Cara berkomentar yang baik dan tidak spam

[alltalk]

Dan jikapun ternyata tulisan yang di posting berasal dari tulisannya sendiri yang pernah dimuat di media atau forum lain, menurut hemat saya sebaiknya tetap cantumkan juga link ke sumber tulisannya yang pertama kali di publish tersebut.

Selain karena username terkadang berbeda, dan kalaupun sama belum tentu juga itu membuktikan memang milik orang yang sama juga, kecuali jika pada sumber awal dicantumkan link profile semua akunnya yang ada di berbagai media.

Betul Om. Sebaiknya memang seperti itu, karena bisa saja orang tidak tau kalau itu ditulis oleh satu orang. Ya nama akun bisa jadi berbeda di forum atau media lain, sangat besar kemungkinan orang tidak tau itu tulisan kita sendiri. Untuk menghindari kesalahpahaman tentang hal ini, ada baiknya untuk menyertakan link sumber plus disertai keterangan.

[Husna QA]

-snip-

Betul Om. Sebaiknya memang seperti itu, karena bisa saja orang tidak tau kalau itu ditulis oleh satu orang. Ya nama akun bisa jadi berbeda di forum atau media lain, sangat besar kemungkinan orang tidak tau itu tulisan kita sendiri. Untuk menghindari kesalahpahaman tentang hal ini, ada baiknya untuk menyertakan link sumber plus disertai keterangan.

Kemudian terkait komentar spam, saya beberapa kali pernah menemukan user yang pada setiap kesempatan diskusi melalui postingan, ujungnya selalu diembel-embeli dan berusaha dikatikan dengan link atau produk yang sebenarnya sedang dia promosikan.

Atau kalaupun tidak secara langsung mencantumkan link, dari beberapa kalimatnya nampak jelas sedang mengarahkan user lain untuk perhatian terhadap tujuan utama postingannya.

Contoh:

Gw ngerti banget kekhawatiran lo soal pajak dan privasi kalo pake exchange resmi. Emang bener sih, kadang ribet urusannya. Tapi sebenernya ada beberapa opsi lain yang bisa lo coba, Om. Misalnya pake P2P di platform yang udah ternama, atau cari exchanger terpercaya di forum-forum crypto. Yang penting, pastiin aja lo deal sama orang yang udah punya reputasi bagus.
Kalo gw sih lebih suka pake metode P2P gitu. Selain lebih fleksibel, biasanya juga bisa dapet rate yang lebih bagus. Tinggal pilih seller yang trusted, terus deal langsung. Gampang dan cepet. Plus, lo bisa lebih bebas milih mau pake metode pembayaran apa.

Silent Payment di Bitcoin emang menarik banget nih. Konsepnya bisa bikin transaksi lebih privat tanpa perlu ribet pake address baru tiap kali. Keren juga cara kerjanya, pake public key untuk generate address yang bisa dipake berkali-kali tapi tetep aman dan gak bisa dilacak.
Gw ngerasa ini bisa jadi game changer buat Bitcoin. Bayangin aja, kita bisa kirim BTC ke siapa aja tanpa perlu tau address mereka, cukup pake public key doang. Ini bisa bikin transaksi P2P jadi lebih gampang dan aman. Kayaknya bakal ngebantu banget buat adopsi Bitcoin di masa depan.

[alltalk]

Kemudian terkait komentar spam, saya beberapa kali pernah menemukan user yang pada setiap kesempatan diskusi melalui postingan, ujungnya selalu diembel-embeli dan berusaha dikatikan dengan link atau produk yang sebenarnya sedang dia promosikan.

Atau kalaupun tidak secara langsung mencantumkan link, dari beberapa kalimatnya nampak jelas sedang mengarahkan user lain untuk perhatian terhadap tujuan utama postingannya.

Ya memang ada yang seperti itu, mungkin maksudnya post seperti itu bisa dibilang natural. Tapi kalau berulang pada akhirnya jadi mirip kayak post bot, cuman dibikin sedikit beda format susunan kalimat. 

Untuk yang seperti ini kadang saya masih bisa toleransi asal tidak menyebutkan brand atau nama platformnya. Juga saya amati beda antar postnya, apakah benar-benar kayak bot-like atau tidak. Selama masih dikategori wajar, saya kadang tidak memberikan warning. Tapi kalau benar-benar parah, saya bisa kasih warning atau tandai langsung ke akunnya.

