juga sebaliknya, bahkan yang tidak ada uang sekalipun, jika sudah ada panggilan, akan berangkat dengan berbagai cara, seperti penjual teh.

[ropyu1978]

Dari berita yang ane cari sih keknya belum pernah ada cerita kaya gini gan. Yang sering muncul malah debat kehalalan Bitcoin itu sendiri, jadi kalaupun ada yang pake dana Bitcoin buat haji mungkin ga publikasi ke internet karena menghindari nyinyiran orang. Belum lagi kalau nanti nama kita dikutip dimana" jadi banyak orang yang tahu orang ini pernah punya tabungan Bitcoin banyak, sehingga bisa jadi target spam dkk.

Yup setuju, kalaupun naik haji atau umroh paka dana hasil dari crypto, udah mending diem-diem aja. soalnya tingkat kejulidan dan kenyinyiran masayarakat Indonesia itu masih di angka yangs angat tinggi. dan pro kontra tentang halal dan haram sepertinya masih terngiang-ngiang di telinga masyarakat secara umum. Ya gimanapun kalau yang berhubungan dengan hal-hal yang kayak gini, sering banget jadi rame.

tapi kalau aku pribadi, sekarang ini masih belu ke arah sana, masih menabung dari crypto ini untuk keperluan lainnya. tapi emang pastinya ada harapan sih suatu saat nanti, setidaknya umroh. Kalau haji, kayaknya harus lebih berusaha lagi biar pakai layanan haji Plus aja, biar gak usah nunggu antrian belasan tahun.

Parah bisa sangat bahaya dan harus punya mental kuat kalau naik haji atau umrah dari hasil crypto terutama bitcoin, masih banyak masyarakat kita yang awam dengan crypto dan sudah pasti saat kita bicara tentang bitcoin langsung nalar mereka seperti judi. Kalau memang mau naik haji atau umrah dari hasil crypto mending jangan dipublish ke orang banyak cukup diri sendiri dan keluarga saja yang tau, takutnya bahasa orang lain tidak bisa diterima dan julidnya minta ampun.

Kalau nabung crypto buat ibadah haji atau umrah niat yang baik, cuman untuk saat ini lebih ada kemungkinan untuk umrah saja karena masa tunggu ibadah haji di Indonesia bisa puluhan tahun lebih.

[debra]

Berangkat ke tanah suci itu sebuah panggilan dari Allah SWT, ada banyak orang-orang kaya muslim di luar sana yang sangat mampu berangkat, bahkan bisa haji Furoda yg bisa berangkat sekarang juga, namun karena belum ada panggilan atau undangan dari Allah SWT, mereka-mereka ini belum tergerak hatinya untuk ke sana. Begitu juga sebaliknya, bahkan yang tidak ada uang sekalipun, jika sudah ada panggilan, akan berangkat dengan berbagai cara, seperti penjual teh.

Saya setuju gan, berangkat haji itu panggilan dari Allah SWT. Hanya yang benar-benar punya niat (kemauan) yang kuat bisa berangkat haji. Kalau tidak ada niat serius dari dalam hati, tidak akan berangkat haji sekalipun punya uang triliunan. Tapi kalau niatnya tulus dan serius, bisa saja berangkat haji dengan berbagai cara meskipun uangnya pas-pasan. Kalau sudah urusan agama, itu memang beda hal. Ya mudah-mudahan kita yang punya aset Bitcoin semuanya ada niat berangkat haji (khusus yang muslim).

[joniboini]

Kalau memang mau naik haji atau umrah dari hasil crypto mending jangan dipublish ke orang banyak cukup diri sendiri dan keluarga saja yang tau, takutnya bahasa orang lain tidak bisa diterima dan julidnya minta ampun.

Ane juga merasa kalaupun ga ada niatan buat dipake umroh/haji lebih baik ga cerita kalau agan punya tabungan kripto atau sering beli kripto ke orang". Masalah julid atau jadi bahan gosip buat ane bukan yang paling mengkhawatirkan sih, pencurian atau kekerasan iya. Walau kemungkinan jadi target scam atau kekerasan kecil kalau agan tinggal di pedesaan atau lokasi yang tingkat kejahatannya rendah, lebih baik ga menambah faktor yang bisa bikin pusing daripada nambah"in kaya gitu.

[DroomieChikito]

Berangkat ke tanah suci itu sebuah panggilan dari Allah SWT, ada banyak orang-orang kaya muslim di luar sana yang sangat mampu berangkat, bahkan bisa haji Furoda yg bisa berangkat sekarang juga, namun karena belum ada panggilan atau undangan dari Allah SWT, mereka-mereka ini belum tergerak hatinya untuk ke sana. Begitu juga sebaliknya, bahkan yang tidak ada uang sekalipun, jika sudah ada panggilan, akan berangkat dengan berbagai cara, seperti penjual teh.

