-snip-
Setahu saya mining itu digunakan pada sistem Proof of Work (PoW); Nah 'mining' telegram ini entah bagaimana model konsensusnya.
Dari beberapa model ada yang menyebut mekanismenya seperti menyewa layanan cloud mining... tetapi kalau bot telegramnya dirilis oleh developer token terkait, ane curiga itu skem model lama...
Nah kalau model seperti itu secara tidak langsung developer menjual bot dengan terlebih dulu memunculkan pemicunya, yakni dengan diadakannya 'mining' telegram.
Entah nanti hasilnya legit atau malah scam, intinya tetap waspada dan coba cari tahu tentang task-task yang diikuti semacam itu.
Kalau dikatakan mining, ini bukan mining yang sebenarnya yang menggunakan sistem PoW seperti yang agan katakan.
Lagi pula kalaupun 'beneran' mining dilakukan di smartphone tentunya akan mengurangi masa pakai dari perangkat tersebut dengan lebih cepat terlebih bukan peruntukkannya untuk hal yang demikian.
Sepertinya trading adalah opsi yang bagus yang harus kita lakukan sekarang kalau memang kita punya modal, tapi kalau tidak punya modal ya apa boleh buat kalau masih ingin mendapatkan uang dari crypto. mengerjakan Airdrop adalah Solusinya, walaupun itu juga kurang worth it.
Untuk trading, perlu skill atau pengetahuan khusus. Juga harus bisa analisa secara fundamental dan teknikal (chart). Tidak hanya modal uang, modal ilmunya juga harus mumpuni. Tapi hasilnya bisa langsung terasa kalau kita trading, beda hal dengan mengerjakan airdrop. Kadang kala hasil airdrop baru ada setelah berbulan-bulan.
Apapun opsinya, baik trading ataupun mengerjakan Airdrop, minimalnya perlu tahu cara kerja dan potensi legit tidaknya.
Opsi lain yang bisa diikuti jika memang mahir menganalisa, bisa juga dengan mengikuti kontes prediksi harga, seperti contoh yang terdapat di board:
Competitions & Contests.