[Husna QA]

-snip-

Ya memang ada yang seperti itu, mungkin maksudnya post seperti itu bisa dibilang natural. Tapi kalau berulang pada akhirnya jadi mirip kayak post bot, cuman dibikin sedikit beda format susunan kalimat.

Meskipun ada interaksi dengan diskusi sebelumnya yang ada pada thread tersebut dengan menyambungkan kalimatnya pada pembukaan paragraf, namun memang jadi terkesan dipaksakan alur diskusinya ketika ujungya yang disebutkan selalu hal yang sama.

Untuk yang seperti ini kadang saya masih bisa toleransi asal tidak menyebutkan brand atau nama platformnya. Juga saya amati beda antar postnya, apakah benar-benar kayak bot-like atau tidak. Selama masih dikategori wajar, saya kadang tidak memberikan warning. Tapi kalau benar-benar parah, saya bisa kasih warning atau tandai langsung ke akunnya.

btw, apakah penggunaan bot di forum ini sepenuhnya dilarang atau tidak (atau tergantung dari isi postingannya ditujukan untuk apa)?
Seingat saya, kalau tidak salah admin juga memiliki bot khusus yang postingannya berisi informasi-informasi tertentu.

[armanda90]

Betul. Selain supaya orang lain lebih mudah untuk menemukan sumber aslinya, penyertaan link sumber itu juga berfungsi sebagai bukti kalau yang menulis post tidak berupaya untuk melakukan tindakan plagiarisme. Karena bisa saja dengan tidak menyertakan link sumber, si penulis cuman menulis ulang tulisan dari orang lain.

Posisi seperti ini wajib banget menyertakan sumber atau link referensi dari postingan yang kita tulis, lebih ke menghargai yang punya postingan asli selain aturan dalam semua forum juga tidak ada ruang sama sekali bagi pelaku atau tindakan plagiarisme.
Sekarang sudah hal yang tabu, saat seseorang mebuat postingan entah itu motivasi atau edukasi banyak mengambil postingan orang lain tapi malu menulis sumber referensinya, padahal itu keharusan saat kita mencoba menfoward postingan atau artikel orang lain.

[alltalk]

Meskipun ada interaksi dengan diskusi sebelumnya yang ada pada thread tersebut dengan menyambungkan kalimatnya pada pembukaan paragraf, namun memang jadi terkesan dipaksakan alur diskusinya ketika ujungya yang disebutkan selalu hal yang sama.

Ya, tetap kelihatan kalau memaksakan sesuatu yang berulang. Untuk diskusi natural, hal berulang yang mirip itu jarang terjadi karena terkesan dipaksakan. Kecuali memang ada niatan untuk selalu menyertakan frasa atau kata-kata tertentu.

btw, apakah penggunaan bot di forum ini sepenuhnya dilarang atau tidak (atau tergantung dari isi postingannya ditujukan untuk apa)?
Seingat saya, kalau tidak salah admin juga memiliki bot khusus yang postingannya berisi informasi-informasi tertentu.

Untuk forum mungkin masih bisa dimaklumi. Yang pasti dilarang itu untuk campaign signature.
Betul, admin punya akun bot. Itu akun "newshunter". Akun ini memang post bot-like. Tapi akun ini sudah lama tidak aktif semenjak forum sudah cukup rame.

Sekarang sudah hal yang tabu, saat seseorang mebuat postingan entah itu motivasi atau edukasi banyak mengambil postingan orang lain tapi malu menulis sumber referensinya, padahal itu keharusan saat kita mencoba menfoward postingan atau artikel orang lain.

Harusnya tidak perlu malu. Toh narasinya beda, atau cara penyampaiannya dengan gaya bahasa yang lain. Plus pasti ada penjabarannya juga. Ngapain malu menyertakan sumbernya kan. 

[Husna QA]

Sekarang sudah hal yang tabu, saat seseorang mebuat postingan entah itu motivasi atau edukasi banyak mengambil postingan orang lain tapi malu menulis sumber referensinya, padahal itu keharusan saat kita mencoba menfoward postingan atau artikel orang lain.

Harusnya tidak perlu malu. Toh narasinya beda, atau cara penyampaiannya dengan gaya bahasa yang lain. Plus pasti ada penjabarannya juga. Ngapain malu menyertakan sumbernya kan.  :D

Mungkin agar terlihat memiliki pengetahuan lebih.

