Jepang Punya Girl Band Bertema CryptocurrencyGirl band (grup band gadis) baru dari Jepang memanfaatkan keranjingan cryptocurrency dengan bernyanyi tentang pasar mata uang digital sambil mengenakan topeng gaya gulat metalik dan gaun pembantu Perancis.
DIlansir dari Telegraph, setiap gadis dalam grup yang bernama Virtual Currency Girls — atau Kasotsuka Shojo dalam bahasa Jepang — itu memakai topeng berbulu yang mewakili beberapa mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan Ripple.
Girl band itu mengadakan konser pertama di Tokyo awal Januari lalu, dengan menyanyikan lagu debut mereka The Moon and Cryptocurrency and Me. Lirik lagu itu antara lain “Be careful about your password! Don’t use the same one! (Hati-hati dengan kata sandi Anda! Jangan gunakan kata sandi yang sama!)” untuk mengingatkan bahaya perdagangan mata uang kripto. Lirik lainnya, “Don’t underestimate the market! (Jangan meremehkan pasar!)”
Beberapa video rekaman konser cryptocurrecy girl itu diunggah ke Youtube. Salah satu video dapat diakses melalui tautan ini, yang berjudul The Moon and Cryptocurrency and Me.
Grup girl band ini diluncurkan oleh perusahaan hiburan Jepang Cinderella Academy untuk mendidik masyarakat tentang dunia cryptocurrency dan manfaat mata uang digital terdesentralisasi seperti Bitcoin.
Rara Naruse — pemimpin grup itu — mengatakan, “Mereka [berbagai mata uang kripto, red] sangat nyaman, Anda harus bertanya-tanya mengapa kami tidak memilikinya sebelumnya. Kami ingin semua orang belajar lebih banyak tentang mereka.”
Dia menjelaskan niat grup itu bukan untuk mempromosikan investasi, melainkan untuk mengajarkan orang tentang cryptocurrency dengan cara yang menghibur.
Grup band itu — yang dibayar dalam cryptocurrency untuk tiket dan barang dagangan di konsernya — menyatakan bahwa mereka telah menolak tawaran untuk dibayar dalam mata uang yen meskipun ada 300 juta perampok cyber di bursa mata uang cryptocurrency Jepang, yang dapat membahayakan peluang band dibayar.
Hinano Shirahama — yang mewakili anggota Bitcoin dari band tersebut — mengatakan, “Manajer kami menawarkan untuk membayar kami dalam yen, tetapi kami menolak.”
Jepang menjadi rumah bagi sejumlah besar mata uang digital dan merupakan pasar terbesar kedua untuk perdagangan Bitcoin setelah Amerika Serikat. Cryptocurrency sangat populer di kalangan investor muda di Jepang, yang terpikat oleh prospek keuntungan besar dalam ekonomi karena melihat suku bunga sangat rendah selama bertahun-tahun dan hasil rendah dari aset tradisional.
Tahun lalu, otoritas keuangan Jepang mengesahkan peraturan yang mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, dan memberikan lisensi kepada 11 situs bursa mata uang kripto. Langkah Jepang itu memisahkan diri dari negara-negara yang memberangus mata uang virtual, seperti Cina.
Sumber Artikel: http://coindaily.co.id/blockchain/jepang-punya-girl-band-bertema-cryptocurrency/