Saya setuju gan, berangkat haji itu panggilan dari Allah SWT. Hanya yang benar-benar punya niat (kemauan) yang kuat bisa berangkat haji. Kalau tidak ada niat serius dari dalam hati, tidak akan berangkat haji sekalipun punya uang triliunan. Tapi kalau niatnya tulus dan serius, bisa saja berangkat haji dengan berbagai cara meskipun uangnya pas-pasan. Kalau sudah urusan agama, itu memang beda hal. Ya mudah-mudahan kita yang punya aset Bitcoin semuanya ada niat berangkat haji (khusus yang muslim).

Untuk berangkat Haji khususnya yang reguler membutuhkan waktu tunggu yang lama, di daerah saya saja hampir 25 tahun, bahkan di sulawesi saya denger bisa 50 tahun. Jadi, banyak yang orang tuanya langsung mendaftarkan haji untuk anaknya yang baru lahir, biar nanti kalau udah tua langsung berangkat.

Kalau untuk triliuner, pakai kuora haji furoda saya kira sangat bisa, apa lagi jika bitcoiner yang isi walletnya sampe puluhan atau ratusan BTC.

[DroomieChikito]

Kalau memang mau naik haji atau umrah dari hasil crypto mending jangan dipublish ke orang banyak cukup diri sendiri dan keluarga saja yang tau, takutnya bahasa orang lain tidak bisa diterima dan julidnya minta ampun.

Ane juga merasa kalaupun ga ada niatan buat dipake umroh/haji lebih baik ga cerita kalau agan punya tabungan kripto atau sering beli kripto ke orang". Masalah julid atau jadi bahan gosip buat ane bukan yang paling mengkhawatirkan sih, pencurian atau kekerasan iya. Walau kemungkinan jadi target scam atau kekerasan kecil kalau agan tinggal di pedesaan atau lokasi yang tingkat kejahatannya rendah, lebih baik ga menambah faktor yang bisa bikin pusing daripada nambah"in kaya gitu.

Saya kemaren cerita ke teman soal ini, eh dianya malah ceramah macam-macam kalau haram, dan tidak bisa dipakai untuk ibadah. Padahal saya cuma tukar pikiran saja tentang apa ada orang yang main crypto naik haji/umroh. Entah persoalan crypto ini jadi kayak semacam Riba sebagaimana bank, soalnya fokus dia bicara haramnya masih berkisar di persoalan itu.

[MUGNIA]

Karena ini menyangkut soal investasi, dan dalam hati sudah berkeyakinan kalau bitcoin itu halal, tentunya ada niat menabung bitcoin tiap hari, minggu, bulan dan pertahun untuk berangkat haji atau umroh. Ada yang pernah?

selagi anda membeli dengan uang halal , saya rasa sah saja ,  maslah keuntungan dari berinvestasi di bitcoin  anggap saja kita membeli emas atau property  ketika uang sudah cukup baru kita jual , begitu saja  opini saya  masalah ini ,

[Vx1]

~

Saya kemaren cerita ke teman soal ini, eh dianya malah ceramah macam-macam kalau haram, dan tidak bisa dipakai untuk ibadah. Padahal saya cuma tukar pikiran saja tentang apa ada orang yang main crypto naik haji/umroh. Entah persoalan crypto ini jadi kayak semacam Riba sebagaimana bank, soalnya fokus dia bicara haramnya masih berkisar di persoalan itu.

Biasanya orang yang hanya mengenal crypto sekilas saja memang begitu, mereka sok tau sehingga berasumsi sesat karena sebenarnya mereka belum masuk dalam crypto ini. Berbeda dengan orang yang belum kenal Crypto sama sekali, maka biasanya orang seperti itu akan menjawab tidak tau saja.
Kalau saya keWord blocked to prevent spam orang seperti itu gak akan saya ladenin , biarin saja berkata apa mau dia. Yang penting bagi saya, saya tidak mencuri aset orang lain dan yang paling penting adalah punya duit yang cukup itu hati akan lebih tenang.

[sampoerna]

Perdebatan soal Bitcoin itu halal atau haram sepertinya hingga saat ini memang masih terpaku pada hukum MUI yang dulu pernah muncul pada saat Bitcoin sedang mulai menjadi sangat populer kala itu.

Kalau dari situs MUI, ada 3 ketentuan ya:

1. Penggunaan cryptocurrency sebagai mata uang hukumnya haram, karena mengandung gharar, dharar dan bertentangan dengan Undang-Undang nomor 7 tahun 2011 dan Peraturan Bank Indonesia nomor 17 tahun 2015.

2. Cryptocurrency sebagai komoditi/aset digital tidak sah diperjualbelikan karena mengandung gharar, dharar, qimar dan tidak memenuhi syarat sil’ah secara syar’i, yaitu: ada wujud fisik, memiliki nilai, diketahui jumlahnya secara pasti, hak milik dan bisa diserahkan ke pembeli.

3. Cryptocurrency sebagai komoditi/aset yang memenuhi syarat sebagai sil’ah dan memiliki underlying serta memiliki manfaat yang jelas hukumnya sah untuk diperjualbelikan.

https://mui.or.id/baca/mui/apakah-bitcoin-haram-perhatikan-3-ketentuan-hukum-mui

Nah kalau dilihat dari ketentuan di atas sih, kalau bertanya pada MUI dans ebagian besar masyarakat pasti masih pada eprcaya jika itu haram.

Namun memang masih menjadi perdebatan, ada beberapa perbedaan pendapat dari ulama atau ahli soal ketentuan ini ya.
Ane baca lagi juga yang dari situs ini:

“Teknologi ‘kripto’ ini sebetulnya adalah bebas nilai. Kalau digunakan untuk melahirkan produk yang haram atau jasa yang haram, maka produknya haram. Kalau digunakan untuk menghasilkan yang halal maka produknya bisa tetap halal,” jelasnya. Akan tetapi, Ulama muda jebolan Al-Azhar Kairo tersebut cenderung menghindari penggunaan mata uang kripto karena fungsi mata uang kripto belum diakui oleh negara sebagai alat tukar, timbangan ataupun komoditas. Belum lagi, angka fluktuasi mata uang kripto yang dapat berubah secara tajam dalam waktu singkat.

https://muhammadiyah.or.id/2021/02/mata-uang-kripto-tidak-sekadar-mubah-atau-haram/
Dari sumber ini, ada pendapat juga selama digunakan untuk sesuatu yang baik, maka itu menjadi baik, karena crypto dianggap sebagai teknologi bebas nilai. Dan itu ada catatan soal hukum dan regulasi crypto di Indonesia, dan sekarang crypto itu kan sudah sah dan legal sebagai aset komoditas di Indonesia.

Makanya kalau ane sih lebih ke pendapat yang kedua ini, selama digunakan untuk sesuatu yang baik ya itu berarti baik. Tetapi memang jika ingin menggunakan crypto untuk hal apapun, akan lebih baik jika kita tidak membeberkan itu semua kepada siapapun, termasuk keluarga besar kita (kecuali istri/suami?, karena memang sejauh ini, sentiment soal hukum crypto itu masih sangat tinggi.

Sebenarnya kalau masalah perdebatan yang seperti ini, dan saling ngototnya di masyarakat itu susah untuk dikendalikan, dna karena itu belum menjadi sesuatu yang terbiasa bagi sebagian masyarakat, maka mereka tidak ingin open minded terhadap hal-hal yang seperti ini.

Tapi anehnya juga, walau hukum bunga bank menurut MUI itu HARAM, tetapi sebagian besar masyarakat tetap menggunakannya dan parahnya lagi mereka juga menganggap itu hal yang wajar dan terbiasa.

[debra]

Untuk berangkat Haji khususnya yang reguler membutuhkan waktu tunggu yang lama, di daerah saya saja hampir 25 tahun, bahkan di sulawesi saya denger bisa 50 tahun. Jadi, banyak yang orang tuanya langsung mendaftarkan haji untuk anaknya yang baru lahir, biar nanti kalau udah tua langsung berangkat.

Kalau untuk triliuner, pakai kuora haji furoda saya kira sangat bisa, apa lagi jika bitcoiner yang isi walletnya sampe puluhan atau ratusan BTC.

Memang cukup lama kalau mau ikut yang reguler, tapi itu setidaknya upaya. 25 tahun bahkan 50 tahun itu sangat lama, harusnya paling tidak sekitar 5 tahun. Kayaknya di negara lain lebih cepat berangkatnya. Apa ini tidak bisa disesuaikan lagi waktu tunggu hajinya ya? Makin lama makin tidak masuk akal kalau harus daftar dari bayi. 

Kalau yang punya banyak uang, pilih yang haji ekslusif (furoda). Tapi kesannya ibadah jadi ada level kelas ekonominya kalau begini. Apa gak bisa kita ini sama-sama nunggu tapi tidak terlalu lama.

[DroomieChikito]

Perdebatan soal Bitcoin itu halal atau haram sepertinya hingga saat ini memang masih terpaku pada hukum MUI yang dulu pernah muncul pada saat Bitcoin sedang mulai menjadi sangat populer kala itu.

Masalah halal dan haram bitcoin pernah saya bahas panjang lebar di forum btt [1], ternyata ada yang menghalalkannya. artinya masih dalam konteks Khilafiyah.

[1]. bitcoin Halal Karena Memenuhi Syarat Sil'ah dan Underlying yang Jelas

Memang cukup lama kalau mau ikut yang reguler, tapi itu setidaknya upaya. 25 tahun bahkan 50 tahun itu sangat lama, harusnya paling tidak sekitar 5 tahun. Kayaknya di negara lain lebih cepat berangkatnya. Apa ini tidak bisa disesuaikan lagi waktu tunggu hajinya ya? Makin lama makin tidak masuk akal kalau harus daftar dari bayi. 

Kalau mau cepat ya ikut haji furoda, atau jadi migran di negara lain, misal jepang. Teman saya dulu ketika magang di jepang, daftar haji bulan januari, langsung berangkat di bulan februari di tahun yang sama, tanpa antri dan kuota, cuma harus bisa berkoordinasi dengan kedutaan dan konjen.