Kalau misalkan 100% kalimatnya sama, sebenarnya masih bisa dengan menggunakan quote langsung sekalipun tidak menambahkan kembali link referensi secara terpisah.

Sementara kalau sudah dikombinasikan dengan postingan lain dan juga kesimpulan yang dibuat sendiri, tentunya akan sedikit sulit jika menggunakan quote.

Dalam tulisan ilmiah, user yang jujur mengungkapkan referensi yang digunakannya justru lebih dihargai dari pada yang mengambil tulisan orang lain namun dibuat seolah itu hasil pemikirannya sendiri.

[alltalk]

Kalau misalkan 100% kalimatnya sama, sebenarnya masih bisa dengan menggunakan quote langsung sekalipun tidak menambahkan kembali link referensi secara terpisah.

Sementara kalau sudah dikombinasikan dengan postingan lain dan juga kesimpulan yang dibuat sendiri, tentunya akan sedikit sulit jika menggunakan quote.

Quote langsung juga bisa jadi opsi kalau memang mau menujukkan langsung isi sumbernya. Walaupun sebenarnya cukup dengan menyertakan link, itu jauh lebih simple. Namun dua-duanya bagus karena sesuai dengan aturannya. Mau dengan kombinasi atau cara yang simpe tidak masalah asalkan tidak melanggar aturan. 

Dalam tulisan ilmiah, user yang jujur mengungkapkan referensi yang digunakannya justru lebih dihargai dari pada yang mengambil tulisan orang lain namun dibuat seolah itu hasil pemikirannya sendiri.

Betul. Kejujuran itu salah satu poin penting selain originalitas tulisan itu sendiri. Kalau cuman ambil tulisan orang lain, berarti itu sama saja dengan 100% mengandalkan pemikiran orang lain.

[sampoerna]

Sekarang sudah hal yang tabu, saat seseorang mebuat postingan entah itu motivasi atau edukasi banyak mengambil postingan orang lain tapi malu menulis sumber referensinya, padahal itu keharusan saat kita mencoba menfoward postingan atau artikel orang lain.

Harusnya tidak perlu malu. Toh narasinya beda, atau cara penyampaiannya dengan gaya bahasa yang lain. Plus pasti ada penjabarannya juga. Ngapain malu menyertakan sumbernya kan. 

Itu bukan malu, lebih ke tidak tahu diri atau tidak tahu aturan.

Dalam tulisan ilmiah, user yang jujur mengungkapkan referensi yang digunakannya justru lebih dihargai dari pada yang mengambil tulisan orang lain namun dibuat seolah itu hasil pemikirannya sendiri.

Dan ketika di tulisan / karya ilmiah, ketika kita mengambil referensi dari sebuah sumber, baik secara langsung maupun parafrase, memang harus tetap melampirkan sumbernya, jika tidak, ini akan menjadi masalah dan terkait plagiarisme. Terlebih untuk saat ini, ada banyak tools yang membantu pengecekan plagiarisme sehingga ini justru berbahaya bagi si pembuat narasi yang mengambil dari sebuah sumber. Tetapi sayangnya, terkadang, ada beberapa yangs eiring miss dan tidak mencantumkan sumber dengan berbagai alasan, nah awareness tentang inilah yang sebenarnya juga penting untuk dipahami.

[UNIVERSE]

Dan ketika di tulisan / karya ilmiah, ketika kita mengambil referensi dari sebuah sumber, baik secara langsung maupun parafrase, memang harus tetap melampirkan sumbernya, jika tidak, ini akan menjadi masalah dan terkait plagiarisme. Terlebih untuk saat ini, ada banyak tools yang membantu pengecekan plagiarisme sehingga ini justru berbahaya bagi si pembuat narasi yang mengambil dari sebuah sumber. Tetapi sayangnya, terkadang, ada beberapa yangs eiring miss dan tidak mencantumkan sumber dengan berbagai alasan, nah awareness tentang inilah yang sebenarnya juga penting untuk dipahami.

Betul, entah itu cumana prafrase atau kalimat, tetap wajib mencantumkan sumbernya. Pencantuman sumber menjadi indikasi kalau kita sepenuhnya menunjukkan kalau post diambil dari inspirasi tulisan orang lain. Untuk yang tidak mencantumkan, saya kira mereka bukan miss atau lupa. Mereka mungkin memang tidak ingin menyertakannya dengan alasan tertentu. Salah satunya mungkin karena minim pengetahuan tentang hal